JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah sebulan, Ucu Julaeha (61) menjalani hidup tanpa kaki. Selama itu pula anaknya, Gardhika, terus berupaya untuk mencari keadilan untuk ibunya. Peristiwa itu dibagikan Ghardika lewat akun Instagram @gardhikajati.
Kedua kaki Ucu harus diamputasi setelah terlibat kecelakaan dengan truk molen di depan Toko Buku Leksika, Jalan Lenteng Agung Raya, Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Senin (19/5/2025).
“Jadi itu posisinya, Ibu aku itu terlindas kakinya dan terseret truk molen. Jadi, dua kakinya diamputasi,” ungkap Gardhika kepada Kompas.com, Minggu (29/6/2025).
Baca juga: Jalan Rusak di Parung Panjang Sebabkan Banyak Kecelakaan
Gardhika menjelaskan, ia dan keluarga sudah sempat berdiskusi dengan sopir truk itu sebanyak dua kali.
Namun, sang sopir mengaku tak bisa berbuat banyak lantaran posisinya hanya sebagai pegawai kontrak. Gardhika berharap adanya iktikad baik dari perusahaan yang menaungi sopir tersebut.
“Kalau bisa ya kami ketemu untuk mediasi karena selama ini yang aku temui hanya dari pihak driver-nya saja gitu loh,” ungkap Gardhika saat dihubungi, Minggu.
Gardhika mengaku tidak mengharapkan ganti rugi materiil dari pihak perusahaan. Ia hanya ingin perusahaan bertanggung jawab dengan merespons suara keadilan yang diserukan.
“Intinya iktikad baik dari perusahaan itu belum ada sampai saat ini. Kalau kursi roda atau kaki palsu, keluarga bisa beli sendiri,” tegasnya.
Gardhika sudah mengajukan bantuan hukum melalui Pusat Bantuan Hukum Peradi Jakarta Pusat karena tak bisa menghubungi pihak perusahaan secara langsung.
Baca juga: Kabel Menjuntai yang Sebabkan Kecelakaan di Cengkareng Sudah Dirapikan
Untuk diketahui, Ucu tersenggol sebuah truk molen dari perusahaan yang bergerak di bidang industri beton dan jasa konstruksi. Saat itu, Ucu kehilangan kendali, lalu terjatuh.
Kakinya yang sudah terlindas, kemudian tersangkut di kolong truk. Tanpa bisa dihindari, Ucu terseret truk tanpa disadari sopir.
“Saya merasa diseruduk oleh truk molen dari belakang, lalu motor saya oleng dan tidak bisa dikendalikan, kemudian saya jatuh,” ungkap Ucu dalam keterangannya, Minggu (29/6/2025).
Saat itu, Ucu masih sadar. Ia bahkan sempat melihat percikan api dari gesekan badan sepeda motornya dengan badan truk. Ia terseret sejauh kurang lebih 200 meter.
“Saya yang terus diseret tanpa henti, sampai akhirnya ada pengendara motor lain yang berteriak,” tuturnya
Setelah sopir menghentikan laju kendaraannya, Ucu pun terjatuh. Tangan kanannya menopang tubuh. Ia tak bisa meminta pertolongan.
Tak lama, rintik hujan perlahan jatuh. Akhirnya ada orang yang berupaya melindungi Ucu dari hujan. Saat dievakuasi, kesadaran Ucu sudah hilang.
Ia baru kembali membuka mata lima hari kemudian dengan kaki yang sudah diamputasi.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini