Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali, "Red Flag" Finansial Gen Z dan Cara Cerdas Kelola Keuangan

Kompas.com - 16/06/2025, 21:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Generasi Z atau Gen Z, yang lahir antara pertengahan 1997 hingga 2012, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), merupakan 27,94 persen dari populasi Indonesia, sekaligus juga penggerak utama ekonomi digital.

Gen Z tumbuh di tengah perkembangan teknologi yang pesat. Mereka dikenal adaptif, kreatif, dan terbuka terhadap perubahan.

Namun, di balik kemampuan digital dan semangat inovatif tersebut, muncul tantangan besar, yakni bagaimana mereka mengelola keuangan secara bijak di era yang serba instan dan konsumtif.

Baca juga: Mayoritas Pengguna Bank Digital Milenial dan Gen Z, Mana yang Jadi Favorit?

Ilustrasi mengatur keuangan, membuat resolusi keuangan. PEXELS/COTTONBRO STUDIO Ilustrasi mengatur keuangan, membuat resolusi keuangan.

Hal itu diungkapkan oleh Rista Zwestika Reni, perencana keuangan yang menjadi narasumber dalam Kelas Pintar Bersama yang digelar oleh platform pinjaman daring Kredit Pintar.

“Terdapat beberapa tantangan yang dihadapi oleh Gen Z, antara lain yaitu 75 persen Gen Z aktif menggunakan dompet digital (e-wallet), 62 persen transaksi e-commerce di Indonesia dilakukan oleh Gen Z dan Milenial, 41 persen Gen Z mengaku kesulitan menabung karena pengeluaran impulsif dan fenomena Fear of Missing Out (FOMO), hanya 34 persen Gen Z paham investasi dasar seperti reksa dana/saham. Tidak sadar Pengeluaran, kurang perencanaan jangka panjang, dan minim literasi keuangan," kata Rista dalam siaran pers, Senin (16/6/2025).

Lebih lanjut Rista menuturkan, Gen Z menghadapi banyak tantangan dalam hal pengelolaan keuangan karena kemudahan dalam mengakses informasi, kemudian lebih mudah terpengaruh lingkungan dan media sosial, lebih mudah mengikuti tren, namun juga lebih mudah stres.

“Sehingga dampaknya kemudian adalah Gen Z banyak menghabiskan uang untuk kebutuhan konsumtif dan bahkan rentan terkena investasi bodong,” ujar dia.

Baca juga: Gen Z dan Pilihan Karier: Di Antara Passion, Uang, dan Harapan Orangtua

 

ilustrasi mengatur keuangan Shutterstock ilustrasi mengatur keuangan

Rista pun berbagi kiat dan solusi dalam hal bagaimana pengelolaan keuangan yang baik.

“Mari kita mulai untuk menanamkan kesadaran untuk mendapatkan uang dengan cara meng-upgrade Value diri, bekerja keras dan menciptakan peluang. Lalu bagaimana cara mempertahankan uang? Yaitu dengan hidup sederhana dan mengelola keuangan,” imbuh Rista.

Selanjutnya Rista memberikan beberapa cara jitu dan strategi cerdas dalam mengelola keuangan. Pertama, money mindset and financial self awareness, membangun mindset yang positif.

"Lalu financial check up: mengecek aset dan utang, pendapatan dan pengeluaran. Kemudian lakukan empat pondasi keuangan: budgeting, manajemen utang, dana darurat, asuransi. Terakhir, lakukan investasi, yaitu sebagai sarana kita untuk mencapai tujuan keuangan," terangnya.

Baca juga: 4 Strategi Penting untuk Gen Z Jadi Game Changer di Dunia Kerja

Kegiatan Kelas Pintar Bersama ini menghadirkan narasumber kompeten yang membantu peserta dalam hal pengelolaan keuangan, ataupun strategi bisnis dan marketing lainnnya yang berkaitan dengan pengembangan usaha bagi para UMKM.

Puji Sukaryadi, Brand Manager Kredit Pintar mengungkapkan, program ini adalah program tahunan sejak tahun 2022.

"Karena melalui Kelas Pintar Bersama, kami dapat turut berkontribusi dalam upaya Pemerintah untuk meningkatkan indeks literasi keuangan yang saat ini sudah naik menjadi 66,46 persen dari sebelumnya 65,43 persen pada 2024. Sehingga kami berharap ke depannya masyarakat dapat lebih teredukasi dan terliterasi lagi dalam pemahaman dan akses masyarakat terhadap layanan keuangan," ujar Puji.

“Melalui Kelas Pintar Bersama, Kredit Pintar juga berupaya untuk membantu para pelaku UMKM agar dapat meningkatkan level usahanya sekaligus juga sebagai sosialisasi mengenai edukasi dan literasi keuangan yang selaras dengan himbauan OJK bagi para pelaku usaha jasa keuangan (PUJK) untuk dapat berkolaborasi dan bersinergi dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan yang baik," imbuhnya.

Baca juga: Targetkan Literasi Keuangan Naik 1 Persen Per Tahun, OJK Ingatkan Gen Z soal Godaan Finansial Digital

 

Sepanjang tahun 2024 lalu Kredit Pintar telah membukukan penyaluran pinjaman hingga lebih dari Rp 8,8 triliun.

Sementara itu, sejak berdiri pada tahun 2017, total akumulasi pinjaman yang telah disalurkan oleh Kredit Pintar hingga saat ini yaitu mencapai lebih dari Rp 53,2 triliun.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Masa Depan Ojol: Dari Digital Economic Singularity hingga Harapan Desentralisasi (Bagian I)
Masa Depan Ojol: Dari Digital Economic Singularity hingga Harapan Desentralisasi (Bagian I)
Ekbis
Menkop Ferry Juliantono Ungkap UU Sistem Perkoperasian Segera Terbit Gantikan Aturan Lama
Menkop Ferry Juliantono Ungkap UU Sistem Perkoperasian Segera Terbit Gantikan Aturan Lama
Ekbis
Pecah Rekor Lagi, Harga Emas Dunia Tembus 3.600 Dollar AS
Pecah Rekor Lagi, Harga Emas Dunia Tembus 3.600 Dollar AS
Ekbis
Prabowo Sebut Ekonomi Tetap Stabil Meski Diguncang Demonstrasi
Prabowo Sebut Ekonomi Tetap Stabil Meski Diguncang Demonstrasi
Ekbis
IHSG Bakal Melemah Lagi Usai Reshuffle Menteri? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Selasa
IHSG Bakal Melemah Lagi Usai Reshuffle Menteri? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Selasa
Ekbis
Menkeu Purbaya Janjikan Ekonomi Bisa Cerah Lagi dalam 3 Bulan
Menkeu Purbaya Janjikan Ekonomi Bisa Cerah Lagi dalam 3 Bulan
Ekbis
Kiprah Purbaya Yudhi Sadewa, Era SBY Jadi Formulator Kebijakan Fiskal, Kini Jabat Menkeu Baru
Kiprah Purbaya Yudhi Sadewa, Era SBY Jadi Formulator Kebijakan Fiskal, Kini Jabat Menkeu Baru
Keuangan
Sri Mulyani Tak Lagi Jadi Menteri Keuangan, Ekonom: Kehilangan Besar Bagi Kita
Sri Mulyani Tak Lagi Jadi Menteri Keuangan, Ekonom: Kehilangan Besar Bagi Kita
Ekbis
ESDM Panggil Pertamina, Shell, BP, dan Vivo Bahas Impor BBM
ESDM Panggil Pertamina, Shell, BP, dan Vivo Bahas Impor BBM
Ekbis
Kementerian ESDM Siapkan Lelang 7 Blok Migas pada September 2025
Kementerian ESDM Siapkan Lelang 7 Blok Migas pada September 2025
Ekbis
Komisi XII Tunjuk Wahyudi Anas Pimpin BPH Migas 2025–2029
Komisi XII Tunjuk Wahyudi Anas Pimpin BPH Migas 2025–2029
Ekbis
IHSG Kemarin Anjlok 1,28 Persen, Analis Sebut Pasar Merespons Reshuffle Kabinet
IHSG Kemarin Anjlok 1,28 Persen, Analis Sebut Pasar Merespons Reshuffle Kabinet
Ekbis
Baru Usul Anggaran Rp 7,8 Triliun, Budi Arie Dicopot 2 Jam Setelah Raker di DPR
Baru Usul Anggaran Rp 7,8 Triliun, Budi Arie Dicopot 2 Jam Setelah Raker di DPR
Ekbis
Kembali Bertemu Pimpinan Media, Prabowo Sebut 3 Fokus Pemerintahannya
Kembali Bertemu Pimpinan Media, Prabowo Sebut 3 Fokus Pemerintahannya
Ekbis
Wall Street Menguat, Nasdaq Composite Cetak Rekor Tertinggi
Wall Street Menguat, Nasdaq Composite Cetak Rekor Tertinggi
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau