KOMPAS.com - Kepala pemandu bakat Timnas Indonesia, Simon Tahamata, mengungkapkan kritik terhadap Mees Hilgers yang dinilai memprioritaskan kepentingan pribadi dibandingkan panggilan untuk bergabung dengan skuad Garuda.
Mees Hilgers terdaftar dalam 27 pemain yang dipanggil oleh Patrick Kluivert untuk membela Timnas Indonesia dalam FIFA Matchday yang akan berlangsung pada September 2025.
Timnas Indonesia dijadwalkan bertanding melawan Taiwan dan Lebanon di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, pada tanggal 5 dan 8 September 2025.
Namun, pemain keturunan Indonesia-Belanda ini mendadak meminta izin untuk tidak bergabung dengan skuad Garuda pada FIFA Matchday kali ini.
Bek Twente tersebut dilaporkan meminta izin untuk menyelesaikan urusan perpindahan klub, sehingga tidak bisa hadir bersama Timnas.
Baca juga: Mees Hilgers Batal Gabung Timnas Indonesia di FIFA Match Day, Kluivert Berikan Penjelasan
Sebelumnya, Hilgers memang dikaitkan dengan klub Prancis, tetapi di saat-saat terakhir, ia gagal mendapatkan kesepakatan untuk bergabung ke Ligue 1.
Pasalnya, bursa transfer di Liga Eropa, termasuk Prancis, Italia, dan Inggris, telah ditutup pada malam tanggal 1 September 2025.
Namun, untuk beberapa negara seperti Portugal, Turkiye, dan Belgia, bursa transfer masih terbuka, memberikan kesempatan bagi Mees Hilgers untuk pindah dari Belanda.
Keputusan Mees Hilgers untuk tidak bergabung dengan Timnas Indonesia pada FIFA Matchday ini pun mendapatkan perhatian publik.
Simon Tahamata adalah salah satu pihak yang menyoroti keputusan tersebut dan merasa kecewa dengan sikap Mees Hilgers.
Menurutnya, pemain berusia 24 tahun itu belum menunjukkan komitmen penuh dalam membela Timnas Indonesia.
Baca juga: Kata Pelatih Taiwan Jelang Hadapi Timnas Indonesia: Kami Fokus Bertahan
Simon Tahamata menyayangkan keputusan Mees karena ketidakhadirannya dalam dua laga uji coba tersebut dianggap merugikan tim.
“Timnas Indonesia memiliki hak untuk memanggil setiap pemain yang sudah berstatus Warga Negara Indonesia (WNI),” ungkap Simon dikutip dari BolaSport, Jumat (5/9/2025).
Ia menegaskan bahwa tidak ada alasan untuk bersikap setengah hati dalam membela tim nasional.
“Timnas Indonesia punya hak untuk memanggil pemain, karena mereka harus melakukannya. Mereka harus membela Timnas.” lanjutnya.