KOMPAS.com - Timnas Indonesia harus menerima kekalahan besar saat bertandang ke Australia pada Kamis (20/3/2025).
Partai Australia vs Indonesia di Sydney Football Stadium berakhir dengan malapetaka setelah Garuda kalah dengan skor mencolok 1-5.
Harapan tinggi dari kedatangan pelatih Patrick Kluivert masih belum diikuti oleh penampilan memuaskan dari skuad Garuda sehingga Merah Putih terpaksa harus menerima kekalahan terbesar mereka di putaran ketiga ini.
Legenda Timnas Indonesia, Hermansyah, pun memberikan pendapatnya mengenai hasil tersebut. Menurutnya, keinginan skuad Garuda untuk lebih menyerang berbalik secara spektakuler karena ruang-ruang yang tercipta.
"Pertama, jarak pemain belakang Indonesia tidak rapat jadi dimanfaatkan oleh Australia dengan disiplin mereka dalam bertahan dan menyerang," ujarnya di acara ROSI KompasTV beberapa jam setelah laga berakhir.
"Kita mungkin karena saking ingin menangnya sehingga kelemahan kita dieksploitasi oleh Australia. Banyak celah-celah di tengah yang dimanfaatkan Australia."
Baca juga: Timnas Indonesia Tiba di Jakarta, Siap Gelar Evaluasi dan Kembalikan Mental
Hermansyah juga menyoroti terkait tiga gol Australia yang berasal satu dari penalti usai pelanggaran Nathan Tjoe-A-On di area terlarang dan dua dari sepak pojok.
Menurut pria yang kini berusia 61 tahun tersebut, ini masalah terkait koordinasi di lini belakang yang harus diperbaiki.
"Koordinasi dan komunikasi, Maarten Paes harus lebih keras lagi untuk mengkoordinasi barisan belakang," tuturnya.
"Tugas penting kiper adalah teriak lantang untuk memastikan para pemain menjaga lawan di area. Itu harus."
"Akhirnya, ada celah-celah di barisan pertahanan begitu juga kelemahan kita di 1-on-1 marking."
Menurutnya, fokus utama tim sekarang adalah memberikan segalanya demi tiga poin lawan Bahrain dan China.
"Kita harus hadapi ke depannya harus lebih baik lagi, lawan Bahrain, China, dan Jepang," tutur pria yang hampir membawa Skuad Garuda lolos ke Piala Dunia 1986 di Meksiko tersebut.
"Lawan Bahrain dan China harus menang untuk lolos."