JAKARTA, KOMPAS.com – Gubernur Jakarta Pramono Anung resmi mencabut kebijakan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) yang sebelumnya diberlakukan usai rentetan aksi massa sejak Kamis (28/8/2025) malam.
Menurut Pramono, kondisi Jakarta telah kembali normal sehingga aktivitas perkantoran bisa berjalan seperti biasa.
"Karena kondisinya sudah menjadi normal tentunya saya sudah memberikan pesan kepada kepala dinas terkait untuk instruksinya itu dicabut. Maksimum hari ini,” ujar Pramono di Balai Kota Jakarta, Rabu (3/9/2025).
Baca juga: Pekerja Tetap Ngantor meski Ada Imbauan WFH: Awalnya Takut, tapi Ternyata Aman
Ia menegaskan, situasi masyarakat maupun transportasi umum sudah kembali aman. Seluruh moda transportasi di Jakarta, mulai dari Transjakarta, MRT, LRT, Mikrotrans, hingga Jaklingko, kini beroperasi normal.
Bahkan, sejumlah agenda pemerintahan seperti upacara dan pelantikan aparatur sipil negara (ASN) juga kembali terlaksana tanpa hambatan.
“Kenapa? Karena kemudian saya melihat kondisi masyarakatnya sudah normal kembali, seluruh transportasi sudah berjalan dengan normal,“ kata dia.
Sementara itu, sebanyak 22 halte Transjakarta yang mengalami kerusakan akibat unjuk rasa ditargetkan selesai diperbaiki pada 8–9 September 2025.
Baca juga: Kondisi Transjakarta di Tengah Imbauan WFH: Sepi Penumpang, Jalanan Lancar
“Sedangkan untuk perbaikan seperti yang saya sampaikan mudah-mudahan akan bisa diselesaikan sampai dengan hari Senin tanggal 8,” ujarnya.
Pramono juga memastikan layanan Transjakarta digratiskan hingga tanggal 8 September 2025.
“Sedangkan untuk penggratisan ya tentunya sampai dengan hari itu,” kata dia.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini