KOMPAS.com – Polemik soal status registrasi Franco Mastantuono kembali mencuat. Presiden CENAFE, Miguel Galan, melanjutkan perjuangannya agar pemain muda Argentina terdaftar di tim cadangan Real Madrid (Castilla), bukan di skuad utama.
Miguel Galan mengirim surat resmi kepada Hakim Kompetisi dan Presiden RFEF, Rafael Louzan, sehari setelah tidak ada klub yang membuat laporan ke Komite Disiplin RFEF terkait debut Franco Mastantuono bersama Real Madrid.
Franco Mastantuono tampil pertama kali bagi Real Madrid dalam laga pekan pertama Liga Spanyol kontra Osasuna, Rabu (20/8).
Dalam surat lima halaman itu, ia menuding Real Madrid berpotensi melakukan “penipuan hukum” karena melanggar semangat regulasi federasi.
CENAFE sendiri adalah organsisasi di bawah Kementerian Pendidikan Spanyol yang menjalankan kursus-kursus kepelatihan di negara tersebut.
Menurut Galán, situasi Mastantuono dapat dikategorikan sebagai pelanggaran pasal 248 Peraturan Umum RFEF tentang penggunaan pemain tidak sah.
Baca juga: Debut Franco Mastantuono di Real Madrid Dihantui Kontroversi Regulasi
Ia menyebut praktik mendaftarkan pemain tim utama ke tim castilla (cadangan) sebagai cara klub menghindari aturan pendaftaran dan batasan gaji dalam kerangka Financial Fair Play.
“Kasus Mastantuono bukanlah insiden terisolasi, tetapi bagian dari praktik berulang di LaLiga. Strategi administratif ini jelas mendistorsi semangat regulasi dan prinsip kesetaraan antarklub,” tulis Galán.
Ia pun meminta intervensi segera dari otoritas disiplin RFEF demi menjaga integritas kompetisi.
Bahkan, ia menekankan perlunya perhatian khusus pada laga terdekat antara Real Oviedo dan Real Madrid untuk memastikan legalitas susunan pemain.
Selain itu, Galán mengirim surat langsung kepada Presiden RFEF Rafael Louzán dengan dua usulan konkret.
Pertama, pembentukan liga eksklusif untuk tim cadangan yang terdiri dari Divisi Pertama, Kedua, dan Ketiga dengan regulasi tersendiri.
Baca juga: Kata-kata Kylian Mbappe Usai Xabi Alonso Puji Franco Mastantuono
Menurutnya, kehadiran pemain profesional dari tim cadangan dalam kompetisi bersama klub non-profesional seperti yang sekarang terjadi menimbulkan ketidakadilan baik secara olahraga, ekonomi, maupun logistik.
Ia mencontohkan model serupa di Liga Inggris yang dianggap lebih sehat karena menempatkan tim cadangan dalam ekosistem kompetisi tersendiri.
Usulan kedua berkaitan dengan revisi Pasal 125 Peraturan Umum RFEF. Galan meminta agar pemain tim cadangan yang ingin dimainkan di skuad utama diwajibkan tampil minimal lima kali bersama tim cadangan dalam satu musim.
Aturan baru itu, menurutnya, akan mengakhiri praktik pendaftaran fiktif dan memaksa klub mematuhi regulasi secara lebih ketat.
“Langkah ini harus segera dibahas dalam Komisi Delegasi, disahkan dalam Sidang Umum, dan diratifikasi oleh Dewan Olahraga Nasional (CSD),” tegas Galán.
Dengan semakin banyaknya sorotan terhadap kasus Mastantuono, Real Madrid kini menghadapi tekanan baru dari pihak eksternal.
Polemik ini juga bisa menjadi momentum evaluasi regulasi pendaftaran pemain di sepak bola Spanyol, yang selama ini dinilai masih memberi celah bagi klub-klub besar.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini