Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Anak Muda Indonesia yang Menunda Menikah, Bukan karena Takut

Kompas.com - 24/07/2025, 21:35 WIB
Devi Pattricia,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pertanyaan, “Kapan menikah?” terdengar sederhana. Namun, bagi banyak anak muda saat ini, menjawabnya butuh keberanian, kesiapan, dan alasan yang dalam. 

Di tengah tekanan sosial dan tuntutan hidup yang tinggi, menikah tampaknya bukan menjadi prioritas utama bagi sebagian generasi muda.

Baca juga:

Data terbaru Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mencatat, sebanyak 2,09 juta (2.098.685) dari 7,78 juta (7.781.073) jiwa penduduk Jakarta yang berusia 19 tahun ke atas belum menikah. 

Jika diurutkan berdasarkan jenis kelamin, data ini terdiri atas 1,2 juta (1.201.827) laki-laki dan 896.858 perempuan.

Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta, Denny Wahyu Haryanto mengatakan, salah satu alasan utama penundaan pernikahan adalah masalah ekonomi.

"Aktivitas yang tinggi di Jakarta dikarenakan kebutuhan ekonomi, persaingan secara umum, karier hingga pendidikan. Hal ini berimplikasi terhadap penundaan pernikahan hingga sampai pada masalah enggan untuk menikah," kata Denny, dikutip dari Antara, Kamis (24/7/2025).

Di tengah mahalnya biaya hidup dan meningkatnya kesadaran akan pentingnya kesiapan diri, banyak anak muda kini memilih untuk menunda pernikahan. 

Bukan karena tidak ingin membangun bahtera rumah tangga, melainkan karena merasa belum siap secara sepenuhnya.

Cerita anak muda yang menunda menikah

Biaya hidup tinggi jadi alasan menunda pernikahan

Bukan takut menikah, tapi ingin benar-benar siap. Inilah alasan beberapa anak muda menunda pernikahan di tengah tingginya biaya hidup.Dok. Unsplash/Pablo Heimplatz Bukan takut menikah, tapi ingin benar-benar siap. Inilah alasan beberapa anak muda menunda pernikahan di tengah tingginya biaya hidup.

Menikah tak lagi dianggap sebagai sebuah tahapan hidup yang harus segera dicapai begitu usia memasuki kepala dua. 

Justru, bagi beberapa anak muda, pernikahan menjadi tahapan hidup yang cukup rumit karena perlu kesiapan finansial di tengah kondisi ekonomi yang tak menentu ini

Seperti halnya dengan Bernath (24). Karyawan swasta di Jakarta ini mengatakan, biaya hidup setelah menikah jadi pertimbangan utamanya dalam menunda pernikahan.

“Biaya hidup menjadi faktor utama karena semakin tingginya angka perekonomian saat ini. Aku harus mengatur keuangan lebih bijak agar nanti kehidupan rumah tangga bisa berjalan dengan teratur,” ujar Bernath saat diwawancarai Kompas.com, Rabu (23/7/2025).

Keinginan untuk melangkah ke jenjang serius pasti ada, terlebih Bernath sudah menjalin hubungan selama hampir empat tahun dengan kekasihnya. 

Meski begitu, ia tak ingin gegabah untuk menikah dalam kondisi yang ia anggap belum mapan secara finansial. Ia ingin hadir sebagai kepala keluarga yang siap, bukan hanya siap mencintai, tetapi juga menghidupi keluarga kecilnya nanti.

Penghasilan belum cukup untuk hidup setelah menikah

Bukan takut menikah, tapi ingin benar-benar siap. Inilah alasan beberapa anak muda menunda pernikahan di tengah tingginya biaya hidup.Dok. Unsplash/Emil Kalibradov Bukan takut menikah, tapi ingin benar-benar siap. Inilah alasan beberapa anak muda menunda pernikahan di tengah tingginya biaya hidup.

Serupa halnya dengan Putri (24), karyawan swasta di Jakarta ini menganggap biaya hidup jadi salah satu alasannya menunda pernikahan.

Baginya, menikah bukan hanya soal usia, tapi tentang kemampuan untuk hidup mandiri secara finansial, tanpa merepotkan orangtua atau orang lain.

Tingginya biaya untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari dan biaya pendidikan, harus berbagi ruang dengan rencana tabungan jangka panjang. Hal ini tentu tidaklah mudah.

