Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Modus Love Scamming Eks Scammer Kamboja: Tipu 21 WNI lewat Aplikasi Palsu

Kompas.com - 04/07/2025, 18:35 WIB
Baharudin Al Farisi,
Fitria Chusna Farisa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi mengungkap skema kejahatan love scamming oleh empat warga negara Indonesia (WNI) eks scammer Kamboja berinisial OMR (36), R (29), APD (24), dan A (29).

Kasubdit IV Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya AKBP Herman Edco Simbolon menjelaskan, mulanya korban berkenalan dengan pelaku OMR atau APD melalui Instagram.

Dua pelaku wanita ini mencatut foto milik orang lain yang dinilai cantik.

“Untuk LP (laporan polisi) yang kami tangani ini pelaku mencatut nama salah satu selebgram perempuan warga negara Malaysia. Kemudian secara intens memulai obrolan ringan, korbannya adalah laki-laki, lawan jenis,” ungkap Herman dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jumat (4/7/2025).

Baca juga: Aksi Love Scamming 4 WNI Eks Scammer Kamboja, Tipu 21 Korban

Dalam percakapan di Instagram ini, pelaku mulai merayu agar tertarik secara emosional sehingga korban merasa mempunyai kedekatan meski belum pernah bertemu.

“Kemudian semakin akrab, akhirnya pelaku mulai mengarahkan untuk berkomunikasi melalui WhatsApp chat secara personal,” ujar Herman.

Dalam percakapan sehari-hari melalui WhatsApp, pelaku mulai menawarkan bisnis online dan mengajak korban berinvestasi melalui sebuah aplikasi. Padahal, aplikasi tersebut merupakan tiruan yang dibuat oleh pelaku A (DPO).

“Jika berinvestasi di aplikasi tersebut maka akan mendapat keuntungan 10 persen dari setiap uang yang akan diinvestasikan di dalam aplikasi tersebut,” kata Herman.

Baca juga: Apa Itu Love Scamming yang Rugikan Staf Media Prabowo? Ini Ciri-ciri dan Cara Hindarinya

Setelah korban mengunduh aplikasi palsu buatan A melalui tautan yang dikirimkan pelaku, tersangka R pun menjalankan perannya sebagai customer service atau operator live chat untuk meyakinkan korban.

“Di situ akan dijelaskan bagaimana supaya korban tertarik untuk menginvestasikan uangnya. Jadi, dalam aplikasi ini, dia menawarkan ada beberapa level, itu ada level biasa, level perak, level emas dan level berlian,” jelas Herman.

“Kalau dia sudah menginvestasikan sejumlah uang, sudah mendapatkan keuntungan Rp 4 juta dengan dua kali melakukan deposit,” tambah dia.

Karena merasa yakin, korban mulai berinvestasi dengan jumlah yang besar hingga lebih dari Rp 400 juta.

“Setelah dia menginvestasikan uang sebesar Rp 400 juta, akhirnya komunikasi sudah mulai terputus, dan mulai berdalil dan mulai putus komunikasi antara pelaku dan korban. Dari sinilah korban sadar bahwa dia telah ditipu,” jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Direktorat Siber Polda Metro Jaya menangkap empat WNI eks scammer Kamboja berinisial OMR (36), R (29), APD (24), dan A (29), karena aksi love scamming terhadap sejumlah WNI.

Tiga dari empat pelaku kini sudah ditangkap oleh Subdit IV Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya. Sedangkan, pelaku pria berinisial A masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

Halaman:


Terkini Lainnya
Kasus TBC di Jakarta Utara Capai 5.942 dalam Setahun Terakhir
Kasus TBC di Jakarta Utara Capai 5.942 dalam Setahun Terakhir
Megapolitan
Saat Jenderal TNI Konsultasi Temuan Dugaan Tindak Pidana oleh Ferry Irwandi ke Polda Metro
Saat Jenderal TNI Konsultasi Temuan Dugaan Tindak Pidana oleh Ferry Irwandi ke Polda Metro
Megapolitan
Profil Ferry Irwandi: Konten Kreator, Aktivis, dan Dugaan Tindak Pidana oleh Dansatsiber TNI
Profil Ferry Irwandi: Konten Kreator, Aktivis, dan Dugaan Tindak Pidana oleh Dansatsiber TNI
Megapolitan
Mabuk Arak Picu Pria Aniaya Sekuriti di Depok hingga Patah Tulang
Mabuk Arak Picu Pria Aniaya Sekuriti di Depok hingga Patah Tulang
Megapolitan
BEM UI Gelar Demo 9 September di DPR Siang Ini, Tagih 17+8 Tuntutan Rakyat
BEM UI Gelar Demo 9 September di DPR Siang Ini, Tagih 17+8 Tuntutan Rakyat
Megapolitan
Rusaknya Pagar Trotoar di Serpong, Bikin Pejalan Kaki Menapak dengan Cemas
Rusaknya Pagar Trotoar di Serpong, Bikin Pejalan Kaki Menapak dengan Cemas
Megapolitan
Ferry Irwandi Hadapi Sorotan Dansatsiber TNI, Antara Ide dan Dugaan Pidana
Ferry Irwandi Hadapi Sorotan Dansatsiber TNI, Antara Ide dan Dugaan Pidana
Megapolitan
Kasus Pembunuhan Munir Jangan Tenggelam...
Kasus Pembunuhan Munir Jangan Tenggelam...
Megapolitan
Update Kasus Penyerangan Kantor Polisi di Jaktim: 14 Tersangka, 5 Senjata Api Hilang
Update Kasus Penyerangan Kantor Polisi di Jaktim: 14 Tersangka, 5 Senjata Api Hilang
Megapolitan
Menanti Janji DPRD DKI Jakarta Revisi Tunjangan Rumah Rp 70 Juta...
Menanti Janji DPRD DKI Jakarta Revisi Tunjangan Rumah Rp 70 Juta...
Megapolitan
Kasus 7 Senjata Api Hilang saat Penyerangan Polsek Matraman Ditangani Polda Metro
Kasus 7 Senjata Api Hilang saat Penyerangan Polsek Matraman Ditangani Polda Metro
Megapolitan
Nasib JPO Senen dan Polda Metro: Hancur Dalam Semalam, Perbaikannya Berbulan-bulan
Nasib JPO Senen dan Polda Metro: Hancur Dalam Semalam, Perbaikannya Berbulan-bulan
Megapolitan
Cerita di Balik Pergantian Nama Halte Senen Sentral Jadi Jaga Jakarta, Ada Pesan Khusus
Cerita di Balik Pergantian Nama Halte Senen Sentral Jadi Jaga Jakarta, Ada Pesan Khusus
Megapolitan
Hadirnya Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung, Hasil Swadaya untuk Bantu Warga
Hadirnya Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung, Hasil Swadaya untuk Bantu Warga
Megapolitan
KontraS Update Orang Hilang Usai Demo Agustus 2025: 4 Belum Ditemukan
KontraS Update Orang Hilang Usai Demo Agustus 2025: 4 Belum Ditemukan
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau