Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Smelter Freeport Diresmikan, Produksi Emas Indonesia Bisa Bertambah

Kompas.com - 18/03/2025, 08:36 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com-Presiden Prabowo Subianto meresmikan fasilitas precious metal refinery (PMR) atau pabrik pemurnian logam mulia emas milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Gresik, Jawa Timur, Senin (17/3/2025).

Pabrik emas ini berada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE).

Menurut Prabowo, fasilitas ini merupakan yang terbesar di dunia dalam satu kesatuan hulu hingga hilir.

"Saya diberitahu, instalasi pemurnian logam ini, terutama emas, adalah yang terbesar di dunia dari segi hulu sampai hilir dalam satu entitas," ujarnya saat peresmian.

Prabowo menyoroti masih adanya penyelundupan emas ke luar negeri yang merugikan negara. Dengan beroperasinya smelter ini, ia berharap pengelolaan emas nasional bisa lebih baik.

"Ada illegal mining dan penyelundupan emas tanpa prosedur yang benar. Ini merugikan negara dan rakyat," katanya.

Baca juga: Smelter Emas Freeport Diresmikan Prabowo, Kemana Produknya Akan Dikirim?

Impian Puluhan Tahun

Prabowo menyebut smelter emas ini sebagai impian lama pemerintah.

"Sudah belasan, bahkan puluhan tahun kita ingin punya pabrik emas sendiri. Alhamdulillah, akhirnya terwujud," ujarnya.

Pemerintah menegaskan tidak ingin lagi menjual sumber daya alam dalam bentuk bahan mentah. Dengan hilirisasi, kekayaan alam bisa memberi nilai tambah bagi Indonesia.

Prabowo juga mengapresiasi Freeport McMoRan yang mendukung hilirisasi lewat pembangunan smelter ini.

"Mereka sudah hampir 60 tahun di Indonesia dan menjadi salah satu kontributor terbesar dalam perekonomian kita," katanya.

Baca juga: Ada Smelter Baru di Gresik, Produksi Emas Indonesia Disebut Bisa Capai 70 Ton Per Tahun

Tambahan Produksi Emas Hingga 70 Ton

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan, smelter emas PTFI di Gresik merupakan yang pertama dan terbesar di Indonesia.

Pabrik ini dibangun dengan investasi 630 juta dolar AS atau sekitar Rp 10 triliun.

Smelter ini akan memurnikan emas dari 3 juta ton konsentrat yang berasal dari tambang Freeport di Papua. Targetnya, produksi emas bisa mencapai 50-60 ton per tahun.

Saat ini, produksi emas nasional didukung tambang PT Amman Mineral Tbk di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang menghasilkan 18-20 ton emas per tahun.

Dengan tambahan dari smelter Freeport, produksi emas Indonesia bisa mencapai 70 ton per tahun.

Sebanyak 30 ton dari produksi emas tahunan PTFI Gresik akan dikirim ke PT Aneka Tambang (Antam), sementara sisanya untuk pasar domestik dan bank emas Indonesia atau bullion bank.

Bahlil mengajak pengusaha dan masyarakat untuk lebih percaya diri berinvestasi di emas.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau