Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Marah ke Pasangan Bisa Jadi Tanda Gangguan Emosi?

Kompas.com - 10/08/2025, 13:00 WIB
Nabilla Ramadhian,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dalam hubungan, tak jarang kita justru lebih mudah kehilangan kendali emosi kepada pasangan dibandingkan kepada teman atau rekan kerja. Ketika ada masalah atau sesuatu yang tidak berkenan bisa memicu ledakan emosi.

Pertengkaran yang terus berulang ini bisa menggerogoti ikatan dengan pasangan, hingga akhirnya terucap perpisahan. 

Menurut psikolog klinis Divani Aery Lovian M.Psi, marah merupakan emosi yang alamiah, namun jika seseorang lebih sering melampiaskan pada pasangan terdekatnya bukan berarti ada gangguan emosi.

“Belum tentu, dan tidak selalu juga,” kata Divani, psikolog yang berpraktik di NALA Mindspace, TigaGenerasi, dan Arsanara, Sabtu (9/8/2025).

Baca juga: Penyebab Lebih Sulit Mengontrol Emosi Marah kepada Pasangan

Divani menerangkan, emosi adalah respons normal manusia ketika dihadapkan pada sesuatu, misalnya ancaman terhadap keselamatannya. Emosi yang muncul dapat menentukan tindakan seperti apa yang bakal diambil oleh manusia.

Tetap perlu waspada

Dalam sebuah hubungan amarah terhadap pasangan adalah hal yang wajar. Mungkin, pasangannya melakukan sesuatu yang membuat seseorang merasa frustrasi atau mengganggu batasannya.

“Tapi, yang perlu diwaspadai itu bukan kemunculan emosinya itu sendiri, karena semua emosi itu valid. Yang perlu diwaspadai adalah frekuensinya. Seberapa sering amarah itu muncul?” kata Divani.

Baca juga: Ketika Pasangan Selingkuh, Jangan Langsung Dengar Kata Orang, Kenapa?

Selanjutnya adalah intensitas amarah kepada pasangannya setinggi apa, seperti apa bentuk amarah yang muncul  dan yang terpenting adalah cara mengekspresikan amarah tersebut.

Misalnya, ketika marah kepada pasangan, ada yang berbicara dengan nada tinggi sambil membentak-bentak dan menunjuk-nunjuk pasangan, atau bahkan melakukan kekerasan.

.fizkes .

 

Kapan marah kepada pasangan perlu diwaspadai?

Menurut Divani, ketika marah muncul hampir setiap hari, dan disertai dengan ledakan emosi yang berlebihan, ini yang perlu diwaspadai. Sebab, hal tersebut bisa merusak hubungan atau  membahayakan diri sendiri atau pasangannya.

“Bisa jadi, itu adanya tanda masalah regulasi emosi, dan tentu perlu dievaluasi lebih lanjut supaya ketahuan kira-kira apa penyebabnya, dan apakah kira-kira sudah perlu penanganan tertentu,” jelas dia.

Meski luapan marah tak selalu berarti adanya gangguan emosi, namun menurut Divani apa pun yang muncul itu bisa jadi tanda seseorang butuh pengelolaan emosi yang tepat.

“Apa yang muncul di kita, mungkin emosi, pikiran, atau tingkah laku, itu adalah sinyal bahwa seseorang mungkin saja butuh strategi pengelolaan emosi yang lebih sehat, atau bahkan bantuan profesional lebih lanjut,” ucap Divani.

Baca juga: Cara Tahu Pasangan Benar-benar Sayang atau Cuma Formalitas

Penyebab lebih mudah marah kepada pasangan

Perasaan aman dalam mengekspresikan emosi

Divani mengungkapkan, seseorang bisa lebih marah kepada pasangan sampai tidak bisa mengontrol emosinya, karena perasaan aman dalam mengekspresikan berbagai jenis emosi, termasuk amarah.

“Bisa jadi karena ada asumsi bahwa hubungan tersebut cukup kuat untuk bertahan. Kalau misalnya dengan orang yang mungkin relasinya agak lebih jauh, ada yang kita pertaruhkan,” jelas dia.

Halaman:


Terkini Lainnya
Kisah Cinta Pangeran Andrew dan Sarah Ferguson, 29 Tahun Serumah Meski Bercerai
Kisah Cinta Pangeran Andrew dan Sarah Ferguson, 29 Tahun Serumah Meski Bercerai
Relationship
3 Arti Mimpi Suami Selingkuh dengan Orang Lain Menurut Pakar
3 Arti Mimpi Suami Selingkuh dengan Orang Lain Menurut Pakar
Relationship
Dian Sastrowardoyo Ceritakan Caranya Melawan Ageism, Mulai dari Self-Care
Dian Sastrowardoyo Ceritakan Caranya Melawan Ageism, Mulai dari Self-Care
Beauty & Grooming
Dian Sastro Soroti Fenomena Ageism, Perempuan Bisa Berkarya Tanpa Batas Usia
Dian Sastro Soroti Fenomena Ageism, Perempuan Bisa Berkarya Tanpa Batas Usia
Beauty & Grooming
Pentingnya Menstimulasi Anak Sesuai Zona Perkembangan Proksimal, Apa Itu?
Pentingnya Menstimulasi Anak Sesuai Zona Perkembangan Proksimal, Apa Itu?
Parenting
Anak CIBI Lebih Nyaman Bergaul dengan Orang Lebih Tua, Ini Alasannya Menurut Psikolog
Anak CIBI Lebih Nyaman Bergaul dengan Orang Lebih Tua, Ini Alasannya Menurut Psikolog
Parenting
Mengapa Hubungan Katy Perry dan Justin Trudeau Diramalkan Langgeng
Mengapa Hubungan Katy Perry dan Justin Trudeau Diramalkan Langgeng
Relationship
Bisakah Orangtua Membentuk Anak Jadi CIBI? Ini Kata Psikolog
Bisakah Orangtua Membentuk Anak Jadi CIBI? Ini Kata Psikolog
Parenting
Nikah dengan Sahabat? Ini Inspirasi Cincin Nikah yang Penuh Makna
Nikah dengan Sahabat? Ini Inspirasi Cincin Nikah yang Penuh Makna
BrandzView
9 Inspirasi Outfit Musim Hujan, Tetap Stylish Meski Cuaca Mendung
9 Inspirasi Outfit Musim Hujan, Tetap Stylish Meski Cuaca Mendung
Fashion
Kompres Air Hangat atau Dingin untuk Anak Sakit? Ini Kata Dokter
Kompres Air Hangat atau Dingin untuk Anak Sakit? Ini Kata Dokter
Parenting
Anak CIBI Rentan Mengalami Stres dan Burnout, Orangtua Harus Apa?
Anak CIBI Rentan Mengalami Stres dan Burnout, Orangtua Harus Apa?
Parenting
Apakah IQ Anak Bisa Ditingkatkan? Ini Penjelasan Psikolog
Apakah IQ Anak Bisa Ditingkatkan? Ini Penjelasan Psikolog
Parenting
Panduan Makan Anak Diare, Apa yang Boleh dan Tidak Boleh Dimakan?
Panduan Makan Anak Diare, Apa yang Boleh dan Tidak Boleh Dimakan?
Parenting
Rahasia Percaya Diri El Putra dan Leya Princy, Self Care dan Pikiran Terbuka
Rahasia Percaya Diri El Putra dan Leya Princy, Self Care dan Pikiran Terbuka
Wellness
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau