JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Kelurahan Pengadegan, Pancoran bernama Faradilla (22) mengaku khawatir tidak mendapatkan kompensasi pembebasan lahan yang layak dengan kondisinya saat ini.
Faradilla bersama keluarga tidak menolak penggusuran namun kompensasi atau hunian di rumah susun sederhana sewa (rusunawa) harus sesuai dengan ahli waris.
“Pak Lurah bilang waktu banjir 2020, kami kan ada 7 ahli waris. Kalau misalnya dapat rusun, itu cuma satu. Nah, awalnya kami kira itu dapat semuanya,” kata Faradilla saat ditemui Kompas.com di depan rumahnya, Sabtu (8/3/2025).
Meski perkataan sudah lama dan belum diketahui pasti kebenarannya, keluarga Faradilla sangat khawatir.
Baca juga: Pemprov Jakarta Akan Bebaskan 634 Bidang Tanah untuk Normalisasi Ciliwung
Sebab, dari 7 ahli waris, hanya keluarga Faradilla yang tinggal di bantaran Kali Ciliwung.
Padahal, keluarga Faradilla sangat menanti penggusuran dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta.
“Iya. Makanya kapan sih mau digusur? Kalau digusur kan, sudah enggak banjir lagi. Walau rumahnya kecil, ya setidaknya mamah enak, kondisi mamah sudah menurun, kasihan juga,” ujar Faradilla.
“Karena kan takut kepikiran, adik saya masih sekolah. Tapi dari pihak keluarga (ahli waris) katanya biarkan di sini dulu. Ya kan yang merasakan kami,” tambah dia.
Sementara itu tetangga Faradilla, Sugeng (68) mengaku berat hati dengan pembebasan lahan.
Alasannya sederhana, dia sudah nyaman tinggal di sana meski wilayahnya selalu langganan banjir.
Namun, karena suaranya tidak dominan dalam penolakan pembebasan lahan, Sugeng hanya bisa mengikuti keputusan mayoritas.
“Kalau satu orang enggak setuju, katanya ditinggal. Misalnya ada 60 orang, 50 setuju, 10 enggak. Ya tetap saja gitu yang 10 ikut yang banyak. Kan cuma berapa persen,” ungkap Sugeng.
Baca juga: Pramono Ungkap Penyebab Sodetan Ciliwung Tak Optimal Cegah Banjir Jakarta
Sugeng mempunyai satu pesan kepada Pemprov DKI Jakarta, yakni biaya kompensasi yang tidak merugikan warga.
“Yang penting penggantian bisa buat beli (rumah) lagilah. Kalau kata rapat kemarin, katanya sih, ya enggak bakal rugi. tetap ganti untung,” pungkas dia.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta berencana melakukan pembebasan lahan di sekitar Sungai Ciliwung untuk mempercepat normalisasi sungai.