JAKARTA, KOMPAS.com - Jalan di sekitar Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur, masih tertutup akibat tumpukan sampah yang membeludak selama dua pekan terakhir. Warga pun terpaksa menggunakan jalan alternatif untuk melintas.
Pengawas Lingkungan Hidup Satuan Pelaksana Kecamatan Cakung, Deru Aulia, mengatakan, jalan yang tertutup sampah merupakan akses utama menuju Perumahan Jatinegara Baru.
"Ini akses ke Perumahan Jatinegara Baru, untuk menuju ke sana masih ada alternatif lewat Jalan Ngurah Rai," ucap Deru saat ditemui, Jumat (1/8/2025).
Pengangkutan sampah yang menutupi jalan itu ditargetkan selesai pada pekan ini. Dengan demikian, jalan bisa kembali digunakan warga.
Untuk mempercepat proses pengangkutan sampah, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) juga meminta bantuan armada truk dari wilayah lain.
"Sampai hari ini minta bantuan ke wilayah lain untuk bantuan truk sampah. Hari ini kurang lebih menggempur 30 rit (bolak-balik) truk besar untuk angkut sampah," tuturnya.
Sebelumnya, sebuah video beredar luas di media sosial menampilkan tumpukan sampah menutup jalan di kawasan Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur.
Video tersebut diunggah akun Instagram @infopenggilingan. Dalam video yang beredar, terlihat jalan akses warga tertutup sampah yang meluber dari Tempat Pembuangan Sementara (TPS).
"Kondisi ini telah berlangsung selama beberapa minggu terakhir dan belum ada penanganan serius. Sampah yang menumpuk menyebabkan sebagian jalan tertutup dan mengganggu aktivitas warga sekitar," tulis keterangan video yang diunggah @infopenggilingan.
Berdasarkan pengamatan Kompas.com pada Jumat (1/8/2025) di lokasi, tumpukan sampah yang sebelumnya menutup jalan di kawasan Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur mulai diangkut menggunakan truk dan alat berat.
Sejumlah truk sampah tampak terparkir dan menunggu giliran untuk mengangkut sampah di ujung jalan.
Baca juga: Sampah Menumpuk di TPS Penggilingan, Warga Duga Kiriman dari Luar Wilayah
Jalan yang sebelumnya tertutup sepenuhnya kini mulai terbuka sebagian, dengan lebar sekitar dua hingga empat meter. Kendaraan roda dua dan roda empat sudah bisa melintas secara bergantian.
Namun, kondisi jalan masih dipenuhi sisa-sisa sampah dan belum sepenuhnya bersih seperti sedia kala. Sedangkan ketinggian tumpukan sampah di lokasi diperkirakan mencapai satu meter.
Mayoritas sampah yang dibuang di TPS tersebut berupa plastik, daun, dan sisa sayuran. Kondisi ini menyebabkan aroma menyengat di sekitar lokasi.
Bau tersebut diperparah oleh kondisi sampah yang basah akibat tercampur air di sekitar lokasi TPS Penggilingan.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini