Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Roti Lauw yang Melegenda, Sudah Ada sejak 1940-an

Kompas.com - 12/09/2022, 09:37 WIB
Zintan Prihatini,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Roti Lauw menjadi jajanan legendaris di Jakarta yang dapat ditemui di sepanjang Jalan Cikini hingga Gondangdia. Lauw merupakan salah satu merek roti yang sudah tertanam kuat di ingatan warga Jakarta.

Dalam perjalanannya, roti Lauw dibuat sejak 1940-an. Berdasarkan brosur roti Lauw tahun 1950-an yang merupakan koleksi Museum Pustaka Peranakan Tionghoa, pendiri bisnis roti Lauw adalah Lauw Eng Nio.

Lauw mulai membuat rotinya sendiri pada tahun tersebut dan menggunakan namanya sebagai merek.

Berdasarkan brosur tua tersebut pula diketahui bahwa Istana Kepresidenan Bogor merupakan pelanggan roti ini.

Roti Lauw disebut merupakan santapan Presiden pertama RI Ir Soekarno di Istana Kepresidenan Bogor.

Baca juga: Roti Lauw yang Legendaris dengan Gerobak Khasnya, Tetap Eksis di Cikini dan Gondangdia...

Hingga saat ini, setiap pagi hingga malam hari, roti Lauw yang khas dengan roti gambang masih dijajakan di sejumlah wilayah di Jakarta.

Menggunakan gerobak sepeda khas bertulisan "Lauw", para pedagang yang menjajakan roti-roti ini berkeliling.

Pasukan penjual roti lauw

Yossi (32), pengawas gerobak roti Lauw yang bertempat di Jalan Srikaya I Nomor 10, Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat, menyebut ada 28 gerobak yang dimiliki oleh toko.

Toko Lauw, yang berada tak jauh dari Stasiun Gondangdia, juga mempunyai setidaknya 28 pekerja. Adapun pekerja toko roti Lauw yang bertugas membawa gerobak biasanya berjualan pada waktu yang berbeda.

Kelompok pertama akan berangkat sekitar pukul 04.00 WIB dan pulang sekitar pukul 16.00 WIB. Sementara itu, mereka yang berjualan pukul 12.00 WIB akan kembali pada pukul 00.00 WIB.

Wilayah Jakarta Pusat adalah tempat bagi para penjaja roti Lauw membawa dagangannya. Mereka sudah memiliki wilayah masing-masing untuk menjangkau para pembeli.

"Memang mereka kan udah ada lokasi khususnya. Jadi sekitaran lokasi putarannya dia aja, jadi enggak ke mana-mana lagi," ungkap Yossi saat ditemui pada Jumat (9/10/2022).

Baca juga: Cita Rasa Roti Lauw yang Tak Pernah Berubah Jadi Daya Tarik bagi Pembeli

Pedagang roti Lauw menjajakan dagangannya dengan berkeliling menggunakan gerobak bertuliskan Lauw. Zintan Prihatini/KOMPAS.com Pedagang roti Lauw menjajakan dagangannya dengan berkeliling menggunakan gerobak bertuliskan Lauw.
Uniknya, para penjaja roti Lauw menggunakan bel untuk memberi tahu para calon pembeli.

Yossi menyebutkan, roti Lauw diperuntukkan bagi semua kalangan masyarakat, tidak ada target konsumen tertentu.

"Kadang-kadang di jalan orang yang enggak ada niat beli roti karena ketemu roti kadang-kadang beli roti kan. Jadi kalau penjualan itu kami enggak bisa targetin ke mananya," sebut Yossi.

Halaman:


Terkini Lainnya
Kasus Pembunuhan Munir Jangan Tenggelam...
Kasus Pembunuhan Munir Jangan Tenggelam...
Megapolitan
Update Kasus Penyerangan Kantor Polisi di Jaktim: 14 Tersangka, 5 Senjata Api Hilang
Update Kasus Penyerangan Kantor Polisi di Jaktim: 14 Tersangka, 5 Senjata Api Hilang
Megapolitan
Menanti Janji DPRD DKI Jakarta Revisi Tunjangan Rumah Rp 70 Juta...
Menanti Janji DPRD DKI Jakarta Revisi Tunjangan Rumah Rp 70 Juta...
Megapolitan
Kasus 7 Senjata Api Hilang saat Penyerangan Polsek Matraman Ditangani Polda Metro
Kasus 7 Senjata Api Hilang saat Penyerangan Polsek Matraman Ditangani Polda Metro
Megapolitan
Nasib JPO Senen dan Polda Metro: Hancur Dalam Semalam, Perbaikannya Berbulan-bulan
Nasib JPO Senen dan Polda Metro: Hancur Dalam Semalam, Perbaikannya Berbulan-bulan
Megapolitan
Cerita di Balik Pergantian Nama Halte Senen Sentral Jadi Jaga Jakarta, Ada Pesan Khusus
Cerita di Balik Pergantian Nama Halte Senen Sentral Jadi Jaga Jakarta, Ada Pesan Khusus
Megapolitan
Hadirnya Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung, Hasil Swadaya untuk Bantu Warga
Hadirnya Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung, Hasil Swadaya untuk Bantu Warga
Megapolitan
KontraS Update Orang Hilang Usai Demo Agustus 2025: 4 Belum Ditemukan
KontraS Update Orang Hilang Usai Demo Agustus 2025: 4 Belum Ditemukan
Megapolitan
Ojol Ramai-ramai Kumpul di Polres Jakbar, Gelar Solidaritas 'Jaga Jakarta'
Ojol Ramai-ramai Kumpul di Polres Jakbar, Gelar Solidaritas "Jaga Jakarta"
Megapolitan
APBD DKI 2026 Difokuskan ke 6 Program Strategis, Ini Rinciannya
APBD DKI 2026 Difokuskan ke 6 Program Strategis, Ini Rinciannya
Megapolitan
Jambore Pramuka Muslim Sedunia di Cibubur, Polisi Siapkan Skenario Pengaturan Lalu Lintas
Jambore Pramuka Muslim Sedunia di Cibubur, Polisi Siapkan Skenario Pengaturan Lalu Lintas
Megapolitan
Polres Jakarta Timur Tangkap 2 Pelaku Penjarahan Kucing Uya Kuya
Polres Jakarta Timur Tangkap 2 Pelaku Penjarahan Kucing Uya Kuya
Megapolitan
Dua Karyawan SPBU Ditangkap, Racik Bom Molotov untuk Serang Polsek Jatinegara
Dua Karyawan SPBU Ditangkap, Racik Bom Molotov untuk Serang Polsek Jatinegara
Megapolitan
Kembalikan Barang Jarahan di Rumah Sri Mulyani, Dua Pria Tak Ditahan dan Jadi Saksi
Kembalikan Barang Jarahan di Rumah Sri Mulyani, Dua Pria Tak Ditahan dan Jadi Saksi
Megapolitan
Atasi BAB Sembarangan, Pemkot Jakut Gencarkan Bangun MCK dan Septic Tank Komunal
Atasi BAB Sembarangan, Pemkot Jakut Gencarkan Bangun MCK dan Septic Tank Komunal
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau