Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FESyar Sumatera 2025: Catat Transaksi Rp 12,4 Miliar, Sertifikasi Halal 100 UMKM

Kompas.com - 25/06/2025, 20:11 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) telah menyelenggarakan Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Regional Sumatera 2025 selama 21-25 Juni 2025 di Bandar Lampung.

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti mengatakan, nilai transaksi yang dihasilkan selama penyelenggaraan acara tersebut mencapai Rp 12,4 miliar dari penjualan produk UMKM yang ikut pameran, business matching penjualan dan pembiayaan, serta wakaf produktif.

Rinciannya, transaksi penjualan dari area showcasing UMKM mencapai Rp 1,69 miliar, nominal komitmen business matching penjualan mencapai Rp 3,60 miliar, business matching pembiayaan bersinergi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) Lampung sebesar Rp 7,13 miliar, dan total wakaf produktif sebesar Rp 38,39 juta.

Baca juga: Ketika Syariah Tidak Meyakinkan: Salah Narasi atau Salah Strategi?

"Dalam 4 hari dengan data terakhir kemarin, aktivitas ini sudah bisa mengumpulkan sekitar Rp 12,4 miliar. Ini jumlahnya pasti akan berkembang sampai nanti puncaknya di acara di ISEF (Indonesia Sharia Economic Festival) di Oktober," ujar Destry saat menutup acara di Lampung City Mall, Bandar Lampung, Rabu (25/6/2025).

Pada kesempatan yang sama, Kepala Perwakilan BI Provinsi Lampung Bimo Epyanto menjelaskan, rangkaian FESyar Regional Sumatera 2025 merupakan bagian dari upaya BI mengembangkan ekonomi syariah di Sumatera serta memperkuat stabilitas dan kemandirian ekonomi regional.

"Kegiatan FESyar Regional Sumatera ini merupakan puncak dari rangkaian kegiatan Road to FESyar Sumatera 2025 yang telah dilaksanakan di 13 Kantor Perwakilan BI se-Sumatera, yaitu berupa 53 Sharia Economic Forum, Sharia Fair, dan aneka lomba.

"Dalam rangkaian kegiatan FESyar ini kami juga me-relaunching beberapa program unggulan seperti perluasan implementasi zona kuliner halal, aman, dan sehat di 15 area Sumatera. Kemudian, juga ada pengembangan pariwisata ramah muslim di Pahawang Kabupaten Pesawaran dan Kabupaten Lampung Selatan," ucap Bimo.

Selain itu, BI juga memberikan bantuan berupa Sertifikasi Halal kepada 100 UMKM, RPH di Kabupaten Lampung Barat, RPU Pondok Pesantren Darrul Ulum, Halal Center Universitas Aisyiyah Pringsewu, serta 30 pelaku usaha Pariwisata Ramah Muslim di Pahawang, Lampung Selatan, dan Bandar Lampung.

Pada FESyar ini, BI juga memperkenalkan aplikasi Santri Link yang merupakan langkah digitalisasi manajemen pesantren, yang diinisiasi oleh Departemen Ekonomi Keuangan Syariah (DEKS) berkolaborasi dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung.

"Pondok Pesantren Darul A’mal Lampung sebagai pesantren pertama yang mengimplementasikan aplikasi Santri Link di Indonesia," kata Bimo.

Bimo mengungkapkan, FESyar 2025 telah berhasil mempromosikan produk-produk UMKM yang halal kepada masyarakat, dengan total 45.006 pengunjung dan audiens.

"Semoga dalam pelaksanaan FESyar Regional Sumatera 2025 ini menjadi upaya dalam mendorong pengembangan ekonomi syariah di wilayah Sumatera pada umumnya dan Provinsi Lampung pada khususnya," tuturnya.

Baca juga: Spin Off BTN Syariah Masuki Tahap Akhir, Dirut BTN: Akan Sandang Nama Baru

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
'Di Mana Ada Luhut, di Situ Ada Purbaya'
"Di Mana Ada Luhut, di Situ Ada Purbaya"
Ekbis
KCIC Ungkap Penyebab Kereta Whoosh Sempat Terhenti di KM 133+174
KCIC Ungkap Penyebab Kereta Whoosh Sempat Terhenti di KM 133+174
Ekbis
IHSG Awal Sesi Lesu Usai Reshuffle Menteri, Nilai Tukar Rupiah Nyaris Rp 16.500
IHSG Awal Sesi Lesu Usai Reshuffle Menteri, Nilai Tukar Rupiah Nyaris Rp 16.500
Ekbis
Cetak Rekor Tertinggi Lagi, Harga Emas Antam 9 September 2025 Melonjak Rp 26.000 Per Gram
Cetak Rekor Tertinggi Lagi, Harga Emas Antam 9 September 2025 Melonjak Rp 26.000 Per Gram
Ekbis
Masuki Babak Baru, Betadine Perkuat Inovasi Kesehatan Bersama iNova Pharmaceuticals
Masuki Babak Baru, Betadine Perkuat Inovasi Kesehatan Bersama iNova Pharmaceuticals
BrandzView
Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi, Simak Saham Pilihan IPOT
Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi, Simak Saham Pilihan IPOT
Ekbis
Menkeu Mau 'Bungkam' Pendemo dengan Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen
Menkeu Mau "Bungkam" Pendemo dengan Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen
Ekbis
Perkuat Ekosistem Logistik di Pedesaan, Koperasi Merah Putih Diajak Jadi Agen Pos
Perkuat Ekosistem Logistik di Pedesaan, Koperasi Merah Putih Diajak Jadi Agen Pos
Ekbis
Masa Depan Ojol: Dari Digital Economic Singularity hingga Harapan Desentralisasi (Bagian I)
Masa Depan Ojol: Dari Digital Economic Singularity hingga Harapan Desentralisasi (Bagian I)
Ekbis
Menkop Ferry Juliantono Ungkap UU Sistem Perkoperasian Segera Terbit Gantikan Aturan Lama
Menkop Ferry Juliantono Ungkap UU Sistem Perkoperasian Segera Terbit Gantikan Aturan Lama
Ekbis
Pecah Rekor Lagi, Harga Emas Dunia Tembus 3.600 Dollar AS
Pecah Rekor Lagi, Harga Emas Dunia Tembus 3.600 Dollar AS
Ekbis
Prabowo Sebut Ekonomi Tetap Stabil Meski Diguncang Demonstrasi
Prabowo Sebut Ekonomi Tetap Stabil Meski Diguncang Demonstrasi
Ekbis
IHSG Bakal Melemah Lagi Usai Reshuffle Menteri? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Selasa
IHSG Bakal Melemah Lagi Usai Reshuffle Menteri? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Selasa
Ekbis
Menkeu Purbaya Janjikan Ekonomi Bisa Cerah Lagi dalam 3 Bulan
Menkeu Purbaya Janjikan Ekonomi Bisa Cerah Lagi dalam 3 Bulan
Ekbis
Kiprah Purbaya Yudhi Sadewa, Era SBY Jadi Formulator Kebijakan Fiskal, Kini Jabat Menkeu Baru
Kiprah Purbaya Yudhi Sadewa, Era SBY Jadi Formulator Kebijakan Fiskal, Kini Jabat Menkeu Baru
Keuangan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau