Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minyakita Tak Sesuai Takaran, Pedagang di Depok: Saya Merasa Tertipu

Kompas.com - 14/03/2025, 10:11 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Larissa Huda

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Seorang pedagang bahan pokok di Pasar Sukatani, Tapos, Kota Depok, mengaku kecewa setelah mengetahui takaran minyak goreng kemasan Minyakita yang dijualnya disunat.

Ester (44) merasa tertipu dan mengaku tidak mengetahui informasi tersebut sebelumnya.

“Ya ikut merasa tertipu. Kan kami enggak tahu (soal Minyakita). Semua pabrik yang bikin ya, kami sebagai pedagang yang ngikutin saja,” kata Ester kepada Kompas.com pada Kamis (13/4/2025).

Sejak isu takaran Minyakita yang disunat mencuat, stok minyak yang dibelinya sebelum bulan puasa masih belum habis.

Baca juga: Bagaimana Cara Membedakan Minyakita yang Tak Sesuai Takaran?

Harga Minyakita yang dibeli dari agen sudah mencapai Rp 17.000 per liter, dan Ester memperkirakan bahwa ia mengalami kerugian sejak dua minggu terakhir.

“Dari segitu, ya saya jual Rp 18.000 doang, belum kantong plastiknya, tapi kami kan enggak bisa jual mahal-mahal gitu,” ungkapnya.

Ester biasanya mampu menjual sekitar 5-6 liter Minyakita dalam sehari, namun kini ia kesulitan untuk menjual satu liter saja.

“Tapi sekarang kan lagi ada soal takaran dikurangi itu ya. Jadi sudah lama enggak laku-laku minyaknya,” ujarnya.

Banyak pembeli yang kini beralih ke merek lain meskipun harga per liternya lebih mahal dibandingkan Minyakita.

Baca juga: Rombongan DPR Sidak Minyakita di Pasar Kramat Jati, Temukan Merk Lain yang Tak Sesuai Takaran

“Ya palingan pada beli yang merek Fitri atau Tropical, Minyakita dianggurin,” terangnya.

Akibat situasi ini, Ester mengaku kapok untuk menjual Minyakita dan tidak akan menyetok ulang minyak goreng kemasan dari subsidi pemerintah tersebut.

Baginya, minyak goreng merek lain kini menjadi solusi yang lebih aman demi keuntungan penjualannya di pasar.

Saya enggak akan stok Minyakita lagi, yang lain aja, yang lebih pasti dan aman,” tambahnya.

Sebelumnya, Wakil Wali Kota Depok Chandra Rahmansyah melakukan inspeksi mendadak untuk mencari minyak goreng merek Minyakita yang tidak sesuai takaran.

Chandra, bersama UPT Metrologi Legal Depok, mengukur empat kemasan Minyakita yang berbeda dengan ukuran satu liter di Pasar Sukatani.

Hasil pengukuran menunjukkan bahwa dua botol Minyakita memiliki volume di bawah satu liter.

Baca juga: Keluhkan Kualitas Minyakita yang Kurang Baik, Warga: Bikin Tenggorokan Sakit

Botol pertama, yang berbentuk balok dengan tutup warna kuning keemasan dari PT Borneo Mitra Bersama Sejati, hanya berisi 700 ml.

Sementara botol kedua dari PT Navyta Nabati Indonesia hanya berisi 800 ml.

Di sisi lain, takaran dua produk Minyakita pouch dari distributor berbeda sesuai dengan yang tertulis di kemasan.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Ferry Irwandi Hadapi Sorotan Dansatsiber TNI, Antara Ide dan Dugaan Pidana
Ferry Irwandi Hadapi Sorotan Dansatsiber TNI, Antara Ide dan Dugaan Pidana
Megapolitan
Kasus Pembunuhan Munir Jangan Tenggelam...
Kasus Pembunuhan Munir Jangan Tenggelam...
Megapolitan
Update Kasus Penyerangan Kantor Polisi di Jaktim: 14 Tersangka, 5 Senjata Api Hilang
Update Kasus Penyerangan Kantor Polisi di Jaktim: 14 Tersangka, 5 Senjata Api Hilang
Megapolitan
Menanti Janji DPRD DKI Jakarta Revisi Tunjangan Rumah Rp 70 Juta...
Menanti Janji DPRD DKI Jakarta Revisi Tunjangan Rumah Rp 70 Juta...
Megapolitan
Kasus 7 Senjata Api Hilang saat Penyerangan Polsek Matraman Ditangani Polda Metro
Kasus 7 Senjata Api Hilang saat Penyerangan Polsek Matraman Ditangani Polda Metro
Megapolitan
Nasib JPO Senen dan Polda Metro: Hancur Dalam Semalam, Perbaikannya Berbulan-bulan
Nasib JPO Senen dan Polda Metro: Hancur Dalam Semalam, Perbaikannya Berbulan-bulan
Megapolitan
Cerita di Balik Pergantian Nama Halte Senen Sentral Jadi Jaga Jakarta, Ada Pesan Khusus
Cerita di Balik Pergantian Nama Halte Senen Sentral Jadi Jaga Jakarta, Ada Pesan Khusus
Megapolitan
Hadirnya Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung, Hasil Swadaya untuk Bantu Warga
Hadirnya Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung, Hasil Swadaya untuk Bantu Warga
Megapolitan
KontraS Update Orang Hilang Usai Demo Agustus 2025: 4 Belum Ditemukan
KontraS Update Orang Hilang Usai Demo Agustus 2025: 4 Belum Ditemukan
Megapolitan
Ojol Ramai-ramai Kumpul di Polres Jakbar, Gelar Solidaritas 'Jaga Jakarta'
Ojol Ramai-ramai Kumpul di Polres Jakbar, Gelar Solidaritas "Jaga Jakarta"
Megapolitan
APBD DKI 2026 Difokuskan ke 6 Program Strategis, Ini Rinciannya
APBD DKI 2026 Difokuskan ke 6 Program Strategis, Ini Rinciannya
Megapolitan
Jambore Pramuka Muslim Sedunia di Cibubur, Polisi Siapkan Skenario Pengaturan Lalu Lintas
Jambore Pramuka Muslim Sedunia di Cibubur, Polisi Siapkan Skenario Pengaturan Lalu Lintas
Megapolitan
Polres Jakarta Timur Tangkap 2 Pelaku Penjarahan Kucing Uya Kuya
Polres Jakarta Timur Tangkap 2 Pelaku Penjarahan Kucing Uya Kuya
Megapolitan
Dua Karyawan SPBU Ditangkap, Racik Bom Molotov untuk Serang Polsek Jatinegara
Dua Karyawan SPBU Ditangkap, Racik Bom Molotov untuk Serang Polsek Jatinegara
Megapolitan
Kembalikan Barang Jarahan di Rumah Sri Mulyani, Dua Pria Tak Ditahan dan Jadi Saksi
Kembalikan Barang Jarahan di Rumah Sri Mulyani, Dua Pria Tak Ditahan dan Jadi Saksi
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau