JAKARTA, KOMPAS.com — Pertunjukan seni Reog Ponorogo menjadi salah satu daya tarik utama dalam rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Senin (18/8/2025).
Atraksi budaya yang digelar di depan Gedung Sasono Langen Budoyo itu tak hanya memikat pengunjung lokal, tetapi juga wisatawan mancanegara.
Sorak sorai penonton terdengar setiap kali alunan gamelan mengiringi gerak para penari dan warok.
Salah satunya Greg, wisatawan asal Amerika Serikat, yang mengaku kagum setelah pertama kali menyaksikan kesenian tradisional asal Jawa Timur tersebut.
Baca juga: Reog Ponorogo Meriahkan HUT ke-80 RI di TMII, Penonton Terpukau Atraksi Dadak Merak
"Pentasnya sangat bagus. Saya sangat menyukai bagaimana pertunjukan ini menghibur dengan menampilkan budaya dan kisah-kisah sejarah juga," ujar Greg kepada Kompas.com.
Greg tampak menikmati jalannya pertunjukan. Sesekali ia mengabadikan momen menggunakan ponsel sambil mengikuti irama gamelan yang mengalun.
Sudah sepekan berada di Indonesia untuk berlibur, Greg mengaku semakin tertarik mempelajari keragaman budaya Nusantara.
Menurut dia, TMII memberi pengalaman berharga karena menyajikan representasi miniatur kebudayaan Indonesia.
"Saya sangat suka melihat miniatur pulau-pulau Indonesia, karena membuat saya mudah mempelajari Indonesia sebagai sebuah negara kepulauan," katanya.
Greg juga menilai cara masyarakat Indonesia merayakan kemerdekaan memiliki kesamaan dengan tradisi di negaranya.
"Saya sangat takjub dan membuat saya teringat dengan negara asal saya, karena kami juga selalu merayakan hari kemerdekaan setiap tahunnya," tuturnya.
Baca juga: Cerita Pengunjung TMII Gagal Nikmati Promo Tiket Rp 17.000, Ini Sebabnya
Menurut Greg, kemeriahan HUT RI di TMII membuatnya merasa lebih dekat dengan Indonesia.
"Ini juga sekaligus mengingatkan saya bahwa sangat penting untuk kita mencintai negara kita sendiri dan budaya di dalamnya," tambahnya.
Antusiasme serupa juga tampak dari pengunjung lokal. Ratusan orang memadati area Sasono Langen Budoyo untuk menyaksikan atraksi Reog Ponorogo yang sarat nilai filosofis, mulai dari simbol keberanian hingga penghormatan terhadap leluhur.
Dari pantauan Kompas.com, masyarakat bersorak ketika alunan gamelan, kendang, gong, kenong, dan selompret mulai dimainkan.
Sorakan penonton semakin riuh saat Dadak Merak atau singo barong yang merupakan topeng ikonik Reog diangkat pemain hanya dengan menggunakan giginya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini