Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stok Beras 4 Juta Ton, Anggota DPR Ingatkan Jangan Sampai Harga Mencekik Rakyat Kecil

Kompas.com - 02/06/2025, 21:50 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi IV DPR RI Rajiv mengapresiasi stok cadangan beras pemerintah (CBP) sangat berlimpah, yakni menembus 4 juta ton.

Rajiv mengingatkan, distribusi stok beras harus dikawal ketat.

Sebab, lonjakan stok belum tentu linier dengan stabilitas harga di pasar atau keterjangkauan beras bagi masyarakat, khususnya di daerah.

“Distribusi harus dikawal ketat, jangan sampai stok tinggi tapi harga tetap mencekik rakyat kecil, terutama di daerah-daerah yang sulit akses,” ujar Rajiv, kepada wartawan, Senin (2/6/2025).

Baca juga: Pemerintah Batal Beri Diskon Tarif Listrik Bulan Ini, Diganti Subsidi Upah

Rajiv juga menyampaikan pesan agar pemerintah lebih berhati-hati terkait wacana ekspor beras.

Ia menyambut baik terbukanya peluang ekspor seperti permintaan dari Malaysia, namun mengingatkan bahwa kebutuhan domestik tetap harus menjadi prioritas utama.

“Kita jangan tergoda mengejar surplus ekspor tanpa terlebih dahulu menjamin bahwa dapur-dapur rakyat di pelosok negeri sudah benar-benar aman dari kelangkaan atau lonjakan harga,” ujar dia.

Politikus Partai Nasdem ini pun menekankan pentingnya diversifikasi pangan sebagai bagian dari strategi jangka panjang.

“Ketahanan pangan tidak bisa hanya bergantung pada beras. Kita harus mulai serius mendorong komoditas lokal lain seperti sorgum, jagung, dan umbi-umbian yang sesuai dengan kearifan lokal masing-masing wilayah,” kata dia.

Baca juga: KPK dan Kemenkum Pantau Proses Ekstradisi Paulus Tannos

Dalam kesempatan ini, Rajiv menilai capaian ini merupakan tonggak penting dalam penguatan ketahanan pangan nasional.

Capaian stok beras yang berlimpah juga menjadi sinyal bahwa sektor pertanian Indonesia mampu bangkit di tengah tantangan global yang kompleks.

“Saya mengapresiasi langkah konkret dan terobosan yang telah dilakukan Kementerian Pertanian. Empat juta ton bukan angka kecil. Ini adalah capaian yang menunjukkan bahwa Indonesia sedang berada di jalur yang tepat menuju kedaulatan pangan,” ujar dia.

Rajiv juga memuji keberhasilan serapan beras oleh Perum Bulog yang mencapai 2,429 juta ton per akhir Mei 2025, yang merupakan angka tertinggi dalam 57 tahun terakhir.

Ia menyebut, capaian ini menjadi pembuktian bahwa produksi dalam negeri mampu mencukupi kebutuhan nasional jika dikelola dengan tepat.

Dia menilai, keberhasilan ini tidak terlepas dari kebijakan pemerintah kepada petani, seperti peningkatan kuota pupuk bersubsidi, reformasi distribusi pupuk agar lebih tepat sasaran, hingga penetapan harga gabah minimal Rp 6.500 per kilogram.

Baca juga: Ada Bansos Beras, Mentan Siapkan Stok 360.000 Ton untuk Dua Bulan

“Kebijakan tersebut bukan hanya membantu produktivitas, tetapi juga memberikan insentif psikologis kepada petani bahwa negara hadir mendukung kerja keras mereka,” tambah dia.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa cadangan beras pemerintah (CBP) resmi menembus angka 4 juta ton untuk pertama kalinya sejak berdirinya Perum Bulog pada 1969.

Menurut dia, sejarah ini tercipta berkat arahan Presiden Prabowo Subianto yang mendorong terobosan di sektor pertanian.

Amran menyebut, stok beras yang melimpah ini bukan hanya pencapaian statistik, melainkan hasil konkret dari kebijakan pertanian yang berpihak pada petani.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau