Salah satu dari mereka adalah Mandinu Padmasiri Perera, yang lebih dikenal dengan nama samaran Kelehelbaddara Padme, tokoh kriminal yang paling dicari di Sri Lanka.
Ia dituduh menjadi dalang pembunuhan saingan gengnya di dalam ruang sidang di ibu kota Colombo.
"Ini adalah kali pertama kami menangkap sejumlah besar tersangka di luar negeri," ujar Sekretaris Kementerian Keamanan Publik Sri Lanka, Ravi Seneviratne, seperti dikutip dari AFP.
Keenam buron itu terdiri dari lima pria dan satu perempuan. Penangkapan dilakukan berdasarkan red notice Interpol melalui kerja sama intelijen Sri Lanka, Indonesia, dan India.
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari otoritas Indonesia terkait penangkapan tersebut.
Menurut Weerasooriya, para pemimpin kelompok kejahatan tersebut telah kabur dari Sri Lanka setelah Presiden Anura Kumara Dissanayake naik ke tampuk kekuasaan pada 2024 dan berjanji akan memberantas korupsi serta jaringan kriminal terorganisir.
"Tokoh-tokoh dunia kejahatan terorganisir tidak lagi memiliki pelindung politik yang mereka nikmati sebelumnya. Itulah mengapa mereka sekarang beroperasi dari luar negeri," kata Weerasooriya.
Berdasarkan catatan kepolisian Sri Lanka, sepanjang tahun ini telah terjadi 80 penembakan yang diduga berkaitan dengan perang antargeng, dengan korban jiwa mencapai 42 orang.
Penangkapan ini menjadi sorotan di tengah upaya Pemerintah Sri Lanka yang gencar menindak para pemimpin kriminal yang bersembunyi di luar negeri, terutama yang masih aktif mengendalikan jaringan kejahatan lintas negara.
https://internasional.kompas.com/read/2025/08/30/171934170/sembunyi-di-indonesia-6-buron-most-wanted-sri-lanka-ditangkap