Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri P2MI Sebut Ratusan Pekerja Migran Ilegal Dikirim ke Arab Saudi Tiap Hari

Kompas.com - 04/07/2025, 16:41 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Abdul Haris Maulana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah mencatat adanya pengiriman ratusan pekerja migran ilegal ke Arab Saudi setiap hari.

"Khusus ke Arab Saudi itu setiap hari berangkat 100 sampai 200 orang, ilegal. Padahal Arab Saudi itu ditutup," kata Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding di Polres Metro Bekasi Kota, Jumat (4/7/2025).

Karding mengaku data tersebut didapatkannya dari pengakuan sejumlah calon pekerja migran ilegal yang berhasil diselamatkan dari sebuah tempat penampungan di Kota Bekasi.

Baca juga: Penampungan Pekerja Migran Ilegal di Bekasi Digerebek, 18 Perempuan Diselamatkan

Dari pengakuan para korban, diketahui bahwa sindikat penyalur pekerja migran ilegal kerap berpindah lokasi penampungan.

"Saya tadi wawancara dengan beberapa korban Itu, model mainnya pindah sini, pindah sana," ungkap dia.

Menurut Karding, perlu ada upaya khusus dari semua pihak, baik kementerian, migrasi, hingga kepolisian guna mencegah pengiriman pekerja migran ilegal ke luar negeri.

Karena itu, perlu ada langkah preventif di bandara yang menjadi pintu awal sebelum mereka berangkat ke luar negeri.

"Pemberangkatan secara ilegal yang kita duga di bandara-bandara kayak Bandara Soekarno-Hatta, di mana itu masih cukup banyak setiap hari ini," jelas dia.

Selain itu, Karding menuturkan, mereka yang dikirim ke luar negeri secara ilegal riskan menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

Baca juga: 18 Calon Pekerja Migran Ilegal yang Diselamatkan di Bekasi Mau Dikirim ke Arab Saudi

"Kalau orang berangkat secara ilegal pasti sulit dilindungi, pasti rawan kena masalah, rawan kena kekerasan, bahkan rawan kena TPPO," imbuh dia.

Sebelumnya, Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Jawa Barat menggerebek sebuah rumah penampungan ilegal di Kelurahan Jatiraden, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi, Kamis (3/7/2025) siang.

Dari penggerebekan ini, sebanyak 18 perempuan calon pekerja migran nonprosedural yang hendak dikirim ke Arab Saudi diselamatkan.

Setelah diselamatkan, calon pekerja yang mayoritas berasal dari Jawa Barat hingga Nusa Tenggara Barat (NTB) itu dibawa ke Polres Metro Bekasi Kota untuk dimintai keterangan.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Kasus TBC di Jakarta Utara Capai 5.942 dalam Setahun Terakhir
Kasus TBC di Jakarta Utara Capai 5.942 dalam Setahun Terakhir
Megapolitan
Saat Jenderal TNI Konsultasi Temuan Dugaan Tindak Pidana oleh Ferry Irwandi ke Polda Metro
Saat Jenderal TNI Konsultasi Temuan Dugaan Tindak Pidana oleh Ferry Irwandi ke Polda Metro
Megapolitan
Profil Ferry Irwandi: Konten Kreator, Aktivis, dan Dugaan Tindak Pidana oleh Dansatsiber TNI
Profil Ferry Irwandi: Konten Kreator, Aktivis, dan Dugaan Tindak Pidana oleh Dansatsiber TNI
Megapolitan
Mabuk Arak Picu Pria Aniaya Sekuriti di Depok hingga Patah Tulang
Mabuk Arak Picu Pria Aniaya Sekuriti di Depok hingga Patah Tulang
Megapolitan
BEM UI Gelar Demo 9 September di DPR Siang Ini, Tagih 17+8 Tuntutan Rakyat
BEM UI Gelar Demo 9 September di DPR Siang Ini, Tagih 17+8 Tuntutan Rakyat
Megapolitan
Rusaknya Pagar Trotoar di Serpong, Bikin Pejalan Kaki Menapak dengan Cemas
Rusaknya Pagar Trotoar di Serpong, Bikin Pejalan Kaki Menapak dengan Cemas
Megapolitan
Ferry Irwandi Hadapi Sorotan Dansatsiber TNI, Antara Ide dan Dugaan Pidana
Ferry Irwandi Hadapi Sorotan Dansatsiber TNI, Antara Ide dan Dugaan Pidana
Megapolitan
Kasus Pembunuhan Munir Jangan Tenggelam...
Kasus Pembunuhan Munir Jangan Tenggelam...
Megapolitan
Update Kasus Penyerangan Kantor Polisi di Jaktim: 14 Tersangka, 5 Senjata Api Hilang
Update Kasus Penyerangan Kantor Polisi di Jaktim: 14 Tersangka, 5 Senjata Api Hilang
Megapolitan
Menanti Janji DPRD DKI Jakarta Revisi Tunjangan Rumah Rp 70 Juta...
Menanti Janji DPRD DKI Jakarta Revisi Tunjangan Rumah Rp 70 Juta...
Megapolitan
Kasus 7 Senjata Api Hilang saat Penyerangan Polsek Matraman Ditangani Polda Metro
Kasus 7 Senjata Api Hilang saat Penyerangan Polsek Matraman Ditangani Polda Metro
Megapolitan
Nasib JPO Senen dan Polda Metro: Hancur Dalam Semalam, Perbaikannya Berbulan-bulan
Nasib JPO Senen dan Polda Metro: Hancur Dalam Semalam, Perbaikannya Berbulan-bulan
Megapolitan
Cerita di Balik Pergantian Nama Halte Senen Sentral Jadi Jaga Jakarta, Ada Pesan Khusus
Cerita di Balik Pergantian Nama Halte Senen Sentral Jadi Jaga Jakarta, Ada Pesan Khusus
Megapolitan
Hadirnya Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung, Hasil Swadaya untuk Bantu Warga
Hadirnya Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung, Hasil Swadaya untuk Bantu Warga
Megapolitan
KontraS Update Orang Hilang Usai Demo Agustus 2025: 4 Belum Ditemukan
KontraS Update Orang Hilang Usai Demo Agustus 2025: 4 Belum Ditemukan
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau