KOMPAS.com - Istilah lavender marriage belakangan ramai dibahas oleh warganet di media sosial.
Istilah ini mencuri perhatian banyak orang, terutama kalangan muda yang aktif membahas isu-isu tentang hubungan.
Apa itu lavender marriage? Berikut ulasannya.
Baca juga: Detektif Pernikahan di India, Tren Baru Cek Calon Pasangan
Melansir Marriage.com, lavender marriage adalah pernikahan antara seorang perempuan dan laki-laki yang setidaknya salah satu di antaranya memiliki orientasi berbeda, misalnya homoseksual atau biseksual.
Pernikahan dilaksanakan untuk alasan selain cinta.
Kata "lavender" menggambarkan perpaduan warna yang secara tradisional dikaitkan dengan gender.
Maka, istilah tersebut melambangkan "non-konformitas" dalam hal gender dan seksualitas.
Baca juga: Lebih Mahal Mana, Pernikahan Indoor atau Outdoor?
Biasanya, lavender marriage diatur untuk menyembunyikan orientasi salah satu pasangan dan menghindari tekanan masyarakat.
Meski beberapa negara telah memperbolehkan pernikahan sesma jenis, tekanan sosial dan stigma terhadap LGBTQ+ masih sangat kuat.
Oleh karena itu, lavender marriage sering menjadi pilihan bagi individu yang ingin menghindari stigma masyarakat dan melindungi karier dan reputasinya.
Selain itu, pernikahan memberikan sejumlah manfaat hukum dan finansial, termasuk keringanan pajak, hak waris, dan tunjangan kesehatan.
Baca juga: Apa Itu Pernikahan Sekufu?
Meski tidak terlalu dibicarakan secara terbuka, lavender marriage sebenarnya terjadi di berbagai belahan dunia.
Dalam beberapa kasus, lavender marriage juga ditemukan di kalangan selebritas, politisi, dan orang-orang ternama.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang