Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerimaan Pajak 2026 Ditargetkan Tumbuh 12,8 Persen

Kompas.com - 15/08/2025, 21:27 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menargetkan penerimaan perpajakan pada rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN) 2026 mengalami peningkatan dari tahun ini.

Mengutip Buku II Nota Keuangan beserta RAPBN TA 2026, penerimaan perpajakan tahun depan ditargetkan sebesar Ro 2.692,01 triliun.

Angka ini meningkat 12,8 persen dari outlook 2025 yang sebesar Rp 2.387,3 triliun dan meningkat 8,08 persen dari APBN 2025 yang sebesar Rp 2.490,9 triliun.

"Memperhatikan proyeksi kinerja ekonomi nasional yang membaik, keberlanjutan reformasi perpajakan, tantangan, dan potensi, target penerimaan perpajakan pada RAPBN 2026 diperkirakan sebesar Rp 2.692.016,8 miliar atau tumbuh 12,8 persen terhadap outlook tahun 2025," dikutip dari Buku II Nota Keuangan, Jumat (15/8/2025).

Baca juga: Samakan dengan Zakat, Sri Mulyani: Pajak Kembali ke yang Membutuhkan...

Dengan target tersebut, rasio perpajakan pada 2026 mencapai 10,47 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).

Jika dirincikan, penerimaan perpajakan itu berasal dari penerimaan pajak sebesar Rp 2.357,71 triliun, tumbuh 13,5 persen dari outlook penerimaan pajak 2025 yang sebesar Rp 2.076,9 triliun.

"Penerimaan pajak didukung oleh proyeksi perekonomian nasional dan kebijakan teknis pajak. Salah satu kebijakan teknis pajak adalah optimalisasi Compliance Risk Management dalam pengawasan kepatuhan wajib pajak," bunyi Buku II Nota Keuangan.

Selain penerimaan pajak juga ada penerimaan kepabeanan dan cukai pada RABPN 2026 ditargetkan sebesar Rp 334,30 triliun atau meningkat 7,7 persen dari outlook 2025.

"Kebijakan kepabeanan dan cukai juga dioptimalkan untuk penguatan posisi Indonesia dalam kerja sama kepabeanan internasional dan diploasi ekonomi."

Baca juga: Prabowo: Pertumbuhan Ekonomi 2026 Ditarget 5,4 Persen dan Pengangguran Terus Turun

Secara keseluruhan pendapatan negara pada RAPBN 2026 ditargetkan sebesar Rp 3.147,7 triliun. Angka ini lebih tinggi dari APBN 2025 yang sebesar Rp 3.005,1 triliun.

Pendapatan itu terdiri dari penerimaan hibah sebesar Rp 700 miliar dan pendapatan dalam negeri sebesar Rp 3.147 triliun. Pendapatan dalam negeri itu terdiri dari perpajakan Rp 2.692 triliun dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Rp 455 triliun.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau