Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usman Hamid Upayakan Pembebasan Mahasiswa Demo Ricuh di Balai Kota

Kompas.com - 22/05/2025, 18:07 WIB
Lidia Pratama Febrian,
Faieq Hidayat

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid mengaku sedang mengupayakan pembebasan 93 mahasiswa yang demo peringatan reformasi 1998 ricuh di depan Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (21/5/2025).

 

Pasalnya Usman mendengar 15 mahasiswa diindikasikan bakal ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi.

“Untuk informasi sementara ada 15 orang dari 93 mahasiswa yang ditahan itu diindikasikan sebagai tersangka. Kami mengupayakan pembebasan seluruh mahasiswa yang diamankan pada hari ini juga,” ujar Usman Hamid di Mapolda Metro Jaya, Kamis (22/5/2025).

Baca juga: 43 Kendaraan Mahasiswa Peserta Demo Ricuh di Balai Kota Ditahan

Usman juga mengatakan bahwa pihaknya sedang memastikan mahasiswa yang ditahan tidak mengalami perlakuan yang tidak manusiawi.

“Saya lebih banyak memantau dan membantu mengupayakan kebebasan teman-teman mahasiswa. Sejak kemarin sore saya sudah berkomunikasi dengan Wakaba Intelkam, Dirintelkam, Wakapolda, dan Kasubdit Intelkam,” kata Usman.

Menurut dia, pendekatan represif bukanlah jalan keluar, dan menyayangkan adanya penangkapan massal oleh aparat.

“Kalaupun ada mahasiswa yang diduga melakukan kekerasan, seharusnya aparat bisa bertindak lebih selektif dan proporsional. Penangkapan massal bukanlah solusi,” tambahnya.

Adapun beberapa mahasiswa disebut tidak ingin orang tuanya mengetahui penahanan mereka karena alasan kesehatan keluarga.

“Sebagian ada yang tidak ingin keluarga tahu karena khawatir menyebabkan kekhawatiran berlebihan atau bahkan masalah kesehatan,” katanya.

Baca juga: Satpam Balai Kota Jadi Korban Demo Ricuh Mahasiswa

Menurut dia, mereka dijadwalkan bertemu dengan perwakilan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) untuk menyampaikan aspirasi di Kantor Kesbangpol DKI Jakarta yang lokasinya berada di dalam Balai Kota.

Namun saat mahasiswa yang mengendarai motor masuk ke dalam Balai Kota terjadi kesalahpahaman dengan petugas keamanan. Akhirnya terjadi saling dorong antara mahasiswa dengan polisi.

"Jadi saya kira itu kesalahpahaman, dan saya mohon sekali kepada Kapolda untuk mempertimbangkan pembebasan mereka," ujar dia.

Usman menjelaskan, massa demo berencana bertemu dengan Kesbangpol untuk membahas soal gugurnya para mahasiswa pada tahun 1998.

"Memang sudah lama sebagian dari sivitas akademika Trisakti, berharap ada semacam pengakuan negara, pengakuan Indonesia, atas gugurnya para mahasiswa di tahun 1998," jelas Usman.

Baca juga: 12 Mahasiswa Peserta Demo Ricuh di Balai Kota Dibebaskan Sore Ini

Diberitakan sebelumnya, polisi mengamankan 93 mahasiswa yang demo berujung ricuh di depan Balai Kota Jakarta pada Rabu (21/5/2025).

Dari hasil pemeriksaan urine, tiga orang dinyatakan positif narkoba. Tiga peserta aksi itu kini diproses oleh Direktorat Reserse Narkoba.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Kasus Pembunuhan Munir Jangan Tenggelam...
Kasus Pembunuhan Munir Jangan Tenggelam...
Megapolitan
Update Kasus Penyerangan Kantor Polisi di Jaktim: 14 Tersangka, 5 Senjata Api Hilang
Update Kasus Penyerangan Kantor Polisi di Jaktim: 14 Tersangka, 5 Senjata Api Hilang
Megapolitan
Menanti Janji DPRD DKI Jakarta Revisi Tunjangan Rumah Rp 70 Juta...
Menanti Janji DPRD DKI Jakarta Revisi Tunjangan Rumah Rp 70 Juta...
Megapolitan
Kasus 7 Senjata Api Hilang saat Penyerangan Polsek Matraman Ditangani Polda Metro
Kasus 7 Senjata Api Hilang saat Penyerangan Polsek Matraman Ditangani Polda Metro
Megapolitan
Nasib JPO Senen dan Polda Metro: Hancur Dalam Semalam, Perbaikannya Berbulan-bulan
Nasib JPO Senen dan Polda Metro: Hancur Dalam Semalam, Perbaikannya Berbulan-bulan
Megapolitan
Cerita di Balik Pergantian Nama Halte Senen Sentral Jadi Jaga Jakarta, Ada Pesan Khusus
Cerita di Balik Pergantian Nama Halte Senen Sentral Jadi Jaga Jakarta, Ada Pesan Khusus
Megapolitan
Hadirnya Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung, Hasil Swadaya untuk Bantu Warga
Hadirnya Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung, Hasil Swadaya untuk Bantu Warga
Megapolitan
KontraS Update Orang Hilang Usai Demo Agustus 2025: 4 Belum Ditemukan
KontraS Update Orang Hilang Usai Demo Agustus 2025: 4 Belum Ditemukan
Megapolitan
Ojol Ramai-ramai Kumpul di Polres Jakbar, Gelar Solidaritas 'Jaga Jakarta'
Ojol Ramai-ramai Kumpul di Polres Jakbar, Gelar Solidaritas "Jaga Jakarta"
Megapolitan
APBD DKI 2026 Difokuskan ke 6 Program Strategis, Ini Rinciannya
APBD DKI 2026 Difokuskan ke 6 Program Strategis, Ini Rinciannya
Megapolitan
Jambore Pramuka Muslim Sedunia di Cibubur, Polisi Siapkan Skenario Pengaturan Lalu Lintas
Jambore Pramuka Muslim Sedunia di Cibubur, Polisi Siapkan Skenario Pengaturan Lalu Lintas
Megapolitan
Polres Jakarta Timur Tangkap 2 Pelaku Penjarahan Kucing Uya Kuya
Polres Jakarta Timur Tangkap 2 Pelaku Penjarahan Kucing Uya Kuya
Megapolitan
Dua Karyawan SPBU Ditangkap, Racik Bom Molotov untuk Serang Polsek Jatinegara
Dua Karyawan SPBU Ditangkap, Racik Bom Molotov untuk Serang Polsek Jatinegara
Megapolitan
Kembalikan Barang Jarahan di Rumah Sri Mulyani, Dua Pria Tak Ditahan dan Jadi Saksi
Kembalikan Barang Jarahan di Rumah Sri Mulyani, Dua Pria Tak Ditahan dan Jadi Saksi
Megapolitan
Atasi BAB Sembarangan, Pemkot Jakut Gencarkan Bangun MCK dan Septic Tank Komunal
Atasi BAB Sembarangan, Pemkot Jakut Gencarkan Bangun MCK dan Septic Tank Komunal
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau