Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada HMPV, Warga Jaktim Diimbau Terapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Kompas.com - 11/01/2025, 06:27 WIB
Febryan Kevin Candra Kurniawan,
Muhammad Isa Bustomi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Timur mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap Human Metapneumovirus (HMPV) dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Langkah ini penting untuk mencegah penyebaran virus yang dapat memicu gangguan pernapasan.

"Sejauh ini belum ada laporan adanya warga terkonfirmasi virus HMPV. Namun, kita imbau warga waspada dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), selalu mencuci tangan dan mengenakan masker," kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur, Herwin Meifrendy, melalui keterangan resmi, Jumat (10/1/2025).

Baca juga: Pemprov Jakarta Imbau Warga Tak Panik Hadapi Penyebaran Virus HMPV

HMPV pertama kali teridentifikasi di Belanda pada 2001 dan dapat menimbulkan gejala mirip flu seperti batuk, pilek, demam, serta sakit tenggorokan.

Kelompok rentan seperti balita, orang berusia 65 tahun ke atas, dan individu dengan sistem imun rendah berisiko lebih tinggi terinfeksi virus ini.

"Penularan HMPV ini bisa kontak langsung dengan penderita, melalui udara (droplet) dan sentuhan dengan permukaan terkontaminasi," papar Herwin.

Menurutnya Herwin, pengobatan bagi penderita HMPV ringan dapat dilakukan dengan istirahat, hidrasi, dan oksigenasi.

Sementara itu, kasus berat membutuhkan pengobatan tambahan berupa antivirus.

"Bagi yang sudah masuk kategori berat, pengobatan dapat ditambah dengan mengonsumsi obat antivirus," ucap Herwin.

Baca juga: Dinkes Jakarta: Kasus ISPA akibat Virus HMPV Sudah Ada sejak 2022 di Jakarta

Sebelumnya diberitakan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan bahwa wabah HMPV yang saat ini merebak di China belum ditemukan di Indonesia.

"Terkait maraknya kasus flu A dan juga virus HMPV di Tiongkok, saat ini belum ditemukan kasusnya di Indonesia," kata Juru Bicara Kemenkes Widyawati dalam keterangannya, Minggu (5/1/2025).

Widyawati menambahkan, influenza tipe A, terutama varian H5N1, pernah terjadi di Indonesia pada periode 2005-2017, tetapi tidak ada laporan kasus baru sejak 2018.

Varian H5N6 dan H9N2 yang dilaporkan terjadi di China juga belum ditemukan di Indonesia.

Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyebaran virus HMPV dan influenza tipe A masih terbatas di wilayah China.

Meski demikian, Kemenkes terus memantau perkembangan melalui surveilans dan pelaporan penyakit menular jenis baru.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Kasus TBC di Jakarta Utara Capai 5.942 dalam Setahun Terakhir
Kasus TBC di Jakarta Utara Capai 5.942 dalam Setahun Terakhir
Megapolitan
Saat Jenderal TNI Konsultasi Temuan Dugaan Tindak Pidana oleh Ferry Irwandi ke Polda Metro
Saat Jenderal TNI Konsultasi Temuan Dugaan Tindak Pidana oleh Ferry Irwandi ke Polda Metro
Megapolitan
Profil Ferry Irwandi: Konten Kreator, Aktivis, dan Dugaan Tindak Pidana oleh Dansatsiber TNI
Profil Ferry Irwandi: Konten Kreator, Aktivis, dan Dugaan Tindak Pidana oleh Dansatsiber TNI
Megapolitan
Mabuk Arak Picu Pria Aniaya Sekuriti di Depok hingga Patah Tulang
Mabuk Arak Picu Pria Aniaya Sekuriti di Depok hingga Patah Tulang
Megapolitan
BEM UI Gelar Demo 9 September di DPR Siang Ini, Tagih 17+8 Tuntutan Rakyat
BEM UI Gelar Demo 9 September di DPR Siang Ini, Tagih 17+8 Tuntutan Rakyat
Megapolitan
Rusaknya Pagar Trotoar di Serpong, Bikin Pejalan Kaki Menapak dengan Cemas
Rusaknya Pagar Trotoar di Serpong, Bikin Pejalan Kaki Menapak dengan Cemas
Megapolitan
Ferry Irwandi Hadapi Sorotan Dansatsiber TNI, Antara Ide dan Dugaan Pidana
Ferry Irwandi Hadapi Sorotan Dansatsiber TNI, Antara Ide dan Dugaan Pidana
Megapolitan
Kasus Pembunuhan Munir Jangan Tenggelam...
Kasus Pembunuhan Munir Jangan Tenggelam...
Megapolitan
Update Kasus Penyerangan Kantor Polisi di Jaktim: 14 Tersangka, 5 Senjata Api Hilang
Update Kasus Penyerangan Kantor Polisi di Jaktim: 14 Tersangka, 5 Senjata Api Hilang
Megapolitan
Menanti Janji DPRD DKI Jakarta Revisi Tunjangan Rumah Rp 70 Juta...
Menanti Janji DPRD DKI Jakarta Revisi Tunjangan Rumah Rp 70 Juta...
Megapolitan
Kasus 7 Senjata Api Hilang saat Penyerangan Polsek Matraman Ditangani Polda Metro
Kasus 7 Senjata Api Hilang saat Penyerangan Polsek Matraman Ditangani Polda Metro
Megapolitan
Nasib JPO Senen dan Polda Metro: Hancur Dalam Semalam, Perbaikannya Berbulan-bulan
Nasib JPO Senen dan Polda Metro: Hancur Dalam Semalam, Perbaikannya Berbulan-bulan
Megapolitan
Cerita di Balik Pergantian Nama Halte Senen Sentral Jadi Jaga Jakarta, Ada Pesan Khusus
Cerita di Balik Pergantian Nama Halte Senen Sentral Jadi Jaga Jakarta, Ada Pesan Khusus
Megapolitan
Hadirnya Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung, Hasil Swadaya untuk Bantu Warga
Hadirnya Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung, Hasil Swadaya untuk Bantu Warga
Megapolitan
KontraS Update Orang Hilang Usai Demo Agustus 2025: 4 Belum Ditemukan
KontraS Update Orang Hilang Usai Demo Agustus 2025: 4 Belum Ditemukan
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau