Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilu Rampung, Tabungan di Bawah Rp 100 Juta hingga Orang Superkaya Bakal Meningkat

Kompas.com - 22/03/2024, 11:11 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasca pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) presiden dan legislatif 2024, dana simpanan masyarakat diproyeksi meningkat. Hal ini seiring dengan sikap masyarakat, khususnya golongan "superkaya", yang tidak lagi wait and see.

Data Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menunjukkan, dana simpanan nasabah di bank untuk semua golongan mengalami percepatan pertumbuhan sejak awal tahun ini. Misal saja untuk dana tabungan superkaya, yakni tabungan di atas Rp 5 miliar, yang tumbuh 6,3 persen pada Januari lalu.

Ketua Dewan Komisioner Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, laju pertumbuhan itu jauh lebih pesat dibanding tren pertumbuhan tahun lalu. Tercatat pada Desember tahun lalu, dana simpanan dengan nominal di atas Rp 5 miliar hanya tumbuh 3,51 persen.

Baca juga: 7 Langkah untuk Membesarkan Tabungan Anda

"Kita sempat khawatir, ini ada apa nih, jangan-jangan perusahaan-perusahaan besar itu duitnya habis, enggak bisa pinjem di bank, juga dipakai uangnya, dan akan terus seperti itu," tuturnya, dalam Media Briefing, di Jakarta, Kamis (21/3/2024).

"Tapi faktanya bahwa kemarin naik lagi ke 6 persen ini level yang normal menurut kami sebelum Covid seperti ini," sambungnya.

Bukan hanya tabungan superkaya, tabungan dengan tiering paling rendah, yakni tabungan simpanan di bawah Rp 100 juta juga mengalami percepatan pertumbuhan. Tercatat nominal tabungan golongan tersebut tumbuh 5,4 persen pada Januari.

"Di Juni, September, Desember (2023) itu (tumbuhnya) di bawah 4 persen. Jadi kelihatan yang bawah pun sudah ada perbaikan dari sisi pendapatan sehingga mereka menabung lebih lagi," tutur Purbaya.

Baca juga: Ternyata, Ini Kelompok Masyarakat yang Makan Tabungan

Menurut Purbaya, gelaran pemilu yang telah berakhir menjadi salah satu penyebab dana simpanan masyarakat meningkat. Dengan berakhirnya pemilu, masyarakat tidak lagi mengambil sikap tunggu dan lihat terlebih dahulu.

"Ke depan dengan selesainya pemilihan presiden dan legislatif kondisi ekonomi akan lebih kondusif. Yang tadi wait and see enggak akan wait and see lagi," ujarnya.

Dengan demikian dirinya optimistis, dana pihak ketiga (DPK) perbankan akan kembali tumbuh ke kisaran 6 hingga 7 persen pada kuartal pertama tahun ini. Angka pertumbuhan itu berpotensi lebih tinggi lagi ke depan.

"Nanti semester 2 kalau ada perbaikan ekonomi lebih bagus, mungkin bisa lebih tinggi," ucap Purbaya.

Baca juga: Siap Jamin Simpanan Nasabah BPR yang Berguguran, LPS: Kita Kan Kaya...

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
'Di Mana Ada Luhut, di Situ Ada Purbaya'
"Di Mana Ada Luhut, di Situ Ada Purbaya"
Ekbis
KCIC Ungkap Penyebab Kereta Whoosh Sempat Terhenti di KM 133+174
KCIC Ungkap Penyebab Kereta Whoosh Sempat Terhenti di KM 133+174
Ekbis
IHSG Awal Sesi Lesu Usai Reshuffle Menteri, Nilai Tukar Rupiah Nyaris Rp 16.500
IHSG Awal Sesi Lesu Usai Reshuffle Menteri, Nilai Tukar Rupiah Nyaris Rp 16.500
Ekbis
Cetak Rekor Tertinggi Lagi, Harga Emas Antam 9 September 2025 Melonjak Rp 26.000 Per Gram
Cetak Rekor Tertinggi Lagi, Harga Emas Antam 9 September 2025 Melonjak Rp 26.000 Per Gram
Ekbis
Masuki Babak Baru, Betadine Perkuat Inovasi Kesehatan Bersama iNova Pharmaceuticals
Masuki Babak Baru, Betadine Perkuat Inovasi Kesehatan Bersama iNova Pharmaceuticals
BrandzView
Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi, Simak Saham Pilihan IPOT
Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi, Simak Saham Pilihan IPOT
Ekbis
Menkeu Mau 'Bungkam' Pendemo dengan Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen
Menkeu Mau "Bungkam" Pendemo dengan Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen
Ekbis
Perkuat Ekosistem Logistik di Pedesaan, Koperasi Merah Putih Diajak Jadi Agen Pos
Perkuat Ekosistem Logistik di Pedesaan, Koperasi Merah Putih Diajak Jadi Agen Pos
Ekbis
Masa Depan Ojol: Dari Digital Economic Singularity hingga Harapan Desentralisasi (Bagian I)
Masa Depan Ojol: Dari Digital Economic Singularity hingga Harapan Desentralisasi (Bagian I)
Ekbis
Menkop Ferry Juliantono Ungkap UU Sistem Perkoperasian Segera Terbit Gantikan Aturan Lama
Menkop Ferry Juliantono Ungkap UU Sistem Perkoperasian Segera Terbit Gantikan Aturan Lama
Ekbis
Pecah Rekor Lagi, Harga Emas Dunia Tembus 3.600 Dollar AS
Pecah Rekor Lagi, Harga Emas Dunia Tembus 3.600 Dollar AS
Ekbis
Prabowo Sebut Ekonomi Tetap Stabil Meski Diguncang Demonstrasi
Prabowo Sebut Ekonomi Tetap Stabil Meski Diguncang Demonstrasi
Ekbis
IHSG Bakal Melemah Lagi Usai Reshuffle Menteri? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Selasa
IHSG Bakal Melemah Lagi Usai Reshuffle Menteri? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Selasa
Ekbis
Menkeu Purbaya Janjikan Ekonomi Bisa Cerah Lagi dalam 3 Bulan
Menkeu Purbaya Janjikan Ekonomi Bisa Cerah Lagi dalam 3 Bulan
Ekbis
Kiprah Purbaya Yudhi Sadewa, Era SBY Jadi Formulator Kebijakan Fiskal, Kini Jabat Menkeu Baru
Kiprah Purbaya Yudhi Sadewa, Era SBY Jadi Formulator Kebijakan Fiskal, Kini Jabat Menkeu Baru
Keuangan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau