JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia, Veronica Tan menyoroti soal fenomena pernikahan dini yang masih cukup marak terjadi di Tanah Air.
Ia menyebutkan, masih banyak anak-anak berusia remaja yang ingin menikah hanya karena berlandaskan cinta semata. Akan tetapi, mereka tidak memikirkan efek jangka panjangnya.
“Kurangnya masyarakat edukasi tentang pernikahan dini, mungkin karena dampak pandemi. Hanya berlandaskan cinta, pada masa bahagia pasti enak, tapi habis itu beban semua,” kata Veronica dalam peluncuran Program Kesehatan Mental TikTok bersama WHO di Indonesia, TikTok Pos Aja! Creator House, di Jakarta Barat, Kamis (14/11/2024).
Baca juga: Pernikahan Dini Berdampak Negatif untuk Kesehatan Mental Perempuan
Padahal, pernikahan merupakan bentuk komitmen jangka panjang yang harus dipikirkan efek jangka panjangnya.
Oleh sebab itu, para perempuan harus memiliki bekal dan edukasi diri yang cukup untuk menjalani bahtera rumah tangga dan kenal akan menjadi seorang ibu.
Menurut Veronica, pernikahan dini bagi perempuan dapat berujung pada gangguan kesehatan mental. Salah satu penyebabnya karena kondisi ekonomi perempuan yang tak tercukupi.
Untuk itu, ia mengimbau para perempuan agar mempertimbangkan berbagai hal sebelum menikah, termasuk kemapanan dari sisi ekonomi.
“Permasalahan ini bisa sampai ke mental health, dari pulih sampai depresi dan semuanya itu karena ekonomi perempuan itu tidak terjaga, karena kemiskinan dan kurangnya pendidikan,” jelas dia.
Lebih lanjut, ia menambahkan, gangguan kesehatan mental bukan serta merta hadir dan dimiliki setiap insan sejak lahir, melainkan ada faktor-faktor pemicu yang tidak terantisipasi sejak awal.
Maka dari itu, ia menegaskan, sangat penting untuk mengedukasi perempuan terkait pernikahan dini dan kesiapan untuk menikah.
Sebab, hal ini akan berdampak pada kualitas generasi-generasi penerus bangsa selanjutnya.
Baca juga: Risiko Stunting Membayangi Pernikahan Dini
“Dengan perempuan yang tangguh, kita enggak usah pusing dengan anak. Dengan edukasi perempuan yang jadi lebih pintar, anak tentunya akan terpelihara,” pungkas Veronica.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di siniArtikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya