Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minta CPNS Siap Ditempatkan di Mana Saja, Menteri P2MI: Kita Pelayan Bangsa

Kompas.com - 01/07/2025, 05:00 WIB
Muhammad Daffa Aldiansyah,
Fitria Chusna Farisa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding mengingatkan para Calon Pegawai Negeri Sipil (PNS) siap ditempatkan di seluruh wilayah Indonesia.

Dia mengingatkan, PNS adalah pelayan masyarakat, bukan pihak yang harus dilayani.

Hal itu ia sampaikan dalam penutupan orientasi dan penyerahan Surat Keputusan CPNS di lingkungan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI), Senin (30/6/2025).

Baca juga: Ingatkan CPNS adalah Pelayan Masyarakat Menteri P2MI: Kita Digaji dari Keringat Rakyat

“Kalau negara bilang ke Papua, ya siap. Ke NTT, ya siap. Karena sejak awal kita ini pelayan bangsa,” ujarnya.

Karding juga menyinggung tugas utama ASN di Kementerian P2MI yang berkaitan langsung dengan pekerja migran. Dia meminta seluruh ASN bekerja profesional/

Apalagi, para pekerja migran Indonesia yang bekerja ke luar negeri adalah mereka yang terpaksa meninggalkan keluarga dan orang tercintanya karena keadaan ekonomi.

“Orang yang kita layani ini meninggalkan anaknya, orangtuanya, bahkan mempertaruhkan hidupnya. Jadi kalau kita main-main dalam kerja, maka kita berbuat zalim,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Utusan Khusus Presiden, Raffi Ahmad mengingatkan para CPNS menjaga integritas dan tidak mencoreng nama baik bangsa.

“Jangan bikin malu negara, jangan bikin malu keluarga, jangan bikin malu diri sendiri. Apalagi di dunia digital sekarang ini. Yang paling penting CPNS bisa belajar, dan harus jujur,” ujar Raffi.

Baca juga: Kasih Wejangan ke CPNS, Raffi Ahmad: Ada yang Lebih Penting dari Pendidikan, yaitu...

Tak hanya itu, Raffi juga meminta para CPNS memberi sebagian gaji mereka kepada orangtua.

“Kalau rejekinya lancar, di balik semuanya, kasih dulu ke ibu. Itu yang paling penting," imbuhnya.

Adapun kegiatan penutupan orientasi CPNS ini diikuti oleh 310 peserta yang akan mulai bertugas di berbagai unit kerja KemenP2MI.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Kasus TBC di Jakarta Utara Capai 5.942 dalam Setahun Terakhir
Kasus TBC di Jakarta Utara Capai 5.942 dalam Setahun Terakhir
Megapolitan
Saat Jenderal TNI Konsultasi Temuan Dugaan Tindak Pidana oleh Ferry Irwandi ke Polda Metro
Saat Jenderal TNI Konsultasi Temuan Dugaan Tindak Pidana oleh Ferry Irwandi ke Polda Metro
Megapolitan
Profil Ferry Irwandi: Konten Kreator, Aktivis, dan Dugaan Tindak Pidana oleh Dansatsiber TNI
Profil Ferry Irwandi: Konten Kreator, Aktivis, dan Dugaan Tindak Pidana oleh Dansatsiber TNI
Megapolitan
Mabuk Arak Picu Pria Aniaya Sekuriti di Depok hingga Patah Tulang
Mabuk Arak Picu Pria Aniaya Sekuriti di Depok hingga Patah Tulang
Megapolitan
BEM UI Gelar Demo 9 September di DPR Siang Ini, Tagih 17+8 Tuntutan Rakyat
BEM UI Gelar Demo 9 September di DPR Siang Ini, Tagih 17+8 Tuntutan Rakyat
Megapolitan
Rusaknya Pagar Trotoar di Serpong, Bikin Pejalan Kaki Menapak dengan Cemas
Rusaknya Pagar Trotoar di Serpong, Bikin Pejalan Kaki Menapak dengan Cemas
Megapolitan
Ferry Irwandi Hadapi Sorotan Dansatsiber TNI, Antara Ide dan Dugaan Pidana
Ferry Irwandi Hadapi Sorotan Dansatsiber TNI, Antara Ide dan Dugaan Pidana
Megapolitan
Kasus Pembunuhan Munir Jangan Tenggelam...
Kasus Pembunuhan Munir Jangan Tenggelam...
Megapolitan
Update Kasus Penyerangan Kantor Polisi di Jaktim: 14 Tersangka, 5 Senjata Api Hilang
Update Kasus Penyerangan Kantor Polisi di Jaktim: 14 Tersangka, 5 Senjata Api Hilang
Megapolitan
Menanti Janji DPRD DKI Jakarta Revisi Tunjangan Rumah Rp 70 Juta...
Menanti Janji DPRD DKI Jakarta Revisi Tunjangan Rumah Rp 70 Juta...
Megapolitan
Kasus 7 Senjata Api Hilang saat Penyerangan Polsek Matraman Ditangani Polda Metro
Kasus 7 Senjata Api Hilang saat Penyerangan Polsek Matraman Ditangani Polda Metro
Megapolitan
Nasib JPO Senen dan Polda Metro: Hancur Dalam Semalam, Perbaikannya Berbulan-bulan
Nasib JPO Senen dan Polda Metro: Hancur Dalam Semalam, Perbaikannya Berbulan-bulan
Megapolitan
Cerita di Balik Pergantian Nama Halte Senen Sentral Jadi Jaga Jakarta, Ada Pesan Khusus
Cerita di Balik Pergantian Nama Halte Senen Sentral Jadi Jaga Jakarta, Ada Pesan Khusus
Megapolitan
Hadirnya Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung, Hasil Swadaya untuk Bantu Warga
Hadirnya Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung, Hasil Swadaya untuk Bantu Warga
Megapolitan
KontraS Update Orang Hilang Usai Demo Agustus 2025: 4 Belum Ditemukan
KontraS Update Orang Hilang Usai Demo Agustus 2025: 4 Belum Ditemukan
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau