Salin Artikel

Warganet AS Ejek Trump Buka Lagi Penjara Alcatraz gara-gara Nonton Film

Alcatraz, penjara ikonik yang terletak di Teluk San Francisco, telah ditutup lebih dari 60 tahun yang lalu. Trump mengungkapkan rencana pembukaan kembali melalui unggahan di media sosial pada Minggu (4/5/2025).

Trump menyatakan, penjara yang akan diperluas dan direnovasi tersebut nantinya akan digunakan untuk menampung para pelaku kejahatan paling berbahaya di Amerika Serikat.

"Hari ini, saya memerintahkan Biro Penjara, bersama dengan Departemen Kehakiman, FBI, dan Keamanan Dalam Negeri, untuk membuka kembali Alcatraz yang telah diperluas dan dibangun kembali secara substansial, untuk menampung para pelaku kejahatan paling kejam di Amerika," tulis Trump.

Film Escape from Alcatraz jadi sorotan

Usulan Trump segera memicu banyak komentar dari warganet. Beberapa di antaranya menyarankan bahwa ide tersebut terinspirasi oleh film klasik Escape from Alcatraz yang dibintangi Clint Eastwood, yang kabarnya ditayangkan di televisi Florida Selatan pada Sabtu malam, termasuk di sekitar Mar-a-Lago, resor pribadi Trump.

"Mungkinkah Trump menonton film itu dan terhanyut di dalamnya? Yang kemudian memunculkan apa yang disebut ide cemerlang untuk membangun kembali Alcatraz?" cuit akun @HansonRitta.

Komentar pedas lainnya juga muncul, seperti yang ditulis oleh @MatthewSpira yang menyebut bahwa rencana ini akan menghabiskan setengah miliar dollar hanya karena Trump bosan mengganti saluran televisi pada suatu malam.

Trump tidak membantah pengaruh film

Saat diwawancarai pada Senin (5/5/2025), Trump tidak membantah bahwa film tersebut memberi pengaruh pada idenya.

"Saya kira saya seharusnya menjadi pembuat film," ungkap Trump dari Oval Office, dikutip dari kantor berita AFP pada Selasa (6/5/2025).

"Tidak ada yang pernah lolos. Satu orang hampir kabur, tetapi mereka menemukan pakaiannya agak robek, dan ada banyak gigitan hiu," tambahnya.

Mengenai pernyataan Trump yang menyebutkan gigitan hiu, Biro Penjara (BOP) langsung mengoreksi informasi tersebut.

Dalam situs resminya, BOP menjelaskan bahwa dari 36 orang yang pernah mencoba kabur dari Alcatraz, sebagian besar berhasil ditangkap atau tewas, sedangkan lima lainnya hilang dan diduga tenggelam.

BOP juga mengungkapkan bahwa tidak ada hiu pemakan manusia di Teluk San Francisco, melainkan hanya hiu kecil.

Meski menuai kontroversi, direktur Biro Penjara, William Marshall, mengonfirmasi bahwa rencana pembukaan kembali Alcatraz sedang dibahas serius.

"Biro Penjara akan dengan giat mengejar semua jalan untuk mendukung dan melaksanakan agenda presiden," ujar Marshall. Ia menambahkan bahwa penilaian segera akan dilakukan untuk menentukan langkah selanjutnya, dan lembaganya akan bekerja sama dengan penegak hukum serta mitra federal lainnya.

Penjara Alcatraz ditutup pada 1963 karena biaya operasional yang sangat tinggi. Lokasinya yang terisolasi membuat biaya perawatan tiga kali lipat lebih mahal dibandingkan penjara biasa.

Pada saat penutupan, estimasi biaya restorasi Alcatraz mencapai 5 juta dollar AS (sekitar Rp 82 miliar). Pemerintah kala itu lebih memilih untuk membangun fasilitas baru ketimbang mempertahankan bangunan lama.

Alcatraz kemudian memiliki sejarah penting dalam gerakan hak-hak penduduk asli Amerika.

Pada 1969, sekelompok demonstran menduduki Alcatraz selama 19 bulan untuk menuntut klaim atas tanah federal yang terbengkalai.

Sejak 1973, pulau ini beralih fungsi menjadi destinasi wisata yang menarik lebih dari satu juta pengunjung setiap tahunnya.

Tur populer di Alcatraz mencakup kunjungan ke blok sel, ruang makan, dan sel isolasi yang terkenal dengan kondisi brutalnya.

https://internasional.kompas.com/read/2025/05/06/164709370/warganet-as-ejek-trump-buka-lagi-penjara-alcatraz-gara-gara-nonton

Terkini Lainnya

Bagikan artikel ini melalui
Oke