Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembebasan Lahan Ciliwung, Warga Pengadegan Khawatir Tak Dapat Kompensasi

Kompas.com - 08/03/2025, 13:50 WIB
Baharudin Al Farisi,
Faieq Hidayat

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Kelurahan Pengadegan, Pancoran bernama Faradilla (22) mengaku khawatir tidak mendapatkan kompensasi pembebasan lahan yang layak dengan kondisinya saat ini.

Faradilla bersama keluarga tidak menolak penggusuran namun kompensasi atau hunian di rumah susun sederhana sewa (rusunawa) harus sesuai dengan ahli waris.

“Pak Lurah bilang waktu banjir 2020, kami kan ada 7 ahli waris. Kalau misalnya dapat rusun, itu cuma satu. Nah, awalnya kami kira itu dapat semuanya,” kata Faradilla saat ditemui Kompas.com di depan rumahnya, Sabtu (8/3/2025).

Meski perkataan sudah lama dan belum diketahui pasti kebenarannya, keluarga Faradilla sangat khawatir.

Baca juga: Pemprov Jakarta Akan Bebaskan 634 Bidang Tanah untuk Normalisasi Ciliwung

Sebab, dari 7 ahli waris, hanya keluarga Faradilla yang tinggal di bantaran Kali Ciliwung.

Padahal, keluarga Faradilla sangat menanti penggusuran dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta.

“Iya. Makanya kapan sih mau digusur? Kalau digusur kan, sudah enggak banjir lagi. Walau rumahnya kecil, ya setidaknya mamah enak, kondisi mamah sudah menurun, kasihan juga,” ujar Faradilla.

“Karena kan takut kepikiran, adik saya masih sekolah. Tapi dari pihak keluarga (ahli waris) katanya biarkan di sini dulu. Ya kan yang merasakan kami,” tambah dia.

Sementara itu tetangga Faradilla, Sugeng (68) mengaku berat hati dengan pembebasan lahan.

Alasannya sederhana, dia sudah nyaman tinggal di sana meski wilayahnya selalu langganan banjir.

Namun, karena suaranya tidak dominan dalam penolakan pembebasan lahan, Sugeng hanya bisa mengikuti keputusan mayoritas.

“Kalau satu orang enggak setuju, katanya ditinggal. Misalnya ada 60 orang, 50 setuju, 10 enggak. Ya tetap saja gitu yang 10 ikut yang banyak. Kan cuma berapa persen,” ungkap Sugeng.

Baca juga: Pramono Ungkap Penyebab Sodetan Ciliwung Tak Optimal Cegah Banjir Jakarta

Sugeng mempunyai satu pesan kepada Pemprov DKI Jakarta, yakni biaya kompensasi yang tidak merugikan warga.

“Yang penting penggantian bisa buat beli (rumah) lagilah. Kalau kata rapat kemarin, katanya sih, ya enggak bakal rugi. tetap ganti untung,” pungkas dia.

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta berencana melakukan pembebasan lahan di sekitar Sungai Ciliwung untuk mempercepat normalisasi sungai.

Halaman:


Terkini Lainnya
Kasus TBC di Jakarta Utara Capai 5.942 dalam Setahun Terakhir
Kasus TBC di Jakarta Utara Capai 5.942 dalam Setahun Terakhir
Megapolitan
Saat Jenderal TNI Konsultasi Temuan Dugaan Tindak Pidana oleh Ferry Irwandi ke Polda Metro
Saat Jenderal TNI Konsultasi Temuan Dugaan Tindak Pidana oleh Ferry Irwandi ke Polda Metro
Megapolitan
Profil Ferry Irwandi: Konten Kreator, Aktivis, dan Dugaan Tindak Pidana oleh Dansatsiber TNI
Profil Ferry Irwandi: Konten Kreator, Aktivis, dan Dugaan Tindak Pidana oleh Dansatsiber TNI
Megapolitan
Mabuk Arak Picu Pria Aniaya Sekuriti di Depok hingga Patah Tulang
Mabuk Arak Picu Pria Aniaya Sekuriti di Depok hingga Patah Tulang
Megapolitan
BEM UI Gelar Demo 9 September di DPR Siang Ini, Tagih 17+8 Tuntutan Rakyat
BEM UI Gelar Demo 9 September di DPR Siang Ini, Tagih 17+8 Tuntutan Rakyat
Megapolitan
Rusaknya Pagar Trotoar di Serpong, Bikin Pejalan Kaki Menapak dengan Cemas
Rusaknya Pagar Trotoar di Serpong, Bikin Pejalan Kaki Menapak dengan Cemas
Megapolitan
Ferry Irwandi Hadapi Sorotan Dansatsiber TNI, Antara Ide dan Dugaan Pidana
Ferry Irwandi Hadapi Sorotan Dansatsiber TNI, Antara Ide dan Dugaan Pidana
Megapolitan
Kasus Pembunuhan Munir Jangan Tenggelam...
Kasus Pembunuhan Munir Jangan Tenggelam...
Megapolitan
Update Kasus Penyerangan Kantor Polisi di Jaktim: 14 Tersangka, 5 Senjata Api Hilang
Update Kasus Penyerangan Kantor Polisi di Jaktim: 14 Tersangka, 5 Senjata Api Hilang
Megapolitan
Menanti Janji DPRD DKI Jakarta Revisi Tunjangan Rumah Rp 70 Juta...
Menanti Janji DPRD DKI Jakarta Revisi Tunjangan Rumah Rp 70 Juta...
Megapolitan
Kasus 7 Senjata Api Hilang saat Penyerangan Polsek Matraman Ditangani Polda Metro
Kasus 7 Senjata Api Hilang saat Penyerangan Polsek Matraman Ditangani Polda Metro
Megapolitan
Nasib JPO Senen dan Polda Metro: Hancur Dalam Semalam, Perbaikannya Berbulan-bulan
Nasib JPO Senen dan Polda Metro: Hancur Dalam Semalam, Perbaikannya Berbulan-bulan
Megapolitan
Cerita di Balik Pergantian Nama Halte Senen Sentral Jadi Jaga Jakarta, Ada Pesan Khusus
Cerita di Balik Pergantian Nama Halte Senen Sentral Jadi Jaga Jakarta, Ada Pesan Khusus
Megapolitan
Hadirnya Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung, Hasil Swadaya untuk Bantu Warga
Hadirnya Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung, Hasil Swadaya untuk Bantu Warga
Megapolitan
KontraS Update Orang Hilang Usai Demo Agustus 2025: 4 Belum Ditemukan
KontraS Update Orang Hilang Usai Demo Agustus 2025: 4 Belum Ditemukan
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau