Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sinar Terang Mandiri (MINE) Gunakan Dana IPO Rp 14 Miliar untuk Tanah dan Bangunan

Kompas.com - 10/06/2025, 15:52 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Emiten pertambangan PT Sinar Terang Mandiri Tbk (MINE) mengatakan, perusahaan telah merealisasikan penggunaan dana hasil initial public offering (IPO) sebesar Rp 14 miliar untuk pembelian aset tetap berupa tanah dan bangunan.

Hal ini disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perdana perseroan yang digelar pada hari ini, Selasa (10/6/2025).

Adapun, jumlah total dana bersih hasil penawaran umum perdana saham (IPO) sebesar ada sebanyak Rp 129,6 miliar setelah dikurangi biaya emisi.

Baca juga: Saham MINE Langsung Naik 25 Persen Setelah Melantai di Bursa

Direktur Utama PT Sinar Terang Mandiri Tbk Ivo Wangarry menjelaskan, sisa dana sebesar Rp 115,6 miliar saat ini ditempatkan dalam bentuk giro di Bank Mandiri sebagai langkah strategis untuk menjaga likuiditas dan fleksibilitas finansial dalam mendukung rencana ekspansi jangka menengah hingga panjang.

“Pengelolaan dana IPO kami fokuskan pada penguatan fundamental jangka panjang. Investasi aset tetap dan penempatan dana yang prudent adalah langkah awal kami dalam membangun struktur modal yang kokoh,” ungkap Ivo dalam konferensi pers, Selasa (10/6/2025).

Dalam RUPST perdana ini, para pemegang saham juga menyetujui penggunaan laba bersih tahun buku 2024 sebesar Rp 306,5 miliar, dengan rincian disisihkan sebagai dana cadangan dan laba ditahan.

Ia menambahkan, keputusan ini sejalan dengan strategi jangka menengah dan panjang perseroan untuk memperkuat struktur permodalan dan mendukung ekspansi usaha secara berkelanjutan.

Baca juga: Bibit dan Stockbit Gandeng Brand Lokal Mine., Ajak Generasi Muda Berinvestasi

Ivo menegaskan, sebagai bagian dari strategi jangka panjang perseroan akan memperluas portofolio proyek. Perseroan memastikan bahwa setiap langkah ekspansi akan membawa nilai tambah dan memperkuat ketahanan bisnis ke depan.

“Perluasan proyek adalah kunci untuk memastikan keberlanjutan usaha. Kami menyadari pentingnya membangun basis klien yang lebih luas agar lebih adaptif terhadap dinamika industri,” tambah Ivo.

Lebih lanjut, ia menceritakan, saat ini MINE telah dipercaya menangani proyek-proyek besar seperti PT Weda Bay Nickel dan PT Hengjaya Mineralindo.

Terbaru, perseroan juga tengah menjalin kerja sama strategis dengan PT Sulawesi Cahaya Mineral (PT SCM) untuk jasa kontraktor tambang dan pengangkutan (hauling). Langkah ini mencerminkan fokus perseroan dalam membangun portofolio proyek yang terdiversifikasi dan berpotensi memberikan kontribusi jangka panjang terhadap kinerja keuangan.

Baca juga: 6 Saham Ini Paling Banyak Dilego Asing dalam Sepekan, Ada 4 Emiten Pertambangan

Untuk mendukung kelancaran operasional di berbagai proyek strategis, perseroan saat ini mengoperasikan hampir 1.000 unit alat berat beserta peralatan pendukung lainnya.

Seiring rencana ekspansi yang berkelanjutan, jumlah ini akan terus bertambah. Sebagai bagian dari strategi penguatan armada, Perseroan telah mengalokasikan belanja modal pada tahun 2025 yang difokuskan untuk pengadaan alat berat baru.

