KOMPAS.com – Piala Kemerdekaan 2025 telah berlalu dan Timnas U17 Indonesia finis sebagai runner-up di bawah tim peringkat ketiga Piala Dunia U17 2023, Mali.
Penampilan Timnas U17 Indonesia mendapat apresiasi dari pengamat sepak bola nasional Rizal Pahlevi.
Rizal Pahlevi menilai turnamen ini menjadi ajang uji coba berharga sebelum menghadapi Piala Dunia U-17 2025 Qatar.
Menurutnya, pertandingan terakhir melawan Timnas U17 Mali merupakan gambaran nyata level persaingan yang akan ditemui di turnamen dunia tersebut.
Baca juga: Pengamat Sebut PR Timnas U17 Indonesia Jelang Piala Dunia U17 2025
“Laga melawan Mali menjadi benchmark seperti apa laga yang akan kita hadapi di Piala Dunia U-17 nantinya. Mungkin kita akan banyak menghadapi lawan tipikal seperti itu, menjalani banyak laga dengan situasi bertahan,” ujarnya kepada Kompas.com.
Pengamat muda ini menilai aspek transisi dari bertahan ke menyerang masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi tim.
“Evaluasinya dari segi transisi positif, defense menuju serangan saya rasa perlu dimatangkan lagi. Karena itu masih menjadi hal yang belum diselesaikan secara maksimal. Kita punya kesempatan serangan balik tapi belum bisa dilakukan secara maksimal,” tutur Rizal Pahlevi.
Kemampuan Nova Arianto dan Tambahan Uji Coba
Selain itu, dirinya mengaku puas dengan keberanian Indonesia dalam mencoba berbagai pola permainan.
Salah satunya terlihat dari respon tim ketika tertinggal. Ia juga menyoroti peran lemparan jauh Fabio Azka yang menjadi senjata andalan tim.
Baca juga: Jempol untuk Timnas U17 Indonesia, Gol Bola Udara Jadi Poin Plus
“Laga terakhir meskipun sifatnya laga yang paling berat tim mampu memberikan respon yang bisa dikatakan yang terbaik ketika mengalami kebobolan,” kata pengamat asal Jakarta itu.
“Ketika ketinggalan 2-0 oleh Mali kita juga mampu merespon dengan melewati skema throw in yang sudah menjadi signature timnas kita, di mana Fabio Azka melakukan lemparan terbaik dan menjadi sebuah keunggulannya dan mampu menghukum Mali untuk memperkecil ketinggalan,” sambungnya.
Kini ia menegaskan, kekuatan timnas U17 Indonesia tidak hanya pada individu, tetapi juga pada kemampuan adaptasi yang ditunjukkan pelatih Nova Arianto.
Baca juga: Rapor Timnas U17 Indonesia di Piala Kemerdekaan 2025: Runner Up, Petik 4 Angka
“Secara keseluruhan saya rasa Coach Nova mampu menghadapi turnamen ini selayaknya uji coba karena saya menyoroti beberapa pemain salah satunya seperti Evandra yang paling kelihatan posisinya saat bermain berbeda sekali saat Piala Kemerdekaan ini dibandingkan kualifikasi Piala Dunia pada bulan April lalu,” ujar Rizal Pahlevi.
Dari hasil Piala Kemerdekaan 2025 yang sudah dijalani, ia menyebut turnamen ini sudah memberikan bekal berharga.
“Jadi perlu banyak uji coba yang dilakukan untuk menghadapi Piala Dunia U-17 2025. Tapi saya rasa saya sudah cukup puas dengan apa yang sudah ditunjukkan tim asuhan Nova Arianto,” pungkasnya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini