Kondisi ini dapat menimbulkan rasa nyeri hingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Meski sering terjadi pada usia 50 tahun ke atas, sekitar 20 persen orang juga bisa mengalaminya sejak usia 40-an.
Menurut Dokter Spesialis Bedah Orthopedi dan Traumatologi Konsultan Hip & Knee, dr. Mohammad Triadi Wijaya Sp.OT (K), pencegahan bisa dilakukan sejak dini melalui beberapa langkah sederhana.
Baca juga: Mengenal Osteoartritis, Pengapuran Sendi yang Memicu Nyeri dan Kaku
“Menjaga beberapa hal ini sangat penting meski usia sudah lanjut, sehingga para lansia tetap bisa menikmati hidupnya dengan maksimal,” jelas Triadi dalam Media Gathering Siloam Hospitals Mampang, Jakarta Selatan, Senin (18/8/2025).
Kebanyakan lansia kerap disarankan untuk banyak beristirahat, bahkan diam di rumah, karena dianggap lebih aman.
Namun, Triadi menekankan, tetap aktif bergerak justru penting untuk menjaga kekuatan otot dan fleksibilitas sendi.
“Kebanyakan lansia itu disuruh untuk diam di rumah saja dan tidak banyak gerak, padahal mereka harus tetap aktif agar massa ototnya tetap kuat,” ujarnya.
Gerakan ringan sehari-hari seperti berjalan di halaman rumah, berkebun, atau melakukan aktivitas rumah tangga bisa membantu menjaga sendi tetap sehat dan memperlambat proses pengapuran.
Selain bergerak, perubahan gaya hidup juga berperan penting dalam pencegahan osteoartritis.
Salah satunya adalah menjaga berat badan agar tidak berlebihan. Beban tubuh yang terlalu berat akan memberi tekanan lebih pada sendi, terutama lutut, sehingga risiko pengapuran meningkat.
“Perubahan gaya hidup ini bisa lewat makanan atau menurunkan berat badan. Sebab, kalau berat badannya berlebihan, beban lututnya akan semakin berat,” jelas Triadi.
Triadi menyarankan agar lansia mengonsumsi makanan seimbang, kaya serat, serta membatasi konsumsi gula dan lemak jenuh untuk mendukung kesehatan sendi.
Olahraga menjadi salah satu cara paling efektif untuk memperkuat massa otot dan menjaga kelenturan sendi.
Namun, lansia sebaiknya memilih low-impact exercise, yaitu olahraga yang tidak memberi tekanan berlebihan pada lutut.
“Low-impact exercise itu seperti angkat beban ringan yang masih dipantau, senam aerobik, tai chi, atau berenang. Olahraga ini yang berfokus pada penguatan massa otot,” terang Triadi.