KOMPAS.com — Sebagai bank digital bagian dari BRI Group, PT Bank Raya Indonesia Tbk (kode emiten: AGRO), memperkuat dukungannya terhadap komunitas pelaku usaha dalam mendorong percepatan inklusi keuangan digital di Indonesia.
Dukungan itu diwujudkan melalui kemudahan layanan bank digital yang dirancang untuk menjawab kebutuhan nasabah di era ekonomi digital.
Sejalan dengan semangat tersebut, Bank Raya kembali menggelar acara Inspiraya yang bekerja sama dengan Komunitas Pelaku Usaha Kompas Gramedia dan Radio Sonora pada Kamis (22/10/2025).
Acara tersebut dihadiri ratusan pelaku usaha lokal yang diajak untuk memperkuat bisnis mereka melalui pengelolaan keuangan yang tepat dan pemanfaatan teknologi digital.
Mengusung tema “Dari Tabungan Digital Menuju Bisnis Juara: Menyiapkan UMKM Tangguh di Era Keuangan Digital”, Inspiraya kali ini menekankan arti penting pencatatan keuangan digital agar pelaku usaha dapat memisahkan biaya bisnis dari keuangan pribadi.
Dengan begitu, alokasi dana lebih efisien dan pengembangan usaha dapat berjalan optimal.
Pada kesempatan tersebut, Bank Raya juga memperkenalkan Saku Bisnis, salah satu fitur unggulan di Aplikasi Raya.
Corporate Secretary Bank Raya Ajeng Putri Hapsari menjelaskan, program Inspiraya merupakan inisiatif literasi keuangan yang digagas Bank Raya sebagai bentuk komitmen untuk memperluas wawasan keuangan masyarakat melalui konten inspiratif.
“Program ini merupakan Inspiraya ketiga yang diselenggarakan secara offline. Kami senang dengan antusiasme tinggi dari para peserta. Kami akan terus mengembangkan program Inspiraya secara lebih kreatif dan menjangkau lebih banyak masyarakat,” ujar Ajeng dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Jumat (24/10/2025).
Untuk diketahui, selain diselenggarakan secara langsung, Inspiraya juga rutin hadir secara live di kanal Instagram Bank Raya.
Kegiatan tersebut mengundang para ahli finansial untuk berbagi wawasan seputar pengelolaan keuangan praktis. Sejak pertama kali diluncurkan, Inspiraya telah menayangkan lebih dari 100 episode.
Acara Inspiraya kali ini menghadirkan dua narasumber utama, yakni Kepala Departemen Digital & Product Bank Raya M Farhad dan selaku Financial Planning Expert & Wealth Advisor at PINA Yoshephine P Tyas, SKom, MM, RFA, CFP.
Pada sesi itu, para peserta mendapatkan pembekalan seputar pembukuan arus kas sederhana, strategi mengoptimalkan modal usaha untuk ekspansi, serta cara mengukur kesehatan bisnis.
Peserta juga diajak mengenal lebih jauh seputar fitur Saku Bisnis di Aplikasi Raya. Fitur ini dapat membantu pengguna mengelola dan mengakselerasi bisnis secara efisien.
Yoshephine menjelaskan, tantangan utama pelaku usaha lokal saat ini adalah mengubah kebiasaan lama dalam mengatur arus kas menjadi lebih digital dan terukur.
“Tantangan para pelaku usaha adalah mendobrak kebiasaan lama dalam mengatur arus kas. Misalnya, mulai memanfaatkan teknologi. Padahal, teknologi justru membantu pencatatan keuangan menjadi lebih sistematis dan akurat,” ujar Yoshephine
Transformasi tersebut, imbuhnya, perlu diadaptasi oleh pelaku usaha lokal agar mereka bisa mengakselerasi bisnis dengan lebih cepat.
Fitur Saku Bisnis dorong efisiensi dan produktivitas
Sejalan dengan penjelasan Yoshephine, Farhad menambahkan bahwa fitur Saku Bisnis di Aplikasi Raya dirancang untuk memberikan kemudahan bagi pelaku usaha dalam mengelola keuangan bisnisnya.
Melalui Saku Bisnis, pelaku usaha dapat melihat keuntungan yang diperoleh, mengatur pos-pos keuangan usaha ke dalam beberapa saku, serta memisahkan cash flow antara dana usaha dan dana pribadi.
Tak hanya itu, pengguna juga bisa membuat hingga tiga QRIS dalam satu akun, memanfaatkan fitur kasir untuk maksimal lima kasir per toko, serta menggunakan fitur mass transfer untuk melakukan pembayaran ke banyak rekening sekaligus.
Per Agustus 2025, Saku Bisnis Bank Raya telah dimanfaatkan oleh lebih dari 10.000 pelaku usaha di berbagai kota, termasuk Cluster Unggulan Bank Raya di seluruh Indonesia.
Pertumbuhan transaksi melalui QRIS Bisnis Bank Raya juga menunjukkan hasil yang signifikan. Terdapat peningkatan frekuensi transaksi sebesar 300 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) atau mencapai 3,3 juta transaksi. Volume transaksi juga tumbuh 94 persen (yoy) dengan nilai total Rp 13,8 miliar.
Sebagai bank digital, Bank Raya terus menghadirkan inovasi untuk membantu nasabah dalam bertransaksi dan mengelola keuangan.
Melalui Aplikasi Raya, nasabah dapat memanfaatkan berbagai fitur, seperti Saku Bujet, Saku Pintar, dan Saku Jaga untuk mengelola keuangan pribadi. Ada pula fitur Saku Bareng, Saku Bisnis, dan QRIS Bisnis untuk membantu pelaku usaha meningkatkan produktivitas dan transparansi keuangan.
“Kami berkomitmen untuk mengambil peran dalam percepatan inklusi keuangan melalui edukasi kepada masyarakat, baik lewat media sosial maupun pendampingan langsung melalui community branch Bank Raya yang tersebar di 23 kota seluruh Indonesia,” kata Ajeng.