Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat Sebut Kelebihan STY yang Tak Dimiliki Kluivert Saat Latih Timnas Indonesia

Kompas.com - 26/10/2025, 12:21 WIB
Suci Rahayu,
Sem Bagaskara

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kisah berakhirnya kerja sama antara PSSI dan Patrick Kluivert meninggalkan banyak catatan bagi sepak bola Indonesia.

Seperti diketahui Patrick Kluivert dan Timnas Indonesia resmi berpisah pada 16 Oktober 2025. PSSI dan Kluivert mengakhiri kerja sama dengan skema mutual termination.

Keputusan itu bukan hanya menandai kegagalan di lapangan, tetapi juga membuka perbincangan lebih luas tentang arah dan filosofi pembinaan timnas ke depan.

Bagi Gita Suwondo, pengamat sepak bola nasional, langkah ini sudah bisa ditebak.

Ia melihat hubungan antara pelatih asal Belanda dan federasi memang sulit mencapai titik temu sejak awal.

Baca juga: Patrick Kluivert Nonton Laga Barcelona Usai Tak Lagi Latih Timnas Indonesia

“Saya melihat pelatih-pelatih Belanda ini berniat punya CV Piala Dunia karena negaranya tidak lolos. Tapi setelah melihat reaksi masyarakat yang marah atas kegagalan itu, mereka jadi malas kembali ke Indonesia,” ujar Gita Suwondo kepada Kompas.com.

Ia menilai keputusan hengkang Kluivert terasa tidak etis. Usai memimpin Timnas Indonesia menjalani laga ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Arab Saudi, Kluivert dan staf kepelatihannya langsung pulang ke Belanda.

Namun, Gita Suwondo melihat federasi, yakni PSSI, juga tidak bisa berbuat apa-apa selain memutuskan hubungan kerja, menyusul kegagalan di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Arab Saudi silam.

Selain itu pemutusan kerja sama itu terjadi atas kesepakatan dua pihak, sehingga kompensasinya tidak sebesar ketika Shin Tae-yong meninggalkan kursi pelatih.

Baca juga: Erick Thohir Tegaskan Permintaan Maaf atas Kegagalan Timnas Indonesia

Shin Tae-yong Masih Jadi Tolok Ukur

Saat ini menurutnya sosok STY (Shin Tae-yong) tetap menjadi acuan terbaik bagi Indonesia, baik dalam hal taktik maupun manajemen tim. Meski sempat dikritik karena dianggap keras, ia justru menilai pendekatan pelatih asal Korea Selatan itu terhadap pemain lebih manusiawi.

“Hubungannya dengan pemain seperti bapak dan anak. Buktinya, ketika ia mundur, banyak pemain yang berpamitan dengan hormat. Itu menandakan manajemennya baik,” kata pria yang biasa disapa Bung GAZ itu.

Secara taktik, STY juga dirasa mampu membangun tim dengan proses panjang. Untuk itu, Gita Suwondo mengingatkan agar PSSI lebih bijak dalam memilih pelatih baru.

“Taktiknya kuat, meski sempat salah di babak pertama lawan China. Tapi secara keseluruhan dia mampu membentuk karakter tim. Itu yang tidak dimiliki Kluivert,” ucap Gita Suwondo.

“Jangan cari pelatih seperti Kluivert. Lihat rekam jejaknya sebagai pelatih, bukan hanya nama besar sebagai pemain,” imbuhnya.

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, berbicara depan media di acara konferensi pers di SUGBK, Jakarta, pada Jumat (24/10/2025).KOMPAS.com/Firzie A. Idris Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, berbicara depan media di acara konferensi pers di SUGBK, Jakarta, pada Jumat (24/10/2025).

Kegagalan di era Patrick Kluivert seakan menjadi pengingat bahwa membangun timnas tidak bisa dilakukan dengan instan.

Halaman:


Terkini Lainnya
Janice Tjen Cetak Sejarah! Tembus 53 Dunia Usai Juara Chennai Open 2025
Janice Tjen Cetak Sejarah! Tembus 53 Dunia Usai Juara Chennai Open 2025
Sports
Semen Padang Vs Arema FC, Kans Dalberto Menjauh dari Dua Kompatriotnya di Top Skor
Semen Padang Vs Arema FC, Kans Dalberto Menjauh dari Dua Kompatriotnya di Top Skor
Liga Indonesia
Timnas U17 Indonesia Vs Zambia: Fokus Laga Pertama, Sisihkan Dulu Brasil!
Timnas U17 Indonesia Vs Zambia: Fokus Laga Pertama, Sisihkan Dulu Brasil!
Timnas Indonesia
Lamine Yamal Cetak Gol Lagi Buat Barcelona meski Belum 100 Persen Fit
Lamine Yamal Cetak Gol Lagi Buat Barcelona meski Belum 100 Persen Fit
Liga Spanyol
Jadwal Super League Pekan Ke-11: Persijap Vs Malut United, Semen Padang Vs Arema
Jadwal Super League Pekan Ke-11: Persijap Vs Malut United, Semen Padang Vs Arema
Liga Indonesia
Rahasia Kemenangan Jonatan Christie di Final Hylo Open 2025
Rahasia Kemenangan Jonatan Christie di Final Hylo Open 2025
Badminton
Janice Tjen Juara Chennai Open, Putus 23 Tahun Puasa Gelar Indonesia
Janice Tjen Juara Chennai Open, Putus 23 Tahun Puasa Gelar Indonesia
Sports
Juara Hylo Open 2025, Jonatan Christie Kaget Bisa Sapu 3 Gelar dalam Waktu Singkat
Juara Hylo Open 2025, Jonatan Christie Kaget Bisa Sapu 3 Gelar dalam Waktu Singkat
Badminton
Spartak Trnava Vs Trencin: Marselino Main Lagi, Kalah Telak dan Catat Kartu Kuning
Spartak Trnava Vs Trencin: Marselino Main Lagi, Kalah Telak dan Catat Kartu Kuning
Liga Lain
Hasil Austin FC Vs LAFC 1-4: Duet Maut Son Heung-min dan Bouanga
Hasil Austin FC Vs LAFC 1-4: Duet Maut Son Heung-min dan Bouanga
Liga Lain
Persebaya Menang Comeback atas Persis Solo, Pertunjukan Karakter Bajul Ijo
Persebaya Menang Comeback atas Persis Solo, Pertunjukan Karakter Bajul Ijo
Liga Indonesia
Timnas U17 Indonesia Ingin Berbicara Banyak di Piala Dunia U17 2025
Timnas U17 Indonesia Ingin Berbicara Banyak di Piala Dunia U17 2025
Timnas Indonesia
AC Milan Belum Boleh Impikan Scudetto
AC Milan Belum Boleh Impikan Scudetto
Liga Italia
Dybala Gagal Penalti, Rekor 4 Tahun Hancur di Laga AC Milan Vs AS Roma
Dybala Gagal Penalti, Rekor 4 Tahun Hancur di Laga AC Milan Vs AS Roma
Liga Italia
Nova Arianto Harap Tuah Qatar Berlanjut bagi Timnas U17 Indonesia
Nova Arianto Harap Tuah Qatar Berlanjut bagi Timnas U17 Indonesia
Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau