Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Promosi Produk Pengganti ASI Bikin Angka Menyusui Turun

Kompas.com - 01/08/2024, 15:30 WIB
Nabilla Ramadhian,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Konsultasi Tanya Pakar Parenting

Uraikan lika-liku Anda mengasuh anak jadi lebih simpel

Kenali soal gaya asuh lebih apik lewat konsultasi Kompas.com

JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua Umum Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Nia Umar mengungkap, promosi produk pengganti ASI membuat angka menyusui di dunia turun, termasuk di Indonesia.

"Di dunia, yang masih promosinya itu justru yang menghasilkan uang, produk pengganti ASI. Kenyataannya, itu berimbas pada menurunnya angka menyusui di dunia," ucap dia dalam konferensi pers “Pekan Menyusui Dunia 2024” melalui Zoom, Rabu (31/7/2024).

Untuk diketahui, ASI sangatlah penting untuk tumbuh kembang anak, terutama sepanjang periode emas alias 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) Anak.

Baca juga: Konsultan Laktasi Sebut Dukungan untuk Ibu Menyusui di Pelosok Masih Kurang

Periode ini dimulai sejak nol hari alias dari masa konsepsi sampai anak berusia dua tahun. Bahkan, ASI wajib diberikan karena mengandung nutrisi yang dibutuhkan anak, khususnya yang berusia 0-6 bulan.

Nia melanjutkan, maraknya promosi produk pengganti ASI di Indonesia tidak berimbang dengan promosi praktik baik dalam Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA).

“Masih tidak bisa dipungkiri bahwa promosinya masih masif. Ini sangat mengganggu dan menurunkan kepercayaan diri pada ibu untuk bisa menyusui,” ujar dia,

Belum lagi, ketika ibu yang baru melahirkan menerima sampel produk pengganti ASI secara gratis atau kerap dihubungi penjualnya.

Tentunya, ini memberi tekanan pada ibu dan bisa berujung pada keengganan memberikan ASI eksklusif kepada anaknya.

Baca juga: Konsultan Laktasi Sebut Dukungan untuk Ibu Menyusui di Pelosok Masih Kurang

Waspada saat melibatkan pihak lain

Nia mengajak seluruh masyarakat terlibat dalam mendukung kegiatan menyusui dan menyusu pada ibu dan anak di Indonesia.

Akan tetapi, ia juga mewanti-wanti agar masyarakat berhati-hati saat ingin melibatkan pihak lain dalam menggaungkan kampanye menyusui.

“Terkadang, ada pihak yang ingin dagangannya laku. Mereka mengikuti kampanye menyusui. Mereka selalu bilang, ‘menyusui itu baik. Tapi kalau ibu kesulitan menyusui, ada susu ini (produk pengganti ASI)’. Itu salah satu konflik kepentingan,” terang Nia.

Contoh lainnya adalah membuat aplikasi untuk para ibu. Memanfaatkan teknologi memang sangat membantu dalam menyebarluaskan informasi tentang gerakan menyusui.

Sayangnya, aplikasi tidak luput dari “penyusup”. Nia mengungkapkan, produsen produk pengganti ASI bisa saja menjadi sponsor aplikasi tersebut.

“Mereka bikin aplikasi, menyediakan layanan telekonseling buat para ibu meyusui. Ujung-ujungnya kalau kesulitan menyusui, biasanya yang ditawarkan adalah produk mereka,” ucapnya.

Baca juga: 3 Kesalahan Saat Menyusui dan Solusinya

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Kisah Cinta Pangeran Andrew dan Sarah Ferguson, 29 Tahun Serumah Meski Bercerai
Kisah Cinta Pangeran Andrew dan Sarah Ferguson, 29 Tahun Serumah Meski Bercerai
Relationship
3 Arti Mimpi Suami Selingkuh dengan Orang Lain Menurut Pakar
3 Arti Mimpi Suami Selingkuh dengan Orang Lain Menurut Pakar
Relationship
Dian Sastrowardoyo Ceritakan Caranya Melawan Ageism, Mulai dari Self-Care
Dian Sastrowardoyo Ceritakan Caranya Melawan Ageism, Mulai dari Self-Care
Beauty & Grooming
Dian Sastro Soroti Fenomena Ageism, Perempuan Bisa Berkarya Tanpa Batas Usia
Dian Sastro Soroti Fenomena Ageism, Perempuan Bisa Berkarya Tanpa Batas Usia
Beauty & Grooming
Pentingnya Menstimulasi Anak Sesuai Zona Perkembangan Proksimal, Apa Itu?
Pentingnya Menstimulasi Anak Sesuai Zona Perkembangan Proksimal, Apa Itu?
Parenting
Anak CIBI Lebih Nyaman Bergaul dengan Orang Lebih Tua, Ini Alasannya Menurut Psikolog
Anak CIBI Lebih Nyaman Bergaul dengan Orang Lebih Tua, Ini Alasannya Menurut Psikolog
Parenting
Mengapa Hubungan Katy Perry dan Justin Trudeau Diramalkan Langgeng
Mengapa Hubungan Katy Perry dan Justin Trudeau Diramalkan Langgeng
Relationship
Bisakah Orangtua Membentuk Anak Jadi CIBI? Ini Kata Psikolog
Bisakah Orangtua Membentuk Anak Jadi CIBI? Ini Kata Psikolog
Parenting
Nikah dengan Sahabat? Ini Inspirasi Cincin Nikah yang Penuh Makna
Nikah dengan Sahabat? Ini Inspirasi Cincin Nikah yang Penuh Makna
BrandzView
9 Inspirasi Outfit Musim Hujan, Tetap Stylish Meski Cuaca Mendung
9 Inspirasi Outfit Musim Hujan, Tetap Stylish Meski Cuaca Mendung
Fashion
Kompres Air Hangat atau Dingin untuk Anak Sakit? Ini Kata Dokter
Kompres Air Hangat atau Dingin untuk Anak Sakit? Ini Kata Dokter
Parenting
Anak CIBI Rentan Mengalami Stres dan Burnout, Orangtua Harus Apa?
Anak CIBI Rentan Mengalami Stres dan Burnout, Orangtua Harus Apa?
Parenting
Apakah IQ Anak Bisa Ditingkatkan? Ini Penjelasan Psikolog
Apakah IQ Anak Bisa Ditingkatkan? Ini Penjelasan Psikolog
Parenting
Panduan Makan Anak Diare, Apa yang Boleh dan Tidak Boleh Dimakan?
Panduan Makan Anak Diare, Apa yang Boleh dan Tidak Boleh Dimakan?
Parenting
Rahasia Percaya Diri El Putra dan Leya Princy, Self Care dan Pikiran Terbuka
Rahasia Percaya Diri El Putra dan Leya Princy, Self Care dan Pikiran Terbuka
Wellness
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau