Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurangi Sampah Makanan, Yuk Terapkan Pola Makan Berkelanjutan

Kompas.com - 01/12/2021, 09:25 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pola makan berkelanjutan saat ini mulai sering dibicarakan. Berbeda dengan diet, pola makan ini merupakan bagian dari gaya hidup berkelanjutan yang menekankan kontribusi manusia untuk lingkungan, dengan mengurangi emisi karbon dan sampah.

Pola makan berkelanjutan semakin sering dikampanyekan sejumlah organisasi dan komunitas nirlaba sebab saat ini jumlah sampah makanan di dunia, terutama di Indonesia, masih tinggi.

Menteri PPN/ Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, pada bulan Juni tahun ini pernah menyebut sampah makanan yang terbuang atau food loss and waste di tanah air jumlahnya mencapai 23 hingga 48 juta ton per tahun sepanjang tahun 2000-2019.

Jumlah sampah makanan yang dikatakan Suharso itu sama dengan 115 hingga 184 kg sampah makanan per kapita per tahun.

PR Manager Zero Waaste Indonesia, Fildzah Amalia, menerangkan ada sejumlah penyebab yang membuat jumlah sampah makanan di Indonesia masih tinggi.

Baca juga: Sampah Makanan di Indonesia Jadi Permasalahan Serius 

Salah satunya karena masyarakat tidak mempertimbangkan bahan makanan yang dibeli saat berbelanja.

Alhasil, ketika masuk ke swalayan atau toko, orang-orang terbiasa mengambil bahan makanan yang diinginkan tanpa memperhitungkan porsi kebutuhan makan di rumah.

Hal ini membuat bahan makanan yang dibeli jumlahnya berlebihan dan hanya disimpan di dalam kulkas yang pada akhirnya akan membusuk dan dibuang begitu saja ke tempat sampah.

“Sisa dari kegiatan kita sebagai manusia seharusnya tidak begitu saja berakhir di tempat sampah, Limbah sisa makanan itu memberikan dampak yang buruk bagi lingkungan,” ujar Fildzah dalam peluncuran kampanye MAKE IT LAST (Taste) yang digelar Electrolux Indonesia, Selasa (30/11/2021), melalui Zoom.

Ia menambahkan, usaha untuk mengurangi sampah makanan di Indonesia dapat dimulai dari pemahaman sederhana kepada masyarakat bahwa pola makan berkelanjutan memberi dampak baik bagi manusia dan bumi.

Baca juga: Kurangi Sampah Makanan dengan Kebiasaan Masak Sendiri

Khusus untuk pola makan berkelanjutan, Fildzah menyebut hal ini dapat dimulai dengan menambah sayuran dan buah-buahan dalam porsi makan setiap hari.

Selain menjadi cara agar sayuran dan buah-buahan tidak berakhir sia-sia di tempat sampah karena tidak termakan, rutin memakan sayuran dan buah-buahan juga membuat tubuh sehat dan penuh nutrisi.

“Ironisnya sayuran dan buah-buahan adalah dua bahan makanan yang paling sering terbuang, dari sebelum ditanam sampai distribusi dan tiba ke piring kita. Itu terbuangnya banyak sekali,” kata Fildzah.

“Padahal, 90 persen lebih orang Indonesia di atas usia 5 tahun masih kekurangan nutrisi dari sayuran dan buah-buahan. Sangat ironis karena sayuran dan buah-buahan terbuang padahal kita membutuhkannya,” tambahnya.

Baca juga: 5 Tanda Anak Mengalami Kekurangan Nutrisi

Cara mengurangi sampah makanan

Marketing Head Electrolux Indonesia Peggy Anastasia, mengatakan cara menyimpan bahan makanan juga penting diketahui agar tidak ada makanan yang terbuang karena busuk atau basi. 

Dia menerangkan sebaiknya sayuran atau buah-buahan yang baru saja dibeli tidak dicampur dengan bahan makanan lain yang sudah disimpan lama di kulkas. Tujuannya, agar sayuran dan buah-buahan tidak mudah busuk.

Selain itu, menyimpan makanan yang benar juga dapat dilakukan dengan membeli kulkas dan peralatan masak yang mampu menjaga kualitas bahan makanan tetap fresh dan bercita rasa tinggi saat diolah.

"Pada kulkas buatan Elextrolux telah dilengkapi dengan Crisper TasteLockPlus yang berguna untuk menciptakan lingkungan tertutup dan lembab agar mengunci rasa dan nutrisi lebih lama sehingga sayuran dan buah-buahan tetap segar dan penuh rasa hingga 7 hari," katanya.

Baca juga: Ketahui Suhu Kulkas yang Ideal untuk Menjaga Makanan Tetap Awet

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Baca tentang


Terkini Lainnya
Kisah Cinta Pangeran Andrew dan Sarah Ferguson, 29 Tahun Serumah Meski Bercerai
Kisah Cinta Pangeran Andrew dan Sarah Ferguson, 29 Tahun Serumah Meski Bercerai
Relationship
3 Arti Mimpi Suami Selingkuh dengan Orang Lain Menurut Pakar
3 Arti Mimpi Suami Selingkuh dengan Orang Lain Menurut Pakar
Relationship
Dian Sastrowardoyo Ceritakan Caranya Melawan Ageism, Mulai dari Self-Care
Dian Sastrowardoyo Ceritakan Caranya Melawan Ageism, Mulai dari Self-Care
Beauty & Grooming
Dian Sastro Soroti Fenomena Ageism, Perempuan Bisa Berkarya Tanpa Batas Usia
Dian Sastro Soroti Fenomena Ageism, Perempuan Bisa Berkarya Tanpa Batas Usia
Beauty & Grooming
Pentingnya Menstimulasi Anak Sesuai Zona Perkembangan Proksimal, Apa Itu?
Pentingnya Menstimulasi Anak Sesuai Zona Perkembangan Proksimal, Apa Itu?
Parenting
Anak CIBI Lebih Nyaman Bergaul dengan Orang Lebih Tua, Ini Alasannya Menurut Psikolog
Anak CIBI Lebih Nyaman Bergaul dengan Orang Lebih Tua, Ini Alasannya Menurut Psikolog
Parenting
Mengapa Hubungan Katy Perry dan Justin Trudeau Diramalkan Langgeng
Mengapa Hubungan Katy Perry dan Justin Trudeau Diramalkan Langgeng
Relationship
Bisakah Orangtua Membentuk Anak Jadi CIBI? Ini Kata Psikolog
Bisakah Orangtua Membentuk Anak Jadi CIBI? Ini Kata Psikolog
Parenting
Nikah dengan Sahabat? Ini Inspirasi Cincin Nikah yang Penuh Makna
Nikah dengan Sahabat? Ini Inspirasi Cincin Nikah yang Penuh Makna
BrandzView
9 Inspirasi Outfit Musim Hujan, Tetap Stylish Meski Cuaca Mendung
9 Inspirasi Outfit Musim Hujan, Tetap Stylish Meski Cuaca Mendung
Fashion
Kompres Air Hangat atau Dingin untuk Anak Sakit? Ini Kata Dokter
Kompres Air Hangat atau Dingin untuk Anak Sakit? Ini Kata Dokter
Parenting
Anak CIBI Rentan Mengalami Stres dan Burnout, Orangtua Harus Apa?
Anak CIBI Rentan Mengalami Stres dan Burnout, Orangtua Harus Apa?
Parenting
Apakah IQ Anak Bisa Ditingkatkan? Ini Penjelasan Psikolog
Apakah IQ Anak Bisa Ditingkatkan? Ini Penjelasan Psikolog
Parenting
Panduan Makan Anak Diare, Apa yang Boleh dan Tidak Boleh Dimakan?
Panduan Makan Anak Diare, Apa yang Boleh dan Tidak Boleh Dimakan?
Parenting
Rahasia Percaya Diri El Putra dan Leya Princy, Self Care dan Pikiran Terbuka
Rahasia Percaya Diri El Putra dan Leya Princy, Self Care dan Pikiran Terbuka
Wellness
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau