Rekrut Xavi Simons dari RB Leipzig, Tottenham Berhasil Tikung Chelsea

KOMPAS.com - Klub Premier League Tottenham Hotspur berhasil mendapatkan Xavi Simons dari RB Leipzig. tim Liga Jerman.

Tottenham mengalahkan Chelsea dalam perburuan tanda tangan Xavi Simons, gelandang muda asal Belanda.

Transfer Xavi Simons ini terjadi menjelang penutupan bursa transfer musim panas dengan nilai yang cukup besar.

Detail Transfer Xavi Simons

Menurut laporan pakar transfer Eropa, Fabrizio Romano, Tottenham dan RB Leipzig telah menyepakati biaya transfer Xavi Simons sebesar 60 juta euro atau sekitar Rp1,15 triliun.

Simons disebut sudah menjalani tes medis dan akan menandatangani kontrak panjang hingga 2030 bersama Spurs.

Baca juga: Detail Kesepakatan AC Milan dan Chelsea Soal Christopher Nkunku

Selain itu, Fabrizio Romano juga menyebut bahwa ada opsi dua tahun hingga 2032 dalam kontra Xavi Simons.

"Tottenham akan mengumumkan bintang baru yang mereka rekrut hari ini dalam beberapa jam mendatang," tulis Fabrizio Romano di akun X, Jumat (29/8/2025) sore.

Xavi Simons dilaporkan akan menerima gaji tahunan 11 juta euro atau setara Rp211 miliar.

Ini menjadikannya salah satu pemain dengan bayaran tertinggi di skuad Tottenham Hotspur.

Persaingan dengan Chelsea

Xavi Simons sebelumnya menjadi target utama Chelsea pada bursa transfer musim panas.

The Blues bahkan sudah mencapai kesepakatan personal dengan sang pemain lebih dari sebulan lalu.

Namun, proses finalisasi transfer terhambat karena klub masih menunggu penjualan beberapa pemain.

Kondisi itu membuka peluang bagi Tottenham untuk bergerak cepat.

Sky Sports menulis bahwa Chelsea sebenarnya sudah bernegosiasi dengan RB Leipzig dengan nilai 60 hingga 70 juta euro.

Namun, ketidakpastian internal membuat Tottenham bisa mengambil langkah lebih cepat dan mengamankan pemain incarannya.

Baca juga: Hasil Drawing Liga Champions: Harapan Javier Zanetti untuk Inter Milan

AFP/RONNY HARTMANN Pemain RB Leipzig, Xavi Simons, menjadi incaran Chelsea di jendela bursa transfer musim panas 2025. (Photo by Ronny Hartmann / AFP)