Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WN Vietnam Sembunyi di Rooftop Klinik Kecantikan PIK Saat Dirazia Imigrasi

Kompas.com - 14/08/2025, 09:02 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Faieq Hidayat

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi melakukan razia pengawasan di sebuah klinik kecantikan di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara, Sabtu (9/8/2025).

Dalam razia itu, ditemukan 11 warga negara (WN) asal Vietnam yang diduga menyalahgunakan izin tinggal di Indonesia dan bekerja di klinik kecantikan itu.

Namun, ketika dirazia, beberapa dari mereka justru menunjukkan sikap yang kurang kooperatif.

Salah satu seorang WN Vietnam bersembunyi di atas rooftop atau atap gedung.

"Seorang WNA Vietnam juga menunjukkan sikap tidak kooperatif dengan mencoba mengunci pintu ruang pemeriksaan dan bersembunyi di rooftop gedung," ucap Plt Direktur Jenderal Imigrasi, Yuldi Yusman, dalam keterangan resminya, Kamis (13/8/2025).

Baca juga: 11 WN Vietnam Terjaring Razia di Klinik Kecantikan PIK

Bahkan, salah seorang staf klinik yang merupakan WNI juga ikut bersikap kurang kooperatif dalam razia itu.

Ia justru sengaja mengunci salah satu ruangan di klinik. Namun, para petugas imigrasi berupaya membukanya secara mandiri.

Tak hanya itu, pihak klinik juga dinilai kurang kooperatif karena mengaku tak ada WNA Vietnam yang bekerja di situ.

Namun, dari pemeriksaan yang ada, 11 WNA tersebut terbukti tinggal di situ dan melanggar keimigrasian.

Akhirnya, 11 WNA dan satu WNI dari klinik kecantikan itu dibawa ke Direktorat Jenderal Imigrasi untuk diperiksa lebih lanjut.

Baca juga: Bukan dari UEA, WNA yang Mengamuk di Hotel Kalibata Warga Palestina

Dari pemeriksaan yang ada terbukti mereka menyalahgunakan izin tinggal dan dikenakan sanksi berupa deportasi.

Delapan WNA sudah dideportasi dengan Maskapai Vietnam Air, Senin (11/8/2025). Sedangkan tiga lainnya baru dipulangkan kemarin, Selasa (12/8/2025).

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Menanti Janji DPRD DKI Jakarta Revisi Tunjangan Rumah Rp 70 Juta...
Menanti Janji DPRD DKI Jakarta Revisi Tunjangan Rumah Rp 70 Juta...
Megapolitan
Kasus 7 Senjata Api Hilang saat Penyerangan Polsek Matraman Ditangani Polda Metro
Kasus 7 Senjata Api Hilang saat Penyerangan Polsek Matraman Ditangani Polda Metro
Megapolitan
Nasib JPO Senen dan Polda Metro: Hancur Dalam Semalam, Perbaikannya Berbulan-bulan
Nasib JPO Senen dan Polda Metro: Hancur Dalam Semalam, Perbaikannya Berbulan-bulan
Megapolitan
Cerita di Balik Pergantian Nama Halte Senen Sentral Jadi Jaga Jakarta, Ada Pesan Khusus
Cerita di Balik Pergantian Nama Halte Senen Sentral Jadi Jaga Jakarta, Ada Pesan Khusus
Megapolitan
Hadirnya Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung, Hasil Swadaya untuk Bantu Warga
Hadirnya Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung, Hasil Swadaya untuk Bantu Warga
Megapolitan
KontraS Update Orang Hilang Usai Demo Agustus 2025: 4 Belum Ditemukan
KontraS Update Orang Hilang Usai Demo Agustus 2025: 4 Belum Ditemukan
Megapolitan
Ojol Ramai-ramai Kumpul di Polres Jakbar, Gelar Solidaritas 'Jaga Jakarta'
Ojol Ramai-ramai Kumpul di Polres Jakbar, Gelar Solidaritas "Jaga Jakarta"
Megapolitan
APBD DKI 2026 Difokuskan ke 6 Program Strategis, Ini Rinciannya
APBD DKI 2026 Difokuskan ke 6 Program Strategis, Ini Rinciannya
Megapolitan
Jambore Pramuka Muslim Sedunia di Cibubur, Polisi Siapkan Skenario Pengaturan Lalu Lintas
Jambore Pramuka Muslim Sedunia di Cibubur, Polisi Siapkan Skenario Pengaturan Lalu Lintas
Megapolitan
Polres Jakarta Timur Tangkap 2 Pelaku Penjarahan Kucing Uya Kuya
Polres Jakarta Timur Tangkap 2 Pelaku Penjarahan Kucing Uya Kuya
Megapolitan
Dua Karyawan SPBU Ditangkap, Racik Bom Molotov untuk Serang Polsek Jatinegara
Dua Karyawan SPBU Ditangkap, Racik Bom Molotov untuk Serang Polsek Jatinegara
Megapolitan
Kembalikan Barang Jarahan di Rumah Sri Mulyani, Dua Pria Tak Ditahan dan Jadi Saksi
Kembalikan Barang Jarahan di Rumah Sri Mulyani, Dua Pria Tak Ditahan dan Jadi Saksi
Megapolitan
Atasi BAB Sembarangan, Pemkot Jakut Gencarkan Bangun MCK dan Septic Tank Komunal
Atasi BAB Sembarangan, Pemkot Jakut Gencarkan Bangun MCK dan Septic Tank Komunal
Megapolitan
Terpisah dari Sri Mulyani, Kasus Penjarahan Rumah Nafa Urbach Ditangani Polda Metro
Terpisah dari Sri Mulyani, Kasus Penjarahan Rumah Nafa Urbach Ditangani Polda Metro
Megapolitan
Polisi Buru Pria Pembawa Lukisan Bunga Saat Rumah Sri Mulyani Dijarah
Polisi Buru Pria Pembawa Lukisan Bunga Saat Rumah Sri Mulyani Dijarah
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau