Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPB Belum Hitung Biaya Modifikasi Cuaca, Tunggu Tagihan Penyedia Pesawat

Kompas.com - 08/03/2025, 12:29 WIB
Kiki Safitri,
Fitria Chusna Farisa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga kini belum menghitung anggaran untuk Operasi Modifikasi Cuaca (OMC). 

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan, bahwa biaya Operasi Modifikasi Cuaca bergantung pada durasi terbang pesawat dan faktor lainnya, sehingga baru dapat dihitung setelah operasi selesai.

"Untuk nilai anggaran belum dikalkulasi. Nanti kita menunggu penagihan dari pihak pesawat yang kita pakai, karena harus menghitung durasi terbang dan lainnya setelah operasi selesai," ujar Abdul kepada Kompas.com, Kamis (6/3/2025).

Namun, Abdul memastikan, anggaran Operasi Modifikasi Cuaca sebagian berasal dari APBD, sebagian lain berasal dari Dana Siap Pakai (DSP) BNPB. Skema pendanaan bervariasi, tergantung lokasi.

Baca juga: Strategi Pemprov Jakarta Atasi Banjir, Modifikasi Cuaca hingga Bangun Tanggul NCICD

“Di luar DKI Jakarta pendanaan menggunakan DSP BNPB. Untuk DKI Jakarta, pendanaan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD),” lanjut dia.

Adapun Operasi Modifikasi Cuaca yang digelar pada 4-8 Maret 2025 seluruhnya menggunakan dana siap pakai BNPB.

Total anggaran dana siap pakai BNPB tahun 2025 sebesar Rp 250 miliar. Sedangkan anggaran BNPB setelah efisiensi mencapai Rp 956,67 miliar.

Abdul menerangkan, Operasi Modifikasi Cuaca dilakukan melalui sejumlah tahapan. Pertama, dengan menetapkan status tanggap darurat bencana oleh daerah.

Kemudian, pengajuan surat permohonan Operasi Modifikasi Cuaca dari daerah kepada BNPB. Lalu, BNPB menyesuaikan permohonan dengan rekomendasi BMKG berdasarkan prakiraan cuaca.

“BNPB berkoordinasi dengan pihak ketiga (penyedia pesawat) dan TNI AU untuk perizinan operasi,” jelasnya.

BNPB juga melakukan aktivasi posko Operasi Modifikasi Cuaca untuk koordinasi, pembuatan rencana harian, serta evaluasi efektivitas operasi.

Terpisah, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkapkan, modifikasi cuaca akan dilaksanakan hingga 8 Maret 2025.

Baca juga: BMKG Akan Modifikasi Cuaca Jabodetabek hingga 8 Maret 2025

Namun, jika terdapat potensi peningkatan curah hujan, langkah ini dapat diperpanjang hingga 20 Maret 2025.

"Saat ini, modifikasi cuaca direncanakan sampai 8 Maret. Tapi, kami akan terus memantau perkembangan cuaca,” kata Dwikorita di Kemenko PMK, Rabu (5/3/2025).

BMKG telah mengidentifikasi potensi peningkatan curah hujan pada pertengahan bulan Maret, terutama antara 11 hingga 20 Maret, yang bertepatan dengan H-10 Lebaran.

"Setelah tanggal 11 Maret, ada tren peningkatan curah hujan. Kami akan tetap siaga untuk melakukan modifikasi cuaca jika diperlukan," ujar dia.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
KSAD Australia Kunjungi Kemenhan, Bahas Pertukaran Personel dan Pendidikan Militer
KSAD Australia Kunjungi Kemenhan, Bahas Pertukaran Personel dan Pendidikan Militer
Nasional
Ini Alasan Prabowo Belum Lantik Menko Polkam Pengganti Budi Gunawan
Ini Alasan Prabowo Belum Lantik Menko Polkam Pengganti Budi Gunawan
Nasional
KPK Panggil Analis OJK Jadi Saksi Kasus Dana CSR BI-OJK
KPK Panggil Analis OJK Jadi Saksi Kasus Dana CSR BI-OJK
Nasional
Prabowo Anggap Penting Budaya 'Warga Jaga Warga': Tak Ada Alasan untuk Izinkan Kekerasan
Prabowo Anggap Penting Budaya "Warga Jaga Warga": Tak Ada Alasan untuk Izinkan Kekerasan
Nasional
Prabowo Sebut Usul Bentuk Tim Investigasi Independen Pascademo Masuk Akal
Prabowo Sebut Usul Bentuk Tim Investigasi Independen Pascademo Masuk Akal
Nasional
BGN Ungkap 5 Kabupaten Masih Belum Punya SPPG untuk MBG
BGN Ungkap 5 Kabupaten Masih Belum Punya SPPG untuk MBG
Nasional
Puteri Komarudin Diusulkan Jadi Menpora? Ini Kata Bahlil
Puteri Komarudin Diusulkan Jadi Menpora? Ini Kata Bahlil
Nasional
Mendagri Ingatkan Bansos Harus Tepat Sasaran demi Turunkan Kemiskinan Ekstrem
Mendagri Ingatkan Bansos Harus Tepat Sasaran demi Turunkan Kemiskinan Ekstrem
Nasional
Prabowo di Forum BRICS: Perdagangan dan Keuangan Kini Jadi Senjata di Politik Dunia
Prabowo di Forum BRICS: Perdagangan dan Keuangan Kini Jadi Senjata di Politik Dunia
Nasional
Daftar Lengkap 49 Menteri Prabowo, Usai Lakukan Reshuffle Kedua
Daftar Lengkap 49 Menteri Prabowo, Usai Lakukan Reshuffle Kedua
Nasional
BPKH Salurkan Nilai Manfaat Rp 2,1 Triliun untuk 5,4 Juta Jemaah
BPKH Salurkan Nilai Manfaat Rp 2,1 Triliun untuk 5,4 Juta Jemaah
Nasional
Di Forum BRICS, Prabowo Soroti Standar Ganda Hukum Internasional
Di Forum BRICS, Prabowo Soroti Standar Ganda Hukum Internasional
Nasional
KPK Ingatkan Menteri yang Baru Dilantik Prabowo Segera Lapor LHKPN
KPK Ingatkan Menteri yang Baru Dilantik Prabowo Segera Lapor LHKPN
Nasional
Peluang Restorative Justice, Harapan Pulang Anak dan Mahasiswa Usai Kerusuhan Agustus
Peluang Restorative Justice, Harapan Pulang Anak dan Mahasiswa Usai Kerusuhan Agustus
Nasional
Klaim Hotman: Nadiem Tak Terima Uang dan Tidak Mark Up Laptop Chromebook, Mirip Kasus Tom Lembong
Klaim Hotman: Nadiem Tak Terima Uang dan Tidak Mark Up Laptop Chromebook, Mirip Kasus Tom Lembong
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau