Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu: Banyak yang Mempertanyakan Keputusan Indonesia Masuk Anggota BRICS...

Kompas.com - 10/01/2025, 12:18 WIB
Shela Octavia,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Sugiono mengungkapkan banyak pihak yang mempertanyakan keputusan Indonesia masuk sebagai anggota BRICS (Brazil, Russia, India, China, South Africa).

Keputusan itu dianggap melenceng dari prinsip politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif. 

"Awalnya banyak pihak yang mempertanyakan keputusan Indonesia masuk sebagai anggota BRICS dan dianggap sebagai sesuatu yang melenceng dari prinsip politik luar negeri kita yangg bebas aktif," ujar Sugiono di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Jumat (10/1/2025).

"Namun justru sebaliknya keanggotaan Indonesia di BRICS adalah wujud politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif itu sendiri karena keputusan ini bukan hasil kerja semalam melainkan buah dari kiprah, konsistensi, dan keteguhan diplomasi Indonesia selama puluhan tahun," tambah dia.

Sebagai anggota BRICS, Indonesia memastikan akan menjembatani kepentingan negara-negara berkembang. Langkah ini juga sejalan dengan partisipasi aktif Indonesia dalam forum-forum global lainnya, seperti G20, APEC, IPEF, MIKTA, dan CPTPP, serta aksesi yang tengah berjalan untuk menjadi anggota OECD.

Baca juga: Menlu Sugiono Ungkap Alasan Indonesia Gabung BRICS

Keanggotaan di BRICS menjadi salah satu bukti bahwa Indonesia terus memperkuat posisinya dalam kerja sama internasional.

Sugiono juga mengatakan Indonesia semakin dipandang sebagai negara penting dalam tatanan global dengan bergabung dalam BRICS.

"Dalam kurun waktu kurang dari tiga bulan, para anggota BRICS sepakat untuk menerima Indonesia sebagai anggota penuh. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia dipandang sebagai negara penting dalam tatanan global,” ungkap Menlu. 

Diberitakan sebelumnya, Indonesia diakui secara resmi sebagai anggota penuh BRICS.

Hal ini disampaikan Brasil, yang merupakan ketua kelompok negara-negara berkembang dengan perekonomian besar di dunia tersebut, pada Senin, 6 Januari 2025, waktu setempat.

Baca juga: Menlu Sugiono: Menghindari Pertikaian adalah Langkah Menuju Perdamaian

"Pemerintah Brasil menyambut baik masuknya Indonesia ke dalam BRICS," kata Pemerintah dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AP.

"Dengan populasi dan perekonomian terbesar di Asia Tenggara, Indonesia memiliki komitmen yang sama dengan negara-negara anggota lainnya untuk mereformasi lembaga-lembaga tata kelola global dan memberikan kontribusi positif dalam memperdalam kerja sama Selatan-Selatan," tambah pernyataan tersebut.

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) menyambut baik peresmian keanggotaan Indonesia dalam aliansi ekonomi BRICS.

Setelah ditetapkan sebagai anggota BRICS, Indonesia berkomitmen untuk berkontribusi aktif dalam agenda-agenda yang akan digelar oleh aliansi ekonomi yang didirikan oleh Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan itu.

Baca juga: Ucapkan Terima Kasih pada Retno Marsudi, Menlu Sugiono: Meningkatkan Diplomasi Indonesia

"Sebagai negara dengan perekonomian yang terus tumbuh dan beragam, Indonesia berkomitmen untuk berkontribusi secara aktif dalam agenda BRICS, termasuk mendorong ketahanan ekonomi, kerja sama teknologi, pembangunan berkelanjutan, dan mengatasi tantangan global seperti perubahan iklim, ketahanan pangan, dan kesehatan masyarakat," tulis Kemenlu RI, Selasa (7/1/2025).

Keanggotaan ini dinilai sebagai hasil dari keterlibatan aktif Indonesia dengan BRICS selama beberapa tahun terakhir, termasuk saat Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) menghadiri KTT BRICS di Johannesburg pada 2023 di bawah Keketuaan Afrika Selatan, dan kehadiran Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono di KTT Kazan 2024 di bawah Keketuaan Rusia.

"Partisipasi Indonesia di BRICS merupakan perwujudan dari amanat konstitusi untuk berperan aktif dalam menjaga tatanan global," tulis Kemenlu.

Kemenlu juga menyebutkan bahwa Indonesia telah dan akan terus melanjutkan komitmennya dalam menjembatani berbagai kepentingan di berbagai forum multilateral.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Peluang Restorative Justice, Harapan Pulang Anak dan Mahasiswa Usai Kerusuhan Agustus
Peluang Restorative Justice, Harapan Pulang Anak dan Mahasiswa Usai Kerusuhan Agustus
Nasional
Klaim Hotman: Nadiem Tak Terima Uang dan Tidak Mark Up Laptop Chromebook, Mirip Kasus Tom Lembong
Klaim Hotman: Nadiem Tak Terima Uang dan Tidak Mark Up Laptop Chromebook, Mirip Kasus Tom Lembong
Nasional
PPP NTB Resmi Dukung Mardiono Pimpin Kembali PPP di Periode 2025–2030
PPP NTB Resmi Dukung Mardiono Pimpin Kembali PPP di Periode 2025–2030
Nasional
Anggota DPR Usul SPPG Diwajibkan Beri Santunan ke Korban Keracunan MBG
Anggota DPR Usul SPPG Diwajibkan Beri Santunan ke Korban Keracunan MBG
Nasional
Terpentalnya Budi Gunawan dan Kabinet yang Makin Gemuk
Terpentalnya Budi Gunawan dan Kabinet yang Makin Gemuk
Nasional
Sempat Ditunda, Lisa Mariana Bakal Diperiksa Bareskrim Hari Ini
Sempat Ditunda, Lisa Mariana Bakal Diperiksa Bareskrim Hari Ini
Nasional
Masih Tahan 583 Orang, Polisi Cari Dalang hingga Penyandang Dana Kericuhan Agustus 2025
Masih Tahan 583 Orang, Polisi Cari Dalang hingga Penyandang Dana Kericuhan Agustus 2025
Nasional
Protes Subhan Saat Gibran Dibela Pengacara Negara di Sidang Gugatan Rp 125 Triliun: Ini Kan Pribadi...
Protes Subhan Saat Gibran Dibela Pengacara Negara di Sidang Gugatan Rp 125 Triliun: Ini Kan Pribadi...
Nasional
Budi Arie Di-reshuffle: Siang Masih Rapat di Senayan, Sore Dicopot Prabowo
Budi Arie Di-reshuffle: Siang Masih Rapat di Senayan, Sore Dicopot Prabowo
Nasional
Ahmad Dhani: Harus Ada UU Anti-flexing
Ahmad Dhani: Harus Ada UU Anti-flexing
Nasional
KPK Lelang Rampasan Koruptor 17 September, Ada Gelang Naga hingga Pabrik
KPK Lelang Rampasan Koruptor 17 September, Ada Gelang Naga hingga Pabrik
Nasional
Hotman Paris Tanggapi soal Rapat Tertutup Pakai Headset yang Dipimpin Nadiem
Hotman Paris Tanggapi soal Rapat Tertutup Pakai Headset yang Dipimpin Nadiem
Nasional
Uji Materi di MK Persoalkan Pancasila Sebagai Sumber Hukum
Uji Materi di MK Persoalkan Pancasila Sebagai Sumber Hukum
Nasional
Prabowo: BRICS Pilar Kuat Stabilitas Geopolitik Saat Ini
Prabowo: BRICS Pilar Kuat Stabilitas Geopolitik Saat Ini
Nasional
Prabowo Ikuti Rapat BRICS dari Rumah Kertanegara
Prabowo Ikuti Rapat BRICS dari Rumah Kertanegara
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau