JAKARTA, KOMPAS.com - Sarjana-sarjana yang hendak menggerakkan dapur umum Makan Bergizi Gratis (MBG) digembleng di institusi militer. Kenapa sebabnya?
Para sarjana itu sedang mengikuti program Kementerian Pertahanan (Kemhan) bernama Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI). Program SPPI diperuntukkan lulusan D4, S1, dan S2.
Orang-orang lulusan perguruan tinggi itu diberi Pendidikan Dasar dan Latihan Militer (Diksarmil) oleh TNI di program ini.
Baca juga: Unhan Buka Seleksi SPPI 2025 bagi Lulusan D4-S2, Kesempatan Jadi ASN
Salah satu pekerjaan tujuan SPPI adalah menjadi pimpinan dapur umum MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Sudah ada 1.579 SPPG yang telah beroperasi di seluruh Indonesia untuk melayani MBG.
Deputi Sistem dan Tata Kelola Badan Gizi Nasional (BGN) Tigor Pangaribuan mengatakan, saat ini sejumlah SPPI calon pemimpin dapur MBG sedang menjalani pelatihan di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah.
"Saat ini sudah direkrut 30.000 SPPI, jadi dalam proses pelatihan mereka sekarang, ada di Rindam (Resimen Induk Komando Daerah Militer), ada di Akmil (Akademi Militer)," ujar Tigor saat ditemui di Jakarta Pusat, Selasa (3/6/2025).
Dia mengatakan, SPPI diharapkan bisa menjadi kepala satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) layaknya seorang manajer.
Baca juga: Gaji SPPI di BGN Dipastikan Cair Sebelum Lebaran
Penggemblengan para sarjana ini dilakukan oleh militer di tempat militer, yakni di Akmil hingga di Resimen Induk Komando Daerah Militer (Rindam), jajaran lembaga pendidikan di level Kodam, di bawah TNI AD.
Mereka didik lebih kurang dalam waktu 3-4 bulan dan akan ditempatkan di berbagai daerah.
Tigor Pangaribuan menjelaskan, tujuan pendidikan militer untuk lulusan perguruan tinggi itu adalah agar mereka bisa bekerja dengan benar.
"Jadi dialah yang memimpin dapur-dapur atau SPPG tersebut. Supaya satu, benar mengimplementasikan program. Benar itu artinya apa? Benar-benar dilihat sekolahnya ada, muridnya ada, dan menunya benar dilaksanakan, uangnya benar dipakai untuk kebutuhan ini," ucap Tigor.
Baca juga: BGN Pastikan Gaji SPPI hingga Ahli Gizi MBG Cair Minggu Depan
Pendidikan di Akmil perlu dilakukan karena kebanyakan SPPI berusia muda dan harus mengelola anggaran hingga Rp 10 miliar untuk satu SPPG.
"Jadi dia perlu dididik integritasnya, perlu dididik cinta tanah airnya, gitu moral mental dulu kan. Baru yang ketiga perlu dididik keberaniannya untuk memimpin," ucapnya.
Baca juga: Sarjana Calon Pimpinan Dapur MBG Digembleng di Rindam hingga Akmil
Para sarjana itu akan ditempatkan di pelbagai daerah, termasuk di pelosok.
"Karena kan bisa aja ada dapur-dapur di berbagai tempat yang terpelosok-pelosok itu bilang, 'Eh kami sudah siap nih, kami butuh SPPI'. Nah, bisa aja itu drive-nya kan, kami mengirim," ucapnya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini