Uraikan lika-liku Anda mengasuh anak jadi lebih simpel
Kenali soal gaya asuh lebih apik lewat konsultasi Kompas.com
KOMPAS.com - Memuji anak bisa membuat mereka merasa dihargai, dicintai, dan diapresiasi. Namun, sebaiknya orangtua juga bijak dalam memberi pujian agar buah hati tetap rendah hati dan tidak sombong.
"Orangtua meyakini, dengan memuji anak mereka dapat meningkatkan harga diri mereka. Meskipun niatnya baik, memuja anak sejak usia dini sebenarnya dapat menghambat pertumbuhan mereka," kata pendiri dan direktur Child Development Associates, Paul Donahue, PhD, dilansir dari WebMD, Minggu (7/9/2025).
Baca juga:
Lalu, bagaimana cara memuji anak yang benar supaya percaya diri, tapi tidak sombong? Simak penjelasan berikut ini.
Psikolog Klinis Anna Surti Ariani mengatakan, cara memuji anak yang benar adalah mengaitkan dengan perilaku anak, bukan sekadar penampilannya.
“Cara memuji yang baik adalah dikaitkan dengan perilakunya,” kata Anna, dilaporkan oleh Kompas.com, Rabu (11/9/2024).
Jangan hanya berkata “kamu cantik” atau “kamu ganteng”. Sebaiknya pujian dikaitkan dengan tindakan yang dilakukan anak.
Sebagai contoh, "Terima kasih ya kamu sudah bantu ibu menyapu kamar kamu" atau “Ibu lihat kamu membereskan mainan kamu setelah bermain, jadi nyaman ya kamarnya sudah bersih dan rapi.”
Dengan cara ini, anak tahu apa yang membuatnya dipuji. Ia juga akan merasa usaha dan perilakunya diperhatikan. Tidak hanya itu, pujian yang jelas juga memotivasi anak untuk terus berbuat baik.
Dilansir dari Motherly, memuji anak dengan lebih menekankan pada penampilan juga akan memengaruhi self-esteem (harga diri) mereka.
Terkadang, buah hati bisa merasa orang-orang hanya akan menyayangi mereka berdasarkan penampilan mereka. Hal ini bisa memicu banyaknya tekanan seiring mereka bertambah dewasa.
Baca juga:
Supaya anak percaya diri tapi tetap rendah hati, sebaiknya hindarilah membandingkannya dengan orang lain.
"Jangan sampai, ‘Kamu tuh anak paling cantik di komplek ini’, berarti anak-anak komplek lainnya jelek," ujar Anna.
Pujian seperti ini bisa membuat anak merasa lebih baik atau lebih tinggi dari orang lain, sekaligus memberi contoh buruk yaitu merendahkan orang lain.
Selain itu, pujian sejenis juga bisa membentuk fixed mindset. Jika suatu saat anak menemukan kenyataan berbeda, ia bisa merasa kecewa dan tidak percaya lagi pada orangtuanya.
Jika orangtua tetap ingin membandingkan, sebaiknya bandingkanlah dengan dirinya sendiri pada waktu sebelumnya.
Misalnya, orangtua bisa mengatakan, "Hari ini kamu kelihatan sangat menikmati makan sayurnya, padahal dulu kan sangat terpaksa. Itu kemajuan buat kamu."
Cara ini mengajarkan anak tentang growth mindset atau pola pikir berkembang. Anak akan termotivasi untuk terus belajar dan memperbaiki diri.