KOMPAS.com – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI meraih Anugerah Ekonomi Hijau dari detikcom berkat konsistensinya dalam memberdayakan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) melalui layanan keuangan inklusif.
Penghargaan tersebut diserahkan di Jakarta, Kamis (14/8/2025), dan diterima langsung oleh Direktur Micro BRI Akhmad Purwakajaya.
Capaian tersebut menegaskan komitmen BRI menjadikan ekonomi kerakyatan sebagai prioritas strategis dalam mendorong pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan.
Menurut Akhmad, apresiasi tersebut mencerminkan keberhasilan strategi pemberdayaan UMKM yang dijalankan BRI secara komprehensif.
“Kami mengintegrasikan layanan finansial, pelatihan, dan pendampingan usaha agar UMKM bisa memperluas pasar sekaligus meningkatkan daya saing. Dalam momentum bulan kemerdekaan ini, kami meyakini kekuatan ekonomi nasional harus dibangun dari akar rumput,” ujarnya dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Minggu (7/9/2025).
Ia menambahkan, penghargaan tersebut sekaligus menjadi validasi bahwa model pemberdayaan UMKM yang dijalankan BRI selaras dengan kebutuhan masyarakat serta arah pembangunan berkelanjutan.
Hingga akhir Juni 2025, total kredit BRI mencapai Rp1.416,6 triliun atau tumbuh 6 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Dari jumlah tersebut, Rp 1.137,84 triliun atau 80,32 persen disalurkan ke segmen UMKM. Penyaluran ini turut diperkuat dengan berbagai program pemberdayaan, antara lain 4.625 Desa BRILian, 41.217 klaster usaha, dan 54 Rumah BUMN di seluruh Indonesia.
Sinergi BRI bersama Pegadaian dan PNM dalam Holding Ultra Mikro (UMi) juga semakin memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat.
Hingga akhir triwulan II 2025, Holding UMi telah melayani 34,7 juta debitur aktif dengan total pembiayaan Rp 631,9 triliun, serta mengelola 126 juta rekening simpanan mikro.
Dari sisi jaringan, BRI terus mendorong inklusi keuangan melalui AgenBRILink. Per Juni 2025, jumlah AgenBRILink mencapai lebih dari 1,2 juta atau tumbuh 22,6 persen yoy.
Agen-agen tersebut tersebar di 67.000 desa, termasuk wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).
Sepanjang periode tersebut, AgenBRILink membukukan volume transaksi sebesar Rp 843 triliun, tumbuh 9,85 persen yoy. Kini, peran mereka bukan sekadar penyedia layanan transaksi, melainkan telah berkembang menjadi lifestyle micro provider,
Sementara itu, selama periode Januari–Juni 2025, BRI menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 83,88 triliun kepada 1,8 juta debitur.
Penyaluran itu menempatkan BRI sebagai bank dengan kontribusi terbesar dalam program KUR nasional. Sebagian besar pembiayaan dialokasikan ke sektor pertanian, sejalan dengan fokus BRI memperkuat ketahanan pangan dan produktivitas ekonomi rakyat.
“Pemberdayaan UMKM akan tetap menjadi fokus utama BRI. Kami percaya keberhasilan UMKM naik kelas akan menjadi pendorong bagi Indonesia untuk tumbuh menjadi negara yang semakin berdaulat, sejahtera, dan maju,” tutur Akhmad.