KOMPAS.com - Penyakit asam lambung atau GERD (gastroesophageal reflux disease) bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Penyakit ini bisa diobati dengan melakukan perubahan gaya hidup.
Penyebab "asam lambung tinggi" yang paling sering dialami kebanyakan orang adalah kombinasi dari faktor gaya hidup dan pola makan yang memicu melemahnya katup di antara kerongkongan dan lambung, serta bisa membuat lambung iritasi.
Qory Asria, perempuan berusia 25 tahun asal Jakarta, mengaku telat makan jadi salah satu penyebab kambuhnya asam lambung.
“Biasanya muncul kalau telat makan dan kalau abis makan pedes terus minumnya yang asem-asem itu langsung naik asam lambungnya,” ujar Qory saat dihubungi Kompas.com , Sabtu (25/10/2025).
Baca juga: Stres Memperparah Asam Lambung, Benarkah?
Awalnya, ia tidak menyadari bahwa keluhan yang dirasakan adalah tanda-tanda penyakit asam lambung.
“Awalnya mual, pusing, kleyengan, kayak ada gas yang naik ke lambung bikin mual tapi enggak muntah. Karena sebelumnya enggak tahu ada asam lambung, jadi didiemin aja sampai akhirnya makin parah,” katanya.
Pakar kesehatan saluran pencernaan Prof.Ari Fahrial Syam Sp.PD-KGEH mengatakan, GERD bisa disembuhkan.
"GERD terjadi karena tekanan yang besar di lambung sehingga asam lambung keluar ke kerongkongan. Karenanya klep-nya harus kita rapatkan, bagaimana caranya? Ya dengan menjaga makanannya, mengurangi keju, cokelat, dan makanan berlemak," papar Prof.Ari dalam sebuah kesempatan.
Baca juga: Sering Minum Matcha Bisa Sebabkan GERD hingga Masuk UGD, Benarkah? Dokter Jelaskan
Cerita Qory, pengidap penyakit asam lambung sejak 2021 yang kini ia yakini sudah jarang mengalami kambuh. Simak selengkapnya.Setelah mengetahui penyakitnya, Qory mulai belajar memperbaiki pola makan. Ia menyadari bahwa perut tidak boleh dibiarkan kosong terlalu lama.
“Harusnya setiap tiga jam sekali makan dikit tapi sering, jangan sampai nunggu lapar banget terus udah perut kosong makan awalnya langsung yang pedes, udah pasti langsung kambuh,” ujarnya.
Baca juga: 6 Makanan yang Bisa Dikonsumsi Penderita Asam Lambung
Kini, sarapan menjadi kebiasaan yang tak bisa ia lewatkan. “Kalau pagi harus banget sarapan dulu, minimal minum susu sama roti sama ngemil-ngemil aja,” katanya.
Menurut Qory, kebiasaan itu membantu menjaga asam lambung tetap stabil.
“Biasanya kalau kambuh tuh mual tapi enggak muntah, terus keringet dingin, badan lemes, pusing kunang-kunang. Kalau udah kambuh begitu biasanya minum air putih dulu yang banyak, habis itu makan biskuit atau roti buat ngeganjel, baru makan nasi,” ujarnya.
Cerita Qory Asria (25) mengidap penyakit asam lambung sejak 2021, yang awalnya karena sering minum kopi hingga begadang. Simak ceritanya.