KOMPAS.com - Timnas Putri U16 Indonesia harus mengakui keunggulan Australia dengan skor 0-3 pada babak semifinal ASEAN U16 Girls Championship 2025 di Stadion Manahan Solo, Rabu (27/8/2025) malam.
Hasil Timnas Putri U16 Indonesia ini sekaligus menegaskan analisis pelatih Timo Scheunemann yang sejak awal menyebut bahwa anak asuhnya masih tertinggal jauh dari lawan, baik dalam aspek fisik maupun kematangan bermain.
Sebelum laga, ia menilai Australia memiliki keunggulan pada power dan postur. Pertandingan membuktikan hal itu.
Baca juga: Timnas Putri U16 Indonesia Vs Australia 0-3, Ini Janji Timo Scheunemann
Lawan yang secara konsisten tampil di Piala Dunia Putri level senior tersebut tampil dominan sepanjang 90 menit laga berlangsung.
Gol pertama tercipta pada menit ke-23 melalui Abbie Puckett setelah miskoordinasi lini belakang Indonesia gagal mengantisipasi umpan silang rendah.
Lima menit berselang, dirinya kembali menunjukkan perbedaan kualitas lewat tendangan jarak jauh penuh kekuatan yang tidak mampu diantisipasi penjaga gawang Alleana Ayu Arumy dan skor berubah menjadi 0-2.
Meskipun sempat melakukan penyelamatan penting dengan menepis tembakan keras yang mengenai mistar, di babak kedua kapten Australia, Kaya Jugovic, memastikan kemenangan 3-0 melalui sepakan kaki kiri pada menit ke-60.
Baca juga: Hasil Timnas Putri U16 Indonesia Vs Australia 0-3: Garuda Pertiwi Muda ke Perebutan Tempat Ketiga
Di sisi lain, Indonesia praktis tidak mampu menguji penjaga gawang lawan. Satu-satunya upaya hanyalah tendangan bebas jarak jauh yang sejatinya lebih dimaksudkan sebagai umpan.
Evaluasi dari Timo Scheunemann
Usai laga, Timo Scheunemann menyoroti persoalan mendasar yang dihadapi timnas putri u16 Indonesia.
Menurutnya, tim masih kesulitan mengelola bola saat berhasil merebut dari lawan.
“Sesuatu yang mungkin bisa kami pelajari untuk tim kami adalah tertekan adalah hal biasa saat menghadapi tim-tim kuat, tidak masalah kalau tertekan. Kita memang tertekan, tapi saat kita merebut bola, kita harus tenang. Nah, pada saat kita tadi merebut bola, kita selalu kasih bola ke lawan,” tutur pelatih kebangsaan Jerman itu melalui rekaman suara yang diterima Kompas.com.
“Kalau secara defense, itu penugasan siapa jaga siapa tadi kurang rapi. Di babak kedua sudah jauh lebih rapi setelah kita ubah ke 5-2-3-0. Tapi intinya penugasan itu harus diperbaiki,” imbuhnya.
Meski demikian, ia menekankan bahwa aspek pengalaman adalah hal yang tidak bisa ditawar.
Baca juga: Timo Scheunemann Bicara Target Besar Sepak Bola Putri, 2031 Harus Tembus Piala Dunia
“Oke, jadi intinya kayak begitu itu enggak bisa ditawar-tawar. Itu datang dengan pengalaman. Dari pengalaman kompetisi, dari pengalaman TC, setiap game itu pembelajaran. Kalau sudah ada jam terbang, pasti lebih tenang menghadapi krisis atau tekanan,” ujar Timo Scheunemann.
Selanjutnya Hadapi Vietnam
Kekalahan ini membuat Indonesia gagal ke final dan akan menghadapi Vietnam pada perebutan posisi ketiga di stadion yang sama, Jumat (29/8/2025) sore.
Kini dengan kekalahan dari Australia, Timo Scheunemann tetap mengambil sisi positif.
“Kita tertinggal tapi enggak sejauh itu. Jangan dibandingkan dengan skor 15-0 atau 18-0 di level senior. Ini sudah lebih baik, dan pemain-pemain ini akan terus berkembang lewat pengalaman,” pungkasnya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini