Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

20 Pelaku Penipuan Investasi Bodong Modus "Love Scamming" di Jakpus Ditangkap Polisi

Kompas.com - 28/01/2025, 12:37 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Fitria Chusna Farisa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menangkap 20 pelaku penipuan investasi bodong bermodus kencan atau love scamming di wilayah Jakarta Pusat, Rabu (22/1/2025).

Ke-20 pelaku itu yakni, INB (42), AKP (28), MAM (28), MAAN (27), RN (27), APW (28), ES (27), SAAH (24), RW (28), FR (25), AZ (23). Lalu, SR (28), BKL (39), MYK (24), AR (31), AR (31), DH (19), ANG (18), HJZ (22), NS (15), dan MR (26).

Dari 20 pelaku, 16 di antaranya merupakan pria, dan empat lainnya wanita. 

"Perkara scammer kalau kita biasa sebut love scamming. Jadi penipuan secara online yang berkedok untuk bujuk rayu calon korban dengan mengajak kencan di aplikasi yang sudah dibuat oleh pelaku," ungkap Kapolsek Gambir Kompol Rezeki R Respati di kantornya, Selasa (28/1/2025).

Baca juga: Waspada Penipuan, Pendaftaran Mitra Makan Bergizi Gratis Hanya Lewat Situs Resmi

Respati mengungkap, penipuan ini berawal dari perkenalan pelaku dengan korban melalui aplikasi kencan.

Para pelaku biasanya mengincar wanita kelas menengah atas yang berprofesi sebagai pengacara atau dokter untuk jadi sasaran korban.

Pelaku pun membuat profil palsu di aplikasi kencan itu agar para korban tertarik.

Setelah berhasil menjaring korban dan melakukan pendekatan kurang lebih 10 hari lewat aplikasi kencan, pelaku melanjutkan komunikasi melalui WhatsApp.

Jika merasa sudah semakin dekat dan memiliki chemistry, para pelaku akan membujuk korban melakukan investasi di aplikasi WISH.

"Kemudian yang perlu saya sampaikan, dalam investasi ini mereka seolah-olah order barang. Mereka (korban) sebagai dropshipper," jelas Respati.

Barang yang ditawarkan pelaku untuk berinvestasi beragam, seperti aneka kosmetik. Pelaku pun menjanjikan keuntungan 10-25 persen dari modal yang diinvestasikan korban.

Baca juga: 138 WNA di Bali Dideportasi Sepanjang 2024 karena Terlibat Prostitusi hingga Penipuan

Padahal, aplikasi WISH tersebut fiktif dan sengaja dibuat para pelaku hanya untuk mengeruk uang para korban.

"Jadi, sebenarnya itu fiktif juga, tidak ada. Jadi, dijanjikan akan mendapat keuntungan antara 10 sampai dengan 25 persen," kata Respati. 

Adapun aksi penipuan ini terbongkar usai Polsek Gambir melakukan patroli siber. Para pelaku ditangkap di salah satu apartemen di Jakarta Pusat.

"Setelah kita melakukan patroli siber, kita telusuri, kemudian anggota kita melakukan penyelidikan, ternyata pelaku dapat kita deteksi di Apartemen Batavia, Karet Tengsin, Tanah Abang," tambah Respati.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Kasus TBC di Jakarta Utara Capai 5.942 dalam Setahun Terakhir
Kasus TBC di Jakarta Utara Capai 5.942 dalam Setahun Terakhir
Megapolitan
Saat Jenderal TNI Konsultasi Temuan Dugaan Tindak Pidana oleh Ferry Irwandi ke Polda Metro
Saat Jenderal TNI Konsultasi Temuan Dugaan Tindak Pidana oleh Ferry Irwandi ke Polda Metro
Megapolitan
Profil Ferry Irwandi: Konten Kreator, Aktivis, dan Dugaan Tindak Pidana oleh Dansatsiber TNI
Profil Ferry Irwandi: Konten Kreator, Aktivis, dan Dugaan Tindak Pidana oleh Dansatsiber TNI
Megapolitan
Mabuk Arak Picu Pria Aniaya Sekuriti di Depok hingga Patah Tulang
Mabuk Arak Picu Pria Aniaya Sekuriti di Depok hingga Patah Tulang
Megapolitan
BEM UI Gelar Demo 9 September di DPR Siang Ini, Tagih 17+8 Tuntutan Rakyat
BEM UI Gelar Demo 9 September di DPR Siang Ini, Tagih 17+8 Tuntutan Rakyat
Megapolitan
Rusaknya Pagar Trotoar di Serpong, Bikin Pejalan Kaki Menapak dengan Cemas
Rusaknya Pagar Trotoar di Serpong, Bikin Pejalan Kaki Menapak dengan Cemas
Megapolitan
Ferry Irwandi Hadapi Sorotan Dansatsiber TNI, Antara Ide dan Dugaan Pidana
Ferry Irwandi Hadapi Sorotan Dansatsiber TNI, Antara Ide dan Dugaan Pidana
Megapolitan
Kasus Pembunuhan Munir Jangan Tenggelam...
Kasus Pembunuhan Munir Jangan Tenggelam...
Megapolitan
Update Kasus Penyerangan Kantor Polisi di Jaktim: 14 Tersangka, 5 Senjata Api Hilang
Update Kasus Penyerangan Kantor Polisi di Jaktim: 14 Tersangka, 5 Senjata Api Hilang
Megapolitan
Menanti Janji DPRD DKI Jakarta Revisi Tunjangan Rumah Rp 70 Juta...
Menanti Janji DPRD DKI Jakarta Revisi Tunjangan Rumah Rp 70 Juta...
Megapolitan
Kasus 7 Senjata Api Hilang saat Penyerangan Polsek Matraman Ditangani Polda Metro
Kasus 7 Senjata Api Hilang saat Penyerangan Polsek Matraman Ditangani Polda Metro
Megapolitan
Nasib JPO Senen dan Polda Metro: Hancur Dalam Semalam, Perbaikannya Berbulan-bulan
Nasib JPO Senen dan Polda Metro: Hancur Dalam Semalam, Perbaikannya Berbulan-bulan
Megapolitan
Cerita di Balik Pergantian Nama Halte Senen Sentral Jadi Jaga Jakarta, Ada Pesan Khusus
Cerita di Balik Pergantian Nama Halte Senen Sentral Jadi Jaga Jakarta, Ada Pesan Khusus
Megapolitan
Hadirnya Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung, Hasil Swadaya untuk Bantu Warga
Hadirnya Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung, Hasil Swadaya untuk Bantu Warga
Megapolitan
KontraS Update Orang Hilang Usai Demo Agustus 2025: 4 Belum Ditemukan
KontraS Update Orang Hilang Usai Demo Agustus 2025: 4 Belum Ditemukan
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau