KOMPAS.com - PT Wijaya Karya Serang Panimbang ( Wika Serpan) akan menghadirkan desain gerbang tol baru yang terinspirasi dari arsitektur tradisional Suku Baduy.
Penggunaan desain tersebut merupakan upaya memadukan pembangunan infrastruktur dengan pelestarian budaya lokal.
Dua Gerbang Tol Cikulur dan Cileles akan dibangun dengan sentuhan khas Baduy yang sederhana, tetapi sarat makna.
Langkah tersebut bertujuan memperkenalkan dan melestarikan kekayaan budaya masyarakat Baduy kepada para pengguna jalan dan masyarakat luas.
Desain gerbang tol itu mengadopsi elemen-elemen khas arsitektur Baduy, seperti bentuk atap yang unik dan ornamen-ornamen tradisional yang memiliki makna mendalam.
Baca juga: WIKA Garap Dua Proyek Revitalisasi RSUD di Malut, Tuntas Akhir 2025
Selain itu, bahan bangunan juga akan menggunakan material alami, seperti kayu dan bambu dengan penyesuaian agar sesuai dengan standar keamanan dan ketahanan infrastruktur.
Direktur Teknik dan Operasi Wika Serpan Arso T Anggoro mengatakan, pihaknya ingin pengguna jalan tak hanya sampai ke tujuan dengan cepat, tetapi juga merasakan kekayaan budaya Banten yang luar biasa lewat desain tersebut.
“Ini bukan sekadar gerbang tol, tetapi juga gerbang menuju pelestarian budaya dan dapat menjadi ikon yang membanggakan bagi Provinsi Banten,” ujarnya dalam siaran pers, Rabu (21/5/2025).
Konsep desain itu diharapkan dapat memberikan pengalaman yang berbeda dan berkesan bagi para pengguna jalan.
Baca juga: Wika Beton Raih Pendapatan Rp 871 Miliar, Swasta Sumbang 44,63 Persen
Tak hanya itu, desain tersebut juga diharapkan menjadi media edukasi yang efektif mengenai keunikan budaya Baduy dan menjadi representasi visual dari kekayaan budaya Banten yang patut untuk dilestarikan.
WIKA Serpan meyakini, pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan harus selalu mempertimbangkan nilai-nilai lokal dan berkontribusi terhadap pengembangan wilayah.
Inisiatif tersebut menjadi salah satu bentuk nyata dari pendekatan pembangunan yang inklusif, yakni menggabungkan aspek teknis, sosial, dan kultural secara harmonis.
Untuk diketahui, Jalan Tol Serang-Panimbang merupakan bagian dari jaringan jalan tol yang terkoneksi dengan Jalan Tol Trans Jawa yang menghubungkan Jakarta, Serang, hingga Pandeglang.
Jalan tol itu diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas wilayah Banten, khususnya di Banten Tengah dan Selatan, serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di daerah tersebut.
Baca juga: WIKA Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan Hasilkan Multiplier Effect lewat Tol Akses Patimban