“Aku ingin memastikan bahwa saat menikah nanti, aku dan pasangan bisa hidup cukup tanpa bergantung pada orang tua. Kemandirian finansial adalah salah satu prioritas sebelum menikah,” tutur Putri saat dihubungi Kompas.com, Selasa (22/7/2025).

Sementara itu, Desy (23) menghadapi realitas yang tak mudah. Ia masih dalam proses membangun karier. 

Menurut pekerja paruh waktu di Jakarta ini, penghasilannya saat ini belum memungkinkan untuk membantu finansial untuk hidup berdua, apalagi membesarkan anak.

“Rasanya dengan penghasilan sekarang kurang memungkinkan untuk mendukung kehidupan pernikahan, apalagi punya tabungan dan membiayai anak sekolah,” ujar Desy saat diwawancarai, Rabu (23/7/2025).

Halaman:


Terkini Lainnya
Kisah Cinta Pangeran Andrew dan Sarah Ferguson, 29 Tahun Serumah Meski Bercerai
Kisah Cinta Pangeran Andrew dan Sarah Ferguson, 29 Tahun Serumah Meski Bercerai
Relationship
3 Arti Mimpi Suami Selingkuh dengan Orang Lain Menurut Pakar
3 Arti Mimpi Suami Selingkuh dengan Orang Lain Menurut Pakar
Relationship
Dian Sastrowardoyo Ceritakan Caranya Melawan Ageism, Mulai dari Self-Care
Dian Sastrowardoyo Ceritakan Caranya Melawan Ageism, Mulai dari Self-Care
Beauty & Grooming
Dian Sastro Soroti Fenomena Ageism, Perempuan Bisa Berkarya Tanpa Batas Usia
Dian Sastro Soroti Fenomena Ageism, Perempuan Bisa Berkarya Tanpa Batas Usia
Beauty & Grooming
Pentingnya Menstimulasi Anak Sesuai Zona Perkembangan Proksimal, Apa Itu?
Pentingnya Menstimulasi Anak Sesuai Zona Perkembangan Proksimal, Apa Itu?
Parenting
Anak CIBI Lebih Nyaman Bergaul dengan Orang Lebih Tua, Ini Alasannya Menurut Psikolog
Anak CIBI Lebih Nyaman Bergaul dengan Orang Lebih Tua, Ini Alasannya Menurut Psikolog
Parenting
Mengapa Hubungan Katy Perry dan Justin Trudeau Diramalkan Langgeng
Mengapa Hubungan Katy Perry dan Justin Trudeau Diramalkan Langgeng
Relationship
Bisakah Orangtua Membentuk Anak Jadi CIBI? Ini Kata Psikolog
Bisakah Orangtua Membentuk Anak Jadi CIBI? Ini Kata Psikolog
Parenting
Nikah dengan Sahabat? Ini Inspirasi Cincin Nikah yang Penuh Makna
Nikah dengan Sahabat? Ini Inspirasi Cincin Nikah yang Penuh Makna
BrandzView
9 Inspirasi Outfit Musim Hujan, Tetap Stylish Meski Cuaca Mendung
9 Inspirasi Outfit Musim Hujan, Tetap Stylish Meski Cuaca Mendung
Fashion
Kompres Air Hangat atau Dingin untuk Anak Sakit? Ini Kata Dokter
Kompres Air Hangat atau Dingin untuk Anak Sakit? Ini Kata Dokter
Parenting
Anak CIBI Rentan Mengalami Stres dan Burnout, Orangtua Harus Apa?
Anak CIBI Rentan Mengalami Stres dan Burnout, Orangtua Harus Apa?
Parenting
Apakah IQ Anak Bisa Ditingkatkan? Ini Penjelasan Psikolog
Apakah IQ Anak Bisa Ditingkatkan? Ini Penjelasan Psikolog
Parenting
Panduan Makan Anak Diare, Apa yang Boleh dan Tidak Boleh Dimakan?
Panduan Makan Anak Diare, Apa yang Boleh dan Tidak Boleh Dimakan?
Parenting
Rahasia Percaya Diri El Putra dan Leya Princy, Self Care dan Pikiran Terbuka
Rahasia Percaya Diri El Putra dan Leya Princy, Self Care dan Pikiran Terbuka
Wellness
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau