JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi kini memiliki ambisi untuk bergabung dengan Partai Gerindra setelah sebelumnya berencana mengubah Projo menjadi partai politik baru.
Ia mengklaim, langkah itu merupakan bagian dari transformasi organisasi relawan yang dia pimpin.
Juga, langkah ini menurutnya adalah untuk mengikuti perintah Presiden Prabowo Subianto untuk bergabung memperkuat visi dan misi pemerintahan.
Bahkan, Budi Arie menyatakan hal itu di depan relawan Projo yang tengah berkongres pada Sabtu (1/11/2025) dan Minggu (2/11/2025).
"Jadi mohon izin jika suatu saat saya berpartai, teman-teman Projo bisa memahaminya. Nggak usah ditanya lagi partainya apa. Karena apa? Saya mungkin satu-satunya orang yang diminta oleh Presiden langsung di sebuah forum," kata Budi dalam Kongres III Projo di Grand Sahid Jaya, Sudirman, Jakarta Pusat, Sabtu (1/11/2025).
Diajak Prabowo?
Mengingat ke belakang, Presiden Prabowo memang sempat bertanya kepada Budi Arie, di partai mana dia akan berlabuh.
Apakah akan berlabuh ke partai yang dipimpinnya, Gerindra; atau ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang kini dipimpin oleh Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep.
Pertanyaan itu ditanyakan Prabowo, lantaran Budi datang dalam Kongres PSI.
"Menteri Koperasi, Saudara Budi Arie Setiadi. Ini Masuk PSI kau? Bukan?” kata Prabowo menggoda Budi Arie di Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Solo, Jawa Tengah, Minggu (20/7/2025).
Sementara itu, Budi Arie terlihat mengangkat tangan dan menggoyangkannya yang berarti tidak.
Namun, tak berhenti, Prabowo kemudian bertanya apakah Budi Arie bergabung dengan PSI atau Gerindra.
"PSI atau Gerindra kau?” ujar Prabowo yang juga Ketua Umum Partai Gerindra.
Ia berkomitmen memperkuat dan mendukung agenda-agenda politik Presiden Prabowo.
"Ya secepatnya (gabung Gerindra)," kata Budi Arie di sela-sela Kongres III Projo di Grand Sahid Jaya, Sudirman, Jakarta Pusat, Sabtu (1/11/2025).
Budi bertekad untuk memperkuat partai yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto.
Ia secara gamblang menyebut nama Partai Gerindra sebagai partai tujuannya.
"Betul. Iya lah, pasti Gerindra. Nanti kita tunggu dinamika di Kongres ketiga ini. Yang pasti begini, satu, kita akan memperkuat dan mendukung agenda-agenda politik Presiden Prabowo," tutur Budi
"Statement tadi saya belum dengar, mungkin nanti saya, mungkin nanti saya pengin dengar di dalam," kata Dasco.
Ia pun mengaku belum mendengar rencana sejumlah relawan Projo untuk bergabung memperkuat amunisi partai.
Partai yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto tersebut akan mempertimbangkan agar masukan para calon kader diakomodir.
"Kalau Gerindra siap, gelombang besar dari manapun. Ya kita namanya aspirasi, tentu kita akan pertimbangkan untuk diakomodir," jelas Dasco.
Ubah logo
Seiring dengan itu, Budi Arie yang terpilih kembali menjadi Ketum Projo ingin mengubah logo persatuan relawan Projo. Alasannya agar tidak terkesan mengkultuskan seseorang.
Adapun logo Projo saat ini berwarna hitam dan merah.
Siluet wajah Presiden ke-7 Joko Widodo juga tergambar jelas menjadi inti logo, yang dilingkari lingkaran berwarna putih. Di bawah lingkaran, terdapat nama Projo.
Budi pun telah berbicara dengan Jokowi terkait perubahan logo itu.
"Logo Projo akan kita rubah, supaya tidak terkesan kultus individu," bebernya.
Budi juga membantah Projo adalah singkatan dari Pro Jokowi. Menurutnya, Projo adalah bahasa Sansekerta yang berarti negeri.
"Projo itu artinya negeri dan rakyat. Jadi Projo itu sendiri artinya adalah negeri dalam bahasa Sansekerta, dan dalam bahasa Jawa Kawi itu artinya rakyat," tandas Budi.
https://nasional.kompas.com/read/2025/11/03/11420911/budi-arie-ingin-cepat-masuk-gerindra-dan-klaim-diajak-langsung-prabowo