“Kapasitas alat berat menjadi salah satu tulang punggung operasional kami. Investasi pada armada adalah bagian dari upaya menjaga efisiensi dan produktivitas kerja di tengah tingginya permintaan jasa pertambangan nasional. Dengan demikian dapat menjaga pertumbuhan bisnis yang positif dan berkelanjutan,” tutup Ivo.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Perkuat Ekosistem Logistik di Pedesaan, Koperasi Merah Putih Diajak Jadi Agen Pos
Perkuat Ekosistem Logistik di Pedesaan, Koperasi Merah Putih Diajak Jadi Agen Pos
Ekbis
Masa Depan Ojol: Dari Digital Economic Singularity hingga Harapan Desentralisasi (Bagian I)
Masa Depan Ojol: Dari Digital Economic Singularity hingga Harapan Desentralisasi (Bagian I)
Ekbis
Menkop Ferry Juliantono Ungkap UU Sistem Perkoperasian Segera Terbit Gantikan Aturan Lama
Menkop Ferry Juliantono Ungkap UU Sistem Perkoperasian Segera Terbit Gantikan Aturan Lama
Ekbis
Pecah Rekor Lagi, Harga Emas Dunia Tembus 3.600 Dollar AS
Pecah Rekor Lagi, Harga Emas Dunia Tembus 3.600 Dollar AS
Ekbis
Prabowo Sebut Ekonomi Tetap Stabil Meski Diguncang Demonstrasi
Prabowo Sebut Ekonomi Tetap Stabil Meski Diguncang Demonstrasi
Ekbis
IHSG Bakal Melemah Lagi Usai Reshuffle Menteri? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Selasa
IHSG Bakal Melemah Lagi Usai Reshuffle Menteri? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Selasa
Ekbis
Menkeu Purbaya Janjikan Ekonomi Bisa Cerah Lagi dalam 3 Bulan
Menkeu Purbaya Janjikan Ekonomi Bisa Cerah Lagi dalam 3 Bulan
Ekbis
Kiprah Purbaya Yudhi Sadewa, Era SBY Jadi Formulator Kebijakan Fiskal, Kini Jabat Menkeu Baru
Kiprah Purbaya Yudhi Sadewa, Era SBY Jadi Formulator Kebijakan Fiskal, Kini Jabat Menkeu Baru
Keuangan
Sri Mulyani Tak Lagi Jadi Menteri Keuangan, Ekonom: Kehilangan Besar Bagi Kita
Sri Mulyani Tak Lagi Jadi Menteri Keuangan, Ekonom: Kehilangan Besar Bagi Kita
Ekbis
ESDM Panggil Pertamina, Shell, BP, dan Vivo Bahas Impor BBM
ESDM Panggil Pertamina, Shell, BP, dan Vivo Bahas Impor BBM
Ekbis
Kementerian ESDM Siapkan Lelang 7 Blok Migas pada September 2025
Kementerian ESDM Siapkan Lelang 7 Blok Migas pada September 2025
Ekbis
Komisi XII Tunjuk Wahyudi Anas Pimpin BPH Migas 2025–2029
Komisi XII Tunjuk Wahyudi Anas Pimpin BPH Migas 2025–2029
Ekbis
IHSG Kemarin Anjlok 1,28 Persen, Analis Sebut Pasar Merespons Reshuffle Kabinet
IHSG Kemarin Anjlok 1,28 Persen, Analis Sebut Pasar Merespons Reshuffle Kabinet
Ekbis
Baru Usul Anggaran Rp 7,8 Triliun, Budi Arie Dicopot 2 Jam Setelah Raker di DPR
Baru Usul Anggaran Rp 7,8 Triliun, Budi Arie Dicopot 2 Jam Setelah Raker di DPR
Ekbis
Kembali Bertemu Pimpinan Media, Prabowo Sebut 3 Fokus Pemerintahannya
Kembali Bertemu Pimpinan Media, Prabowo Sebut 3 Fokus Pemerintahannya
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau