JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar tradisional di Jakarta kini ikut masuk ke gelanggang digital. Bukan lagi sekadar tempat tawar-menawar tunai, kios dan lapak perlahan belajar menyesuaikan diri dengan dunia transaksi nontunai, promosi lewat gawai, hingga layanan berbasis aplikasi.
Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Agus Himawan Widiyanto mengatakan, digitalisasi adalah jalan penting agar pasar tradisional tetap hidup di tengah gempuran ekosistem ekonomi modern kota besar.
“Sekaligus meningkatkan daya saing pedagang di tengah ekosistem ekonomi digital,” kata Agus, dikutip dari Antara, Jumat (22/8/2025).
Baca juga: Cara Registrasi Antrean Pasar Jaya KJP 2025 Online
Upaya itu salah satunya digerakkan lewat Lomba Digitalisasi Pasar 2025 yang menjadi rangkaian memperingati HUT ke-80 RI.
Menurut Agus, lomba ini jadi wadah untuk mendorong inovasi sekaligus literasi digital bagi para pedagang.
“Para peserta yang telah menghadirkan ide-ide segar dalam mengembangkan sistem transaksi, promosi, hingga layanan berbasis digital,” ujarnya.
Perumda Pasar Jaya menggandeng Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Bank Indonesia, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mendukung agenda tersebut.
Hasilnya, pedagang kian akrab dengan QRIS, mesin EDC, hingga platform belanja daring. Ada 20 pasar di bawah Pasar Jaya yang ikut serta, bersama lima bank mitra.
Baca juga: Pramono Ingin Pasar Tanah Abang Bergigi Lagi, Gencarkan Digitalisasi dan Perbaikan Akses
Beberapa pasar pun dinobatkan sebagai yang terbaik. Pasar Mayestik dengan mitra Bank Jakarta meraih penghargaan Aspek Pasar Digital Terbaik Tipe A, Pasar Koja Baru juga dengan Bank Jakarta untuk Tipe B, serta Pasar Lenteng Agung dengan Bank Rakyat Indonesia untuk Tipe C.
Agus menegaskan, penghargaan ini bukan sekadar simbol, melainkan dorongan nyata agar pasar tradisional tidak tertinggal.
“Apresiasi ini adalah bentuk penghormatan kepada seluruh peserta yang telah menunjukkan bahwa pasar tradisional bisa bertransformasi tanpa kehilangan identitasnya,” kata dia.
Dengan langkah digital ini, denyut pasar tradisional di Jakarta diharapkan tetap menjadi pusat ekonomi rakyat, sambil merangkul cara-cara baru yang lebih sesuai dengan zaman.
Sebelumnya, Gubernur Jakarta Pramono Anung akan menghidupkan kembali Pasar Tanah Abang sebagai pusat perdagangan terbesar di Asia Tenggara.
Langkah ini akan dilakukan secara bertahap melalui program digitalisasi, perbaikan kebersihan, hingga peningkatan aksesibilitas.
Baca juga: 4 Pasar di Jakarta Akan Direvitalisasi dan Dibangun Mulai Bulan Depan
"Pemerintah Jakarta secara serius dan sungguh-sungguh akan melakukan pembenahan membuat menghidupkan kembali pasar Tanah Abang secara perlahan-lahan, tetapi menjadi kekuatan baru bagi sentra industri pasar yang ada di ASEAN,” kata Pramono saat menghadiri pengumuman pemenang lomba digitalisasi pasar di Hall Blok B, Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (21/8/2025).
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini