JAKARTA, KOMPAS.com – Presiden Prabowo Subianto terbatuk-batuk saat membacakan pidato nota keuangan dan RUU APBN 2026 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025).
Momen itu terjadi setelah ia memaparkan komponen pertumbuhan ekonomi yang mencapai 5,12 persen pada kuartal II 2025.
Awalnya, Prabowo menyebut tingkat pengangguran turun menjadi 4,76 persen pada Februari 2025, dari 4,82 persen pada 2024.
"Dengan 3,6 juta lapangan kerja baru yang berhasil diciptakan tingkat kemiskinan ditekan menjadi 8,47 persen, terendah sepanjang sejarah," kata Prabowo.
"Pemerintah bekerja keras agar inflasi tetap rendah di kisaran 2,4 persen. Sehingga menjaga daya beli rakyat, terutama masyarakat yang tidak mampu," lanjutnya.
Baca juga: Prabowo Beberkan Asal Pertumbuhan Ekonomi 5,12 Persen yang Datanya Sempat Diragukan
Setelah itu, Prabowo berhenti sebentar dan terbatuk-batuk.
"Uhuk, uhuk, uhuk. Maaf tadi pagi agak semangat pidato saya," ucap Presiden. Pernyataan ini langsung disambut tepuk tangan dari hadirin.
Sebelum momen tersebut, Prabowo menjelaskan komponen utama pendorong pertumbuhan ekonomi, yaitu konsumsi masyarakat yang meningkat.
"Dengan dukungan semua komponen bangsa, pemerintah bersatu padu, berjuang agar rakyat tetap terlindungi. Ekonomi Indonesia tetap stabil dan layanan publik dapat berjalan efektif. Hasilnya dapat kita rasakan sekarang ekonomi tiga bulan kedua 2025 tumbuh 5,12 persen year on year," ujar Prabowo.
"(Pertumbuhan ini) Membaik dari 3 bulan pertama (yang sebesar) 4,87 persen. Lebih dari setengahnya adalah (karena) kontribusi dari aktivitas konsumsi masyarakat yang meningkat 4,97 persen," lanjutnya.
Baca juga: Prabowo Siap Tindak Tegas Pelaku Kecurangan Pangan, Ingatkan Denda Rp 50 Miliar
Ia menambahkan, ekspor tumbuh 10,67 persen dan nilai tambah dari hilirisasi menjadi penyumbang terbesar.
"Kuatnya ekspor kita, kuatnya ekonomi menunjang peningkatan kesejahteraan rakyat," ungkap Prabowo.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di siniArtikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya