Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Hukum Merayakannya

Kompas.com - 27/08/2025, 18:45 WIB
Agus Susanto

Penulis

Sumber baznas

KOMPAS.com - Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW adalah perayaan untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Perayaan ini jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awal dalam penanggalan hijriah.

Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW memang tidak diperintahkan secara langsung oleh Rasulullah SAW. Namun sebagian mengambil dalil hadits bahwa Rasulullah SAW berpuasa pada hari lahirnya.

Baca juga: Mengenal Ciri Fisik Rasulullah SAW dan Larangan Menggambarnya

عَنْ أبِي قَتادَةَ الأنْصارِيِّ، أنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺ سُئِلَ عَنْ صَوْمِ الِاثْنَيْنِ؟ فَقالَ: فِيهِ وُلِدْتُ وفِيهِ أُنْزِلَ عَلَيَّ

Artinya: “Diriwayatkan dari Abi Qatadah al-Ansari, sesungguhnya Rasulullah pernah ditanya tentang puasa hari Senin, beliau menjawab : Pada hari itu aku dilahirkan, dan pada hari itu diturunkannya Al-Qur’an kepadaku." (H.R.Muslim).”

Perayaan Maulid Nabi Dimulai Pada Masa Dinasti Abbasiyah

Dilansir dari baznas.go.id, peringatan Maulid Nabi sudah dikenal sejak abad kedua hijriah. Tepatnya pada masa pemerintahan Khalifah Al Mahdi dari Dinasti Abbasiyah.

Adapun yang menggagas perayaan Maulid Nabi Muhammad adalah Jurasyiyah binti 'Atha. Ia adalah istri dari Khalifah Al Mahdi.

Saat itu Jurasyiyah binti 'Atha memerintahkan penduduk untuk merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW di rumah-rumah mereka.

Versi ini merujuk pada kitab Wafa’ul Wafa bi Akhbar Darul Mustafa karangan Nuruddin Ali.

Baca juga: Bacaan Sholawat Jibril: Arab, Latin, Arti, dan Keutamaannya

Perayaan Maulid Nabi Dimulai pada Masa Dinasti Fatimiyah

Perayaan Maulid Nabi menurut Al Maqrizy dalam kitabnya Al Khutath mulai dirayakan pada abad IV Hijriyah oleh Dinasti Fatimiyah di Mesir.

Raja pertama Dinasti Fatimiyah, Al Muiz Lidinillah membuat enam hari perayaan, yaitu hari lahir Nabi Muhammad, hari lahir Ali bin Abi Thalib, hari lahir Fatimah, hari lahir Hasan, hari lahir Husein, dan hari lahir raja yang berkuasa.

Tradisi ini sempat dihapus pada masa pemerintahan Al Afdhal, sebelum akhirnya dihidupkan kembali pada masa pemerintahan Al Amir Liahkamillah.

Perayaan Maulid Nabi Dimulai Pada Masa Raja Mudzaffar

Imam Jalaludin As Suyuthi dalam kitab Husnul Maqshid fi Amalil Maulid menyampaikan bahwa perayaan Maulid Nabi pertama kali dilakukan oleh raja Irbil, salah satu daerah di Irak yang bernama Mudzaffar Abu Said Kukburi bin Zainuddin Ali.

Raya tersebut mengadakan perayaan Maulid Nabi secara besar-besaran sebagaimana disampaikan oleh Ibnu Katsir.

Baca juga: Kisah Pasukan Bergajah Menjelang Lahirnya Rasulullah SAW

Hukum Merayakan Maulid Nabi

Ada golongan yang melarang perayaan Maulid Nabi dan ada pula yang memperbolehkannya.

Syekh Tajuddin Al Fakihani dalam kitabnya Al Mawrid Fi Amalil Maulid melarang mengadakan peringatan Maulid Nabi karena tidak ada dalil dari Al Quran dan hadits yang menerangkan mengenai hal tersebut.

Ia juga menyampaikan bahwa para ulama juga tidak melaksanakan perayaan tersebut. Hukum merayakan Maulid menurut Syekh Tajuddin Al Fakihani adalah bid’ah.

Sementara Imam Jalaluddin As Suyuthi dalam kitabnya Al Hawi Lil Fatawa menyatakan bahwa peringatan Maulid Nabi adalah bid’ah hasanah yang pelakunya memperoleh pahala. Sebab hal tersebut merupakan bentuk mengagungkan Nabi Muhammad SAW dan mengungkapkan rasa bahagia akan kelahiran Nabi yang Mulia.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Terkini Lainnya
Menteri Irfan Fokus Tekan Biaya Haji, Berapa Idealnya Ongkos Haji 2026?
Menteri Irfan Fokus Tekan Biaya Haji, Berapa Idealnya Ongkos Haji 2026?
Aktual
Menteri Irfan Fokus Tekan Biaya Haji, MUI Ingatkan PR Berat
Menteri Irfan Fokus Tekan Biaya Haji, MUI Ingatkan PR Berat
Aktual
Menteri Haji Dilantik, Hubungan Diplomasi Indonesia-Arab Saudi Jadi Setara
Menteri Haji Dilantik, Hubungan Diplomasi Indonesia-Arab Saudi Jadi Setara
Aktual
Tawasul dengan Amal: Kisah Tiga Orang Terjebak di Dalam Gua
Tawasul dengan Amal: Kisah Tiga Orang Terjebak di Dalam Gua
Doa dan Niat
MUI: PR Menteri Haji Baru Sangat Berat, Harus Adil dan Tak Terjebak Bisnis
MUI: PR Menteri Haji Baru Sangat Berat, Harus Adil dan Tak Terjebak Bisnis
Aktual
Bolehkah Mandi Junub Tanpa Shampo? Ini Penjelasan Ulama
Bolehkah Mandi Junub Tanpa Shampo? Ini Penjelasan Ulama
Doa dan Niat
Profil Dahnil Anzar Simanjuntak, Wakil Menteri Haji dan Umrah di Kabinet Prabowo-Gibran
Profil Dahnil Anzar Simanjuntak, Wakil Menteri Haji dan Umrah di Kabinet Prabowo-Gibran
Aktual
Profil Mochamad Irfan Yusuf, Cucu Pendiri NU yang Dilantik Jadi Menteri Haji dan Umrah Pertama
Profil Mochamad Irfan Yusuf, Cucu Pendiri NU yang Dilantik Jadi Menteri Haji dan Umrah Pertama
Aktual
BPKH Salurkan Nilai Manfaat Tahap Pertama 2025 kepada 5,4 Juta Calon Haji
BPKH Salurkan Nilai Manfaat Tahap Pertama 2025 kepada 5,4 Juta Calon Haji
Aktual
Bacaan Bismillahirrahmanirrahim Lengkap dengan Makna dan Keutamaannya
Bacaan Bismillahirrahmanirrahim Lengkap dengan Makna dan Keutamaannya
Doa dan Niat
Ucapan Masyaallah Tabarakallah: Penggunaan dan Keutamaannya
Ucapan Masyaallah Tabarakallah: Penggunaan dan Keutamaannya
Doa dan Niat
Waktu Terbaik Melaksanakan sholat Dhuha Dilengkapi Niat dan Doanya
Waktu Terbaik Melaksanakan sholat Dhuha Dilengkapi Niat dan Doanya
Doa dan Niat
7 Hikmah Gerhana: Bukti Kekuasaan Allah hingga Pengingat Hari Kiamat
7 Hikmah Gerhana: Bukti Kekuasaan Allah hingga Pengingat Hari Kiamat
Aktual
Doakan Korban Majelis Taklim Bogor, Menag: Wafat Saat Mengaji, Semoga Syahid
Doakan Korban Majelis Taklim Bogor, Menag: Wafat Saat Mengaji, Semoga Syahid
Aktual
Gerhana Bulan Total 7 September 2025: Islam Patahkan Mitos Jahiliah
Gerhana Bulan Total 7 September 2025: Islam Patahkan Mitos Jahiliah
Aktual
Bagikan artikel ini melalui
Oke