Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Penumpang KRL Membeludak di Stasiun Manggarai

Kompas.com - 06/04/2023, 15:05 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penumpang kereta rel listrik (KRL) membeludak di Stasiun Manggarai pada Kamis (6/4/2023) pagi, akibat permasalahan layanan operasional KRL Jabodetabek di stasiun tersebut.

Hal itu viral di media sosial lantaran beredar video yang memperlihatkan kondisi Stasiun Manggarai ketika penumpang KRL berbondong-bondong berpindah peron untuk masuk ke gerbong KRL tujuan.

Dalam video yang diunggah akun Instagram @jktinfo Kamis (6/4/2023), terlihat para penumpang saling membantu untuk menaiki lantai peron yang cukup tinggi dari rel kereta api.

Baca juga: Urai Padatnya Stasiun Manggarai, Kemenhub Siapkan 5 Tangga Tambahan

Manager External Relations and Corporate Image Care PT Kereta Commuter Indoensia (KAI Commuter/KCI) Leza Arlan mengatakan, penumpukan penumpang tersebut dikarenakan adanya gangguan prasarana wesel di emplasemen Stasiun Manggarai.

Sebagai informasi, wesel merupakan konstruksi jalur Kereta Api yang bercabang atau bersimpangan tempat memindahkan rel kereta api.

"KAI Commuter memohon maaf atas ketidaknyamanan perjalanan commuterline pada pagi hari di Stasiun Manggarai," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (6/4/2023).

Baca juga: Nasib Impor KRL Bekas Usai Review BPKP Keluar, Pemerintah Condong Opsi Retrofit


Dia bilang, saat ini masalah tersebut sudah ditangani oleh petugas sehingga kini jalur kereta api sudah dapat dilalui oleh commuterline dari lin Bekasi/Cikarang di jalur VI Stasiun Manggarai.

Dalam proses perbaikan terdapat gangguan perjalanan sehingga adanya kelambatan 2 perjalanan commuterline, yakni KA Commuterline Nomor 5103B di Stasiun Matraman terlambat 16 menit dan KA Commuterline Nomor 5505B di Jatinegara-Manggarai terlambat 15 menit.

"Perjalanan commuterline di Stasiun Maggarai sudah kembali normal pada pukul 06.27 WIB," jelasnya.

Baca juga: Tiang Besar di Stasiun Manggarai Ganggu Pergerakan Penumpang, Kemenhub: Untuk Ketahanan Gempa

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Masa Depan Ojol: Dari Digital Economic Singularity hingga Harapan Desentralisasi (Bagian I)
Masa Depan Ojol: Dari Digital Economic Singularity hingga Harapan Desentralisasi (Bagian I)
Ekbis
Menkop Ferry Juliantono Ungkap UU Sistem Perkoperasian Segera Terbit Gantikan Aturan Lama
Menkop Ferry Juliantono Ungkap UU Sistem Perkoperasian Segera Terbit Gantikan Aturan Lama
Ekbis
Pecah Rekor Lagi, Harga Emas Dunia Tembus 3.600 Dollar AS
Pecah Rekor Lagi, Harga Emas Dunia Tembus 3.600 Dollar AS
Ekbis
Prabowo Sebut Ekonomi Tetap Stabil Meski Diguncang Demonstrasi
Prabowo Sebut Ekonomi Tetap Stabil Meski Diguncang Demonstrasi
Ekbis
IHSG Bakal Melemah Lagi Usai Reshuffle Menteri? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Selasa
IHSG Bakal Melemah Lagi Usai Reshuffle Menteri? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Selasa
Ekbis
Menkeu Purbaya Janjikan Ekonomi Bisa Cerah Lagi dalam 3 Bulan
Menkeu Purbaya Janjikan Ekonomi Bisa Cerah Lagi dalam 3 Bulan
Ekbis
Kiprah Purbaya Yudhi Sadewa, Era SBY Jadi Formulator Kebijakan Fiskal, Kini Jabat Menkeu Baru
Kiprah Purbaya Yudhi Sadewa, Era SBY Jadi Formulator Kebijakan Fiskal, Kini Jabat Menkeu Baru
Keuangan
Sri Mulyani Tak Lagi Jadi Menteri Keuangan, Ekonom: Kehilangan Besar Bagi Kita
Sri Mulyani Tak Lagi Jadi Menteri Keuangan, Ekonom: Kehilangan Besar Bagi Kita
Ekbis
ESDM Panggil Pertamina, Shell, BP, dan Vivo Bahas Impor BBM
ESDM Panggil Pertamina, Shell, BP, dan Vivo Bahas Impor BBM
Ekbis
Kementerian ESDM Siapkan Lelang 7 Blok Migas pada September 2025
Kementerian ESDM Siapkan Lelang 7 Blok Migas pada September 2025
Ekbis
Komisi XII Tunjuk Wahyudi Anas Pimpin BPH Migas 2025–2029
Komisi XII Tunjuk Wahyudi Anas Pimpin BPH Migas 2025–2029
Ekbis
IHSG Kemarin Anjlok 1,28 Persen, Analis Sebut Pasar Merespons Reshuffle Kabinet
IHSG Kemarin Anjlok 1,28 Persen, Analis Sebut Pasar Merespons Reshuffle Kabinet
Ekbis
Baru Usul Anggaran Rp 7,8 Triliun, Budi Arie Dicopot 2 Jam Setelah Raker di DPR
Baru Usul Anggaran Rp 7,8 Triliun, Budi Arie Dicopot 2 Jam Setelah Raker di DPR
Ekbis
Kembali Bertemu Pimpinan Media, Prabowo Sebut 3 Fokus Pemerintahannya
Kembali Bertemu Pimpinan Media, Prabowo Sebut 3 Fokus Pemerintahannya
Ekbis
Wall Street Menguat, Nasdaq Composite Cetak Rekor Tertinggi
Wall Street Menguat, Nasdaq Composite Cetak Rekor Tertinggi
